Pagi hari yang cerah di kediaman keluarga lee.
"Mah bang mark mana?" teriak yena terburu-buru menuruni tangga.
"Ehh yena udah bangun cuci piring sana" suruh boyoung ke yena yang baru saja sampai di dapur.
"Tahun depan aja deh mah cuci piringnya yena mau berangkat sekolah dulu" bantah yena dan segera memakai sepatunya.
"Ga cuci piring ga dapet uang jajan" ucap boyoung kemudian meninggalkan yena di dapur.
"Emang mak lampir" gumam yena saat boyoung tidak ada di dapur.
Karena tidak ada pilihan lagi akhirnya yena mencuci piring di dapur lebih baik dia cuci piring dari pada tidak dapat uang jajan.
Sudah beberapa menit yang lalu yena menyelesaikan cuci piringnya dan sekarang yena mencari keberadaan boyoung.
"Mah where are you" teriak yena mencari induknya dan ternyata boyoung sedang menonton televisi di ruang tengah.
"Kenapa sih yena kok kamu doyan teriak-teriak gitu" ucap boyoung di sela mengganti channel televisi.
"Bang mark mana mah yena mau berangkat sekolah" tanya yena bingung.
Boyoung menepuk jidatnya "Astaga mamah lupa kalo mark udah berangkat dari tadi pagi"
"Emang ya mak lampir mana uang yena" pinta yena menahan emosinya kemudian boyoung memberikan uang jajan yena.
"Tambahin buat gojek" minta yena lagi padahal uangnya sudah lebih dari cukup inilah definisi kesempatan dalam kesempitan.
Yah akhirnya boyoung memberikan uang lagi untuk yena kemudian yena berangkat sekolah naik gojek.
Sekarang pindah di kediaman keluarga kim.
"Sae! bangun sae!" teriak jungwoo di depan kamar saera.
"Masih jam 4 bang" balas saera dari dalam kamar.
"Berangkat bareng gue jam setengah enam"
"Ngapain sih bang? nge pel?" saera sambil membuka pintu kamarnya.
"Kan gue osis, yaudah sih kalo gamau bareng" jungwoo meninggalkan saera yang masih mengumpulkan nyawa.
05.30
"Yok sae berangkat!" ajak jungwoo menyiapkan motor di depan rumahnya.
"Mih saera berangkat dulu!" pamit saera ke irene sambil mengadahkan tangan nya.
"Yaudah ati ati! bilangin ke bang jungwoonya" irene sambil menyalimkan tangannya ke saera.
"Loh mih? sangu mih sangu" minta saera mengadah lagi.
"Ngomong dong, nih habisin kalo ga di habisin ga boleh pulang" irene seraya memberikan 3 lembar seratus ribuan.
"Siap mamih! bhay" saera mencium pipi irene dan pergi keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH IS TRIAL
Fanfictionsekelompok remaja yang mulai merasakan perbedaan terhadap dirinya, mereka melewatkan petualangan yang seru, sampai mereka mendapatkan teka-teki misterius. Dapatkah mereka memecahkan misteri itu? •uang adalah uang, nyawa adalah nyawa•