16. DNUA | Supermarket

3.1K 250 47
                                    

•••

Ini tentang rasa aku dan kamu yang tak akan pernah menjadi kita.

someone

•••

Keesokan malamnya, kedua orang itu berada di salah satu supermarket dekat rumah Laskar. Lelaki itu ingin membelanjakan Nara beberapa bahan makanan, dia tahu jika keuangan Nara sudah menipis. Dan sesuai dugaan, Nara awalnya memang sempat menolak, tetapi setelah dibujuk dengan dalih Laskar ingin membeli susu kotak, akhirnya gadis itu menyetujui juga.

"Rasa strawberry apa pisang aja ya?" 

Laskar menimbang-nimbang antara memilih susu kotak rasa strawberry atau pisang di tangannya. Selalu saja seperti ini, dia akan bimbang ketika dihadapkan oleh lemari pendingin tempat susu kotak dijual.

"Enakan mana sama coklat, Ra?"

Nara berhenti membolak-balikkan mie instan di tangannya. Lalu mengerutkan dahi sembari berpikir pilihan mana yang akan diberikannya pada Laskar. "Pis--"

"Ah lama lo, Ra. Gue pengen coklat aja deh, eh tapi strawberry juga enak kayaknya."

"Makanya--"

"Bantu mikir dong, Ra! Gue pusing nentuin pilihan ini, sulit-sulit."

"Kalo gitu--"

"Ck! Ini pilihan yang benar-benar sulit, gue suka coklat, suka sama pisang, terus strawberry juga lucu deh warna kemasannya."

"Iya, Laskar, makanya saran gue--"

"Kasih gue jalan kek, Ra! Buntu otak gue menentukan pilihan yang cocok untuk susu kotak yang bakal gue beli."

Decakan kesal terdengar ketika Laskar terus saja memotong ucapan Nara. Dengan pelototan tajam, Nara menjitak kepala Laskar saking gemasnya.

"Gimana gue mau kasih saran kalo lo aja terus motong kalimat gue, pinter!!"

Sedang sang pelaku hanya tersenyum tanpa merasa berdosa sama sekali. "Loh iyakah?"

"Tadi gue kasih saran pisang, lo mau coklat, gue mau bilang coklat kata lo suka sama kemasan strawberry, gimana sih, jadi cowok plin-plan amat."

"Ya sorry!" tukas Laskar dengan nada yang sedikit tengil.

"Nggak ada sorry-sorry, kalo mau coklat ambil aja yang coklat, kalo mau yang rasa pisang ya ambil yang itu, strawberry juga sama!" kata Nara galak.

Laskar cengo, siapa di sini yang akan membayar sebenarnya? Dia atau Nara? Kenapa jadi lebih galak Nara daripada Laskar sendiri?

"Iya deh mbak galak."

"Bacot lo, Kar."

Lalu sentilan pelan diberikannya pada mulut Nara. Memberi balasan pada gadis itu agar tidak berkata kasar lagi.

"Mulutnya ya!" peringat Laskar.

Nara menyengir lebar, "habis makan mercon."

'Dari Nara Untuk Alan' [Versi Baru]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang