Hari semakin malam. setelah mandi tadi, keempat gadis itu rebahan sebentar di kamar mereka, sambil menunggu anak laki-laki menyiapkan api unggun.
Rencana malam ini, mereka semua ingin membakar marshmallow dan sosis bersama saat malam hari, sembari meminum coklat panas.
Youra bangun dari tidurnya "Gaes jam berapa sekarang?"
"Jam enam lebih" sahut saera tanpa menoleh ke youra.
"Gak bantuin anak laki-laki lo pada?! udah mulai gelap nih" yena mengecek jam tangannya.
"Hayuk lah bantuin, apa salahnya kan membantu orang susah" jawab saera bangkit dari duduknya.
"Eithhh... bentar!" cegah jungcheul "Ini nih dari gue, di pake! jangan di lepas, awas aja lo kalo sampe di lepas"
Jungcheul mengambil empat kalung berbentuk kupu-kupu, di nakas dekat kasur dan memberikan satu-satu.
"Hilih buat apaan sih" cibir yena.
"Udah diem lo! udah di kasih, malah ngomel, bukannya makasih" inget saera ke yena agar yena berterima kasih kepada jungcheul.
"Iya iya, makasih"
"Ihhhh sukaaaa lucuuuu"
"Ih ngapain, ga ada yang tanya juga" Sahut jungcheul dengan ekspresi geli melihat youra.
= = =
"Gila! Perasaan dapur ada di sini, kok jadi pindah di sono?!" Monolog youra sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Youra segera menghampiri dapur "lah bentar, sebenernya gue mau ngapain sih ke dapur, ga jelas banget" amuk youra pada dirinya sendiri.
Setelah berusaha mengingat apa yang ingin dia lakukan di dapur, namun hasilnya nihil, youra langsung saja pergi keluar dapur dan berpapasan dengan saera.
"Apa lo liat-liat gue kek gitu?!" tanya youra garang.
"Lehhh, siapa yang gak bakal liatin lo kalo rambut lo aja kek singa begitu" jawab saera jujur terus melanjutkan jalannya untuk mengambil air putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH IS TRIAL
Fanfictionsekelompok remaja yang mulai merasakan perbedaan terhadap dirinya, mereka melewatkan petualangan yang seru, sampai mereka mendapatkan teka-teki misterius. Dapatkah mereka memecahkan misteri itu? •uang adalah uang, nyawa adalah nyawa•