25. Please

26 1 0
                                    

Alea pamit pada naya untuk pulang karna kak binar telah menunggunya. Saat di rumah kak binar tengah tertidur di kursi ruang tv. Cemilan untuknya tergeletak di atas meja.

" Makasih kakak tercintahh.." Bisik alea pada kak binar.

Alea pun berjalan mengendap ngendap untuk ke kamarnya. Tiba tiba ia di kejutkan dengan suara yang sangat tak asing baginya.

" Itu bukan buat kamu semua lea, kakak juga mau hey."

Alea membalikan badannya mendapati kak binar tengah berdiri dibelakangnya. Alea tersenyum melihat kakak nya sudah bangun .

" Ehmm hehe kak binar kok udah bangun lagi . Makanan apa sih kak ?"

" makanan kakak lah. Sini  "

" Nih ." Lea menyodorkan sebuah minuman yogurt dan langsung berlari menuju kamarnya.

" Aleeeaaaaaaa !!!!! " teriak kak binar.

" Makasih kakak tercintah. Love you ..."

Alea membawa semua cemilannya. Di dalam kamar ia asyik memakan semua cemilan sambil menonton film di laptop.

Alea lupa membawa minum di dapur. Terpaksa ia harus mengambilnya. Saat membuka pintu , terlihat sosok wanita tengah berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

" Aaaaaaa....." Alea terkejut melihat kak binar berada di depan pintu.

" Mana cemilannya ? " ucap kak binar.

" Ishh kak binar, bisa gak sih gak usah ngagetin kayak gini, serem tau. Lebih serem dari bibi unti." Sambil memutar bola matanya ke arah lain.

" Ihh cepetan mana cemilannya!!!" Kak binar terus memaksa alea memberikan cemilannya.

" Iya . Bentar alea mau ambil minum dulu nanti alea kasih cemilannya sama kak binar ok. Harap tenang, sedang haus ."

Tanpa menunggu alea kembali, kak binar masuk ke kamar alea. Kak binar mengambil beberapa cemilan di meja belajar.

************
Hari ini alea berangkat sekolah di antar oleh kak binar.

" Belajar yang rajin, jangan ngedrakor terus." Ledek kak binar pada alea.

" Biarin aja. Siapa tau jadi artis!" Alea melepaskan seatbel nya dan pergi menuju gerbang sekolah.

Saat di parkiran sekolah naya memanggil alea. Tapi yang membuat berbeda, ia berjalan bersama devan. Alea berusaha bersikap biasa saja.

" Alea , lo di antar siapa ? Pacar yah ?" Ucap naya sambil tersenyum.

" Gue di antar kak binar. Gue masih jomblo." Alea melewati mereka berdua begitu saja. Devan sama sekali tak berkata apapun.

Saat di kelas ia kembali mendapatkan sebuah red rose dan note di atas meja. Alea berdecak kesal, lagi lagi si pengirim bunga tersebut tidak mencantumkan namanya.

" Gak punya nama kali ni orang!!" Ketus alea

Dari belakang terdengar jelas suara yang tak asing di telinganya. Siapa lagi jika bukan alvin.

" Suka gak ? Itu sebagai tanda permintaan maaf gue."

Alvin berdiri di ambang pintu. Alea mengembamgkan senyumnya. Saat alvin mendekatinya, ia langsung memasang wajah kesal.

" Jadi selama ini mr. Guess itu lo vin ?"

" Iya. Dulu waktu kak arka ngasih lo bunga lo terima, pas gue kasih lo malah buang. Yaudah deh gue buang juga bunga dari kak arka."

" Mana gue tau ,, pengirim Mr. Guess. Ya gue buang lah. Ga jelas asal usulnya. "

" Jelas lah, red rose nya dari tanaman yang udah di petik." Jawab alvin begitu santai.

Alea mencak mencak tak jelas. Ia merasakan otaknya mendidih. Udara di sekitar menjadi panas.

Kemudian alea menyimpan red rose tersebut di bawah mejanya.

" Gak mau terima kasih gitu atau ..."

" Makasih. "

Alea meninggalkan alvin di kelas. Ia pergi dengan senyumnya yang mengembang. Alvin merasa sedikit lega.

Jam pelajaran telah dimulai, alea melirik ke arah alvin sebentar.

" apa gue maafin aja sekarang ? " ucap alea dalam hati.

Tugas penelitian di kumpulkan hari ini. Devan menyerahkan tugas tersebut kepada Bu tina.

Jam selanjutnya semua kelas free. Alvin memainkan gitarnya sambil bersenandung ria. Semua orang bersorak riang. Seperti sedang menggelar sebuah konser.

Kak arka mengirim pesan.pada alea .

Kak arka :
Sepulang sekolah semua yang ikut osis harap kumpul di ruang osis.

Alea menghampiri alvin yang sedang memainkan gitarnya. Ia mula berbisik pada alvin membuat devan heran dengan sikap alea. Alvin tersenyum saat alea telah selesai membisikan sesuatu di telinganya.

" Al , gue punya lagu buat lo."

" Apaan ?"

" Dengerin yah.."

Gitar pun di petik dan alvin segera bersenandung.

"Bila waktu tlah berhenti..
Teman sejati tinggallah..."

Nyanyian alvin berhenti saat alea melempar sebuah buku.

" Lo kira gue mau mati apa !!! Dasar korban sinetron azab !!!"

Alvin hanya terkekeh pelan, melihat alea menggerutu seperti itu. Kemudian alea pergi menuju kantin bersama luna.

" ahaha ... Alvin alvin, gue kira dia mau nyanyiin lagu romantis. Lah malah lagu azab .."

" Ish, lo sama aja kayak mereka!!!" Ketus alea

Alea meninggalkan luna begitu saja. Dan luna mempercepat langkahnya menyusul alea.

Alvin menyusul alea menuju kantin, saat melewati kelas IPA 1 naya mencegah tangan alvin. Alvin pun mau tidak mau ia harus menghentikan langkahnya.

" Lo mau apa lagi sih ? Kita kan udah putus."

" Vin, maafin gue. Gue sadar sekarang, gue udah jahat, manja, intinya sekarang gue pengen balikan sama lo." Ucap naya penuh harap.

Alvin menatap naya sebentar. Matanya mulai berkaca - kaca . Tapi itu tidak membuat alvin tergugah untuk mengasihaninya.

" Udah ? Lo mau bilang itu aja kan ?"

" Tap...."

Alvin dengan cepat memotong pembicaraan naya.

"Maaf gue gak punya waktu buat ngobrol sama orang kayak lo, bye !!"

Naya mencegah kembali tangan alvin.

" Vin kasih gue kesempatan pliss ."

Alvin hanya menepis tangan naya dan peegi meninggalkannya begitu saja.

Naya tidak bisa menahan lagi bendungan yang ia tahan sejak awal. Butiran bening mengalir begitu saja.

Gimana nih ? Seru gak ? Semoga suka yah. 😊🙏

AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang