sekelompok remaja yang mulai merasakan perbedaan terhadap dirinya, mereka melewatkan petualangan yang seru, sampai mereka mendapatkan teka-teki misterius. Dapatkah mereka memecahkan misteri itu?
•uang adalah uang, nyawa adalah nyawa•
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Diperjalanan, renjun dan saera memimpin jalan menuju tempat youra disekap karena mereka yang membawa laptop jungcheul.
"Njun, gue kedinginan, lagian nyarinya pagi amat sih" gerutu saera ke renjun.
Renjun yang awalnya fokus ke laptop jungcheul, langsung menoleh ke arah saera. "Lo mau ketemu temen lo nggak? Ya kita harus cepet-cepet nyari mereka" ucap renjun santai.
"Ih, biasa aja kali njun, gue ngantuk" ucap saera sambil berjalan mendahului renjun dengan keadaan mengantuk.
"Saera awas!" teriak renjun sambil menarik tangan saera.
Di depan saera sudah ada lubang kecil yang sangat dalam, mungkin kalau kaki saera masuk ke situ bakal patah.
"Saera, lo kenapa?" tanya jungcheul khawatir, jeno dan jungcheul tidak tau kejadian tadi, karena mereka berada di belakang dengan jarak yang lumayan jauh dari saera dan renjun.
"Kakinya hampir masuk lubang tuh" ucap renjun sambil menunjuk lubang yang ada di depan mereka.
"Yaampun sae, lo ati-ati dong" ucap jungcheul sambil nggeplak kepala saera.
"Ya maap atuh"
"Yaudah, sekarang kita cari tempat istirahat dulu aja" ucap jeno dan dianggukki yang lainnya.
Mereka pun berjalan dengan sangat hati-hati, "Jangan lewat situ" ucap renjun.
Mereka semua menatap renjun aneh, "Apa liat-liat? Nggak liat tuh didepan ada lobang gede?" ucap renjun dengan nada nyolot.
Saera, jungcheul dan jeno pun mengangguk, lalu melanjutkan perjalanan mereka.
Sampai akhirnya mereka menemukan gubuk kecil, dan masuk untuk beristirahat.
