05. Pantang Menyerah

49 3 0
                                    

Lea mulai berfikir, bagaimana cara agar ia bisa menjauhi kak arka.

" Apa gue ganti gaya aja ? "

Lea pun mengambil make up nya dan sebuah kacamata bulat. Dengan sigap lea mencoba perubahan pada wajahnya. Lea merubah wajahnya seperti seorang kutu buku yang pendiam. Ide brilian muncul di otaknya. Ia akan berdandan ala kutu buku dengan kunciran rambut 2 di bawah serta kacamata bulat , tanpa poni rambut.

" Ya .. Mulai besok , gue harus tampil seperti ini. Mudah mudahan aja gue bisa terhindar dari  segala musibah "

Keesokan harinya, lea datang agak telat. Ia ingin melihat reaksi cowok cowok SMA Taruna dan juga teman sekelasnya.

Benar saja, hari ini tak ada yang menyapa nya. Lea tau sekarang, jika semu orang hanya memandang fisik.

Saat di kelas semua orang kaget melihat perubahan drastis lea.

" Lo ngapain dandan kaya gini ?"

" kepo."

Alvin langsung tertawa melihat perubahan lea tersebut. Ia sungguh tak menyangka jika lea akan seperti ini.

" Ahaha .  Ko bisa kayak gini ? "

" Iish alvinnnnnnn!!!!!!!!!!"

Padahal sebenarnya alvin telah mengetahui apa maksud lea mengubah penampilannya. Alvin cukup senang kali ini.

Hari ini kelas IPA 2 jadwal olahraga. Mereka melakukan pemanasan yang di pandu oleh alvin. Dilanjutkan dengan bermain bola basket sementara untuk perempuan ya.. Apalagi jika bukan menjadi penonton anak cowok.

" Lun, gue haus nih, kantin yuk. Kayaknya yang seger seger enak."

" yu."

Suasana kantin sangat ramai. Lea melihat keberadaan kak arka dan shani disana. Rencana nya berhasil, ide brilian menjadi seorang kutu buku, menjauhkan lea dari tatapan - tatapan benci, suka dan lain sebagainya.

Lea mengganti pakaian nya bersama luna.  Dari kejauhan terlihat kak arka berjalan menuju Ruang Osis. Tak sengaj mereka berpapasan .

Kak Arka merasa sedikit aneh, lalu ia membalikan badannya. Dan memanggil Luna.

" Luna !!"

Seketika luna dan lea menghentikan langkahnya. Kini lea dibuat gelisah sendiri. Apa yang akan ia katakan pada kak arka saat mengetahui perubahan dirinya. Apa kak arka akan menjauhinya ? Membencinya ?

" Iya kak. Kenapa ?"

Kak arka melihat cewek di samping luna dengan teliti. Kak arka yakin jika ia adalah alea.

" cewek disamping lo itu, alea kan ?"

" Ehmm,, " belum saja luna menjawab, dengan tingkat kepercayaan dirinya lea menjawab.

" Iya. Emang kenapa kak !! Kak arka ilfeel liat lea ? Ya udah jauhin lea . "

Alea tak habis pikir, bagaimana bisa kak arka mengetahuinya. Dugaan nya tak meleset satu pun.

" Ko kamu jadi kaya cewek cupu sih haha "

Whaattt ?? Cewek cupu. Apa lea tak salah dengar ?

" Bukan urusan kak arka !!"
Alea pergi melewati kak arka, tetapi tangannya tertahan oleh kak arka.

" kamu marah ? "

" Gak !!!"

" Kamu denger yah, mau penampilan kamu jelek atau culun sekalipun. Kak arka ga pernah ilfeel liat kamu. Kamu tetap cantik alea. Kak arka tetap suka sama kamu."

Lea merasa ide brilian nya gagal. Tetap saja kak arka menyukainya. Lea langsung pergi dari hadapan kak arka.

" gue gak akan nyerah alea ."  Ucap kak arka dalam hati.

Akhirnya, lea bisa merebahkan tubuhnya di kasur. Sia sia perubahan alea, tetap saja kak arka menyukainya.

" Lanjutin atau enggak yah ?"

Otak nya terus saja berputar. Apa yang harus lea lakukan ? Melanjutkan sebagai cewek kutu buku ? Atau kembali seperti biasa ?

" Arrrrgggghh.. Susah banget sih buat jauhin 1 orang. Gini gagal, gitu gagal. Jadi laper kan ."

Lea membuang jauh jauh pikirannya, sekarang yang ia inginkn adalah memanjakan cacing nya di meja makan .

Update tercepat hhe... Tunggu part selanjutnya yah.. 😊😊

AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang