14. Kunjungan Pertama

29 3 0
                                    

Devan kembali menjemput alea seperti biasa. Alea tersenyum melihat devan..ia adalah orang yang paling mengerti alea.

" Sini peluk lagi ." Goda devan

" Isshhh awass yah!!!!"

Alea merasakan pipinya blushing, ia mengambil kaca di tas nya benar saja.

Mereka sampai di sekolah, hari ini akan di adakan UTS. Semua telah siap dengam segala persiapan.

" Semangat al." Ucap devan .

" Makasihh." Alea menatap devan dengan senyuman yang sangat tulus.

*********
UTS hari pertama telah berakhir, devan mengajak alea untuk pergi ke kantin. Kantin masih terlihat sepi.

" Al , nanti sepulang sekolah lo mau gak ketemu adek gue ?"

" Kalo lo gak keberatan, gue mau."

" Ok."

Dari hari ke hari devan dan alea semakin dekat, bahkan bisa dikatakan bukan dekat sebagai teman . Tetapi, seperti sepasang kekasih. Hihi..

Sepulang sekolah devan berjanji untuk mengajaknya ke rumah. Rumah devan yang terlihat begitu besar, membuat alea tertegun melihatnya.

" Kamu udah pulang nak , eh kamu bawa siapa ?" Tanya mama devan yang terkejut saat melihat kehadiran seorang gadis di belakang devan

" Kenalin mah , ini Alea Clarissa temen sekelas devan. " lalu devan berbisik pada mama nya.

" Saya alea tante. Salam kenal."

" Oh jadi ini gadis yang sering di ceri..." Decan langsung mengedipkan mata pada mama nya memberi kode agar tidak memberitahu lea jika devan sering menceritakannya.

" Ayo duduk. Kalian udah makan ?"

" belum tante."

" Kalo gitu kamu mau makan apa alea ?"

" Makasih tante . Gapapa gak usah. " ucap alea , ia merasa malu saat ini.

Devan mendekat ke arah lea dan berkata.

" al lo makan yah, lo kan punya penyakit magh. Nanti kalo kambuh gimana ?"

" Tapi.. Gue kesini cuman main aja, bukan numpang makan."

" ini kan mama gue yang tawarin lo makan. Udah makan aja yah.."

" i...iya devan."

Alea merasa canggung sendiri. Mama devan datang dengan membawakan makanan.

" silahkan di makan. Kamu gak usah malu malu alea. "

" iya tante makasih ."

Mereka pun makan bersama - sama. Devan melihat alea begitu lahap sekali. Ia tau , jika gadis ini sangat lapar.

Alea menatap devan begitu lekat, ia tak percaya akan mendapatkan seorang teman sebaik ini.

" gak usah liatin gue, gak akan kenyang. Kasian tuh nasinya cemburu kalo lo terus liatin gue kayak gitu." Ucap devan . Devan ternyata mengetahuinya jika alea sedari tadi memandangnya.

" Muka lo itu di pasang CCTV yah ?" Sambil menyipitkan matanya alea memperhatikan devan begitu dekat.

Devan langsung terbatuk - batuk saat mendengar ucapan alea yang begitu polosnya.

" Lo kira muka gue ruangan apa, ada CCTV segala haha."

" Abisnya sih , tiap gue liatin pasti lo nyadar." Ketus alea . Ia mendengus sebal, lagi lagi devan mengetahuinya.

Mereka tertawa sangat lepas. Makanan yang mereka makan kini telah habis. Falda yang melihat kakaknya sedang berbincang dengan seorang gadis, ia mulai mendekatinya.

" Itu siapa ka ?"

" Ini kak alea."

" Haii.." Sapa lea kepada falda .

Falda sangat mengagumi lea. Ia terus memperhatikan alea tanpa berkedip.

" Ko kakak bisa cantik sih ? Pantes aja kak devan suka." Ucap falda seenaknya.

Alea langsung terkejut mendengar penuturan falda begitu pun devan. Pipinya blushing. Apa benar yang di katakan falda bahwa devan menyukainya.

" Ahha kamu bisa aja. Makasih atas pujian nya. Gak mungkin kak devan suka sama kakak..kamu ini ada ada aja."

" Iya falda bener kak ga boong, kak devan suka liatim fot...."

Devan langsung membekap falda dengan tangannya . Lalu devan menyuruh falda masuk ke kamarnya.

" Kak devan kalo suka sama orang, bilang aja kak!!!" Teriak falda yang berlari menuju kamarnya.

Alea berpamitan untuk pulang. Ia sangat berterima kasih untuk semua yang telah di berikan mama devan. Dalam perjalanan alea tak henti hentinya mengoceh.

" Al, maafin adek gue yah, dia udah gak sopan sama lo." Lirih devan.

" Gapapa.. Adek lo lucu juga yah. " ucap alea sambil senyum senyum sendiri.

" Yaa gitu deh ,, hehe "

Akhirnya mereka sampai di rumah alea. Devan ikut turun menghampiri alea. Ia mengacak ngacak puncak kepala lea dan tersenyum.

Jantung alea berdetak lebih cepat, pipinya yang memerah membuat ia sedikit tak karuan. Alea tertunduk malu. Devan mengangkat dagu alea dan berkata.

" Makasih ya, lo udah mau ke rumah gue. Gue seneng banget."

" sama - sama dev. "

Devan pun beranjak pergi dari rumah alea. Alea tak henti hentinya untuk tersenyum. Rasa nya ia ingin meluapkan semua kebahagiaannya.


Jangan lupa vomment nya :) untuk cerita teman jadi cinta, mungkin aku bakal up setiap 1 minggu sekali.

AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang