Happy Reading
"Am-ampun.." Clara tersenyum mendengar suara teriak. Kakinya menginjak jari tangan. Tidak kenal ampun. Meskipun cuma salah sedikit atau besar harus menerima konsekuensi dengannya.
"Maafkan saya." Clara merasa muak melihat ekspresi wajahnya memelas. Ia langsung menyodorkan pistol dan menarik pelatuk.
"Bye."
Dor!
Peluru mengenai kepala dan perempuan itu mati.
Nyawa dibalas nyawa. Batin Clara.
Clara Langsung menatap Ken. "Bawa mayat ini, Ken." Perintah Clara tegas.
"Ya, Nona." Ken sedikit membungkuk badan lalu membawa mayat ke tempat seharusnya.
"Wah, pemandangan indah." Clara berbalik badannya. Melihat Calvin sedang menyandarkan punggungnya di dinding. Malam ini Calvin mengenakan masker dan topi.
"Sejak kapan datang?" Clara langsung bertanya. Ia segera mencuci tangan dan melempar pistol sembarangan.
Calvin mengikuti Clara dari belakang menuju ke wastafel. Tangan Calvin mengeluarkan kertas undangan dan tunjukkan pada Clara.
Kening Clara mengerut ketika Calvin menyodorkan kertas. Selesai mencuci tangan dan mengelap dengan kain. Lalu ia menerima kertas dan membuka. Bibir Clara terangkat.
"Kesempatan besar." Mata Clara membaca kertas undangan peresmian gedung baru agensi yang menaungi Amira.
Calvin tersenyum kecil. "Kamu jadi pasanganku."
"Sure," Clara menatap lelaki yang berada dihadapannya. "I'm yours, babe." Tangan Clara merapikan kerah baju Calvin yang cukup berantakan.
"Yes, Babe." Balas Calvin.
Clara dan Calvin saling menatap satu sama lain. Menatap dengan tatapan kasih sayang dan cinta.
Clara merasakan usapan lembut di pinggangnya. Ia tersenyum manis. Merasa bersyukur karena Calvin selalu ada di sisinya.
"Thank you."
KAMU SEDANG MEMBACA
KOLEKSI CERITA PENDEK - ONESHOOT
Historia CortaCerita ini hanya pendek. Tiap part judul berbeda.