Hujan

18.5K 296 7
                                    

Ting!!

Alarm sudah mulai berbunyi. Membuat aku terbangun dari tempat tidur. Nyawaku sedang setengah. Mengucek mata pelan.

Namaku Mia. Teman-teman memanggilku dengan sebutan Mia. Aku memang anak yang pendiam dan kalem.

Aku harus bergegas ke kamar mandi. Untuk membersihkan badanku. Setelah beberapa menit kemudian, Aku sudah selesai mandi dan memakai seragam putih abu-abu.

Hari ini aku harus menyelesaikan Ujian Nasional. Aku melirik jam dinding dengan cepat. Sudah pukul 6.45 pagi. Aku harus bergegas berangkat ke sekolah.

"Pagi, Ma, Pa.." Aku menyapa kedua orang tuaku saat turun tangga pelan. Kulihat kedua orang tuaku menoleh dan melihatku dengan senyum ciri khas mereka.

Papa menurunkan koran dan melipat kembali. "Pagi juga, sayang". Papa balas sapaanku.

Sedangkan Mama hanya tersenyum ke arahku. "Mia, Mama buatin bekal untuk kamu"

Aku menerima bekal dari Mama. Aku tersenyum. "Makasih ya, Ma. Nanti mia makan di sekolah". Mama mengangguk pelan.

"Mia berangkat sekolah dulu ya, Pa, Ma". Aku pamit pada Kedua orang tua ku. Mencium punggung tangan secara bergantian. "Dah, Pa,Ma".

"Hati - hati, Sayang"

***

Aku sudah memasuki gerbang sekolah. Meletakkan sepeda kesayanganku di parkiran.

Ya, aku memang berangkat sekolah naik sepeda. Meskipun aku berasal dari keluarga kalangan atas.

Teman - teman sangat heran. Mengapa aku berangkat sekolah naik sepeda. Padahal teman lainnya naik motor. Bahkan ada bawa mobil.

"Mia.." seseorang berteriak memanggilku. Ku melihat Kenzo berlari ke arahku. "Akhirnya lo udah datang..".

"Kenapa?". Tanyaku bingung. Aku melihat Kenzo sedang menetralkan pernafasannya. Karena dia habis berlari.

"Gue pikir lo gak datang".

"Hah?" Aku bingung. Gak datang kemana?

"Aww..". Aku merasakan Kenzo menjitak dahiku. "Sakit, Ken". Kenzo tertawa pelan. Aku mendengus kesal.

"Lagian kenapa sih. Lo berangkat naik sepeda. Lo selalu datang sekolah hampir telat"

"Ya. Gue menikmati jalanan sambil naik sepeda". Jawabku santai. Tiba-tiba aku melihat Victoria berjalan tertawa bersama laki - laki. "Eh, itu Victoria. Samperin dong". Ada sedikit rasa nyeri di dadaku.

Kenzo menoleh dan melihat pemandangan itu. "Ah itu, biarin aja. Lagipula Victoria sedang ada tugas dari osis sih. Yuk ke kelas"

Kenzo mengajakku ke kelas bersama. Ya semua murid menatapku heran. Seolah - olah ingin membunuhku. Namun aku tidak ingin memikirkan.

"Ken, lebih baik lo jangan deketi gue. Gue nggak mau kena amukan fans lo". Kenzo tertawa setelah mendengarkanku. Dia pikir perkataanku lucu. Cih. Aku mendengus pelan.

Ya. Aku dan Kenzo memang dekat. Namun tidak pacaran. Kenzo sudah memiliki pacar. Cantik dan suka bergaul dengan lain. Sedangkan aku hanya wanita biasa aja. Memiliki kemampuan pas-pas an. Jarang bergaul dengan teman lainnya.

"Lagian gue bilang sama fans gue kalo jangan nyakiti lo". Jawab Kenzo.

Aku hanya berdecak kesal. Sedangkan Kenzo hanya tertawa.

KOLEKSI CERITA PENDEK - ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang