12. Teman Rasa Pacar

30 7 0
                                    

Malam ini langit begitu terang, bulan memancarkan cahayanya di temani sang bintang . Alea menunggu Devan untuk menghubunginya, tetapi tak ada notifikasi satu pun.

Waktu menunjukan pukul 10 malam. Lea belum mengetahui kabar devan, apakah ia sudah pulang atau ia masih ada acara lagi besok .

Alea mengirim pesan. Devan tak kunjung membalasnya. Ia geram sendiri. Untuk apa ia mengetahui kabar devan. Toh, dia hanya temannya.

*****
Pagi hari kak binar telah menyiapkan sarapan untuk adik tercintanya. Alea menuruni tangga dengan langkah lunglai. Alea hanya meminum susu tanpa memakan roti isi nya.

" Aku berangkat dulu kak."

" Hati - hati. Jangan galau terus." Goda kak binar.

Saat alea membuka pintu terasa hampa sekali. Pagi ini seperti akan hujan , yaa hujan di hatinya. Sebuah motor terparkir di depan rumah alea.

" Alvin, ngapain dia kesini." Umpat alea.

" Ngapain lo ke sini ? Gue gak minta jemput!" Tajam alea pada alvin .

" Gue yang pengen. Ayoo"

" Gak. Lo mau naya marah sama gue ? Lo mau gue kena masalah lagi ?"

" Gue kangen berangkat sekolah bareng. Makanya gue kesini. "

Alea berfikir sejenak, alvin menyadarkan lea. Alvin memaksa alea agar menerima ajakannya. Alea pun mengiyakan alvin. Mereka beranjak dari rumah alea.

Parkiran sekolah terlihat masih sepi. Mereka berjalan beriringan. Alvin menggenggam tangan alea. Alea mendadak gugup sekali. alvin hanya bisa tersenyum, akhirnya kebersamaan yang pernah ia lalui, bisa terulang kembali hari ini.

" Lo masih suka sama kak arka ?"

"Gue gak pernah suka sama kak arka. "

Alvin tak menjawabnya ia tau jika alea akan semakin emosi.

" lea, gue sebenernya pengen jujur sama lo ?"

Kini alvin memegang kedua tangan alea. Gadis di depannya menjadi salah tingkah.

"A.. Apa ?"

Jantungnya berdetak lebih kencang, alvin membuat alea gugup seperti ini.

" Sebenernya gue su..." Ucapan alvin terpotong. Kedatangan devan membuat mereka diam . Devan melihat dengan jelas, tangan alea di genggam alvin. Ia berusaha bersikap biasa saja. Alea langsung melepasnya.

" Alea gue tadi ke rumah lo, tapi kata kak binar lo udah berangkat sama alvin. Kemarin lo gapapa kan ?"

" Gak ko dev. "

" Ya udah masuk yu. Makasih yah vin, udah ajak alea . Gue khawatir kalo alea pergi sendiri."

" Iya ."

Alea menjadi canggung sendiri. Alvin mengotak atik ponselnya . Tak sengaja devan melihat ada foto alea di galeri.

" Lo suka sama alea ?" Tanya devan.

" Gak. "

" Terus tadi gue liat lo senyum senyum liatin foto alea di ponsel lo ?"

Alvin seperti tertangkap basah saat mencuri.

" Mana mungkin gue suka sama alea,"

Alvin mengelak begitu saja. Devan tak ingin melanjutkan perbincangan dengan alvin.

Bayu ketua kelas IPA 2 mengumumkan bahwa hari ini semua kelas free. Di karenakan guru guru yang sibuk untuk menyiapkan soal soal UTS nanti.

Semua siswa dan siswi bersorak kegirangan. Mereka semua keluar kelas, ada yang menuju kantin, taman sekolah dan lain lain.

Devan mengajak alea untuk ke kantin. Alea pun mengiyakan ajakan devan. Mereka memesan nasi goreng special dan es teh.

"Maaf, kemarin gue ketiduran jadi gak bales chat lo."

" Gapapa. "

Echa merasa senang hari ini. Devan merasakan ada hal yang berbeda di dalam dirinya. Rasa nyaman mulai tumbuh sedikit demi sedikit. Alea tak sengaja melihat devan yang sedang menatapnya. Alea menjadi salah tingkah .

" Kenapa lo keringetan ?"

Devan mengambil sebuah tisu di hadapannya dan menghapus keringat alea. Kini alea dibuat tak berkutik. Jantungnya semakin berdetak lebih kencang. Wajah devan terlihat begitu tampan.

Kedua sudut bibit alea terangkat begitu saja. Tak lama nasgor yang mereka pesan telah datang.

Setelah menghabiskan nasgornya, mereka menuju kelas. Alea terus memandangi wajah devan. Dari hari ke hari perlakuan devan begitu manis di mata alea. Semenjak kehadirannya hidup alea berubah .

" kehadiranmu membuat ku bahagia, aku ingin bahagia ini takkan berakhir dengan cepat."




Udah 12 part aja nih hehe.. Suka gak ?

AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang