04. Rasa Penasaran

50 5 0
                                    

Alvin sama sekali tak menemukan lea. Alvin kembali ke kelas. Disana masih ada kak arka dan shani & the genk.

" ini semua gara gara lo. Lo udah bawa penderitaan buat lea. Mulai detik ini, jauhin lea !!!" Ucap alvin tajam pada kak arka.

" Gak akan. Gue mau bahagiain lea. Emang kenapa ? Salah ? Lo bukan pacarnya kan ? "

" semakin lo deketin lea, dia akan akan lebih menderita karna cewe brengsek lo !!!!"

Lea pulang terlebih dahulu, ia tak ingin melihat kak arka dan juga alvin. Sampai di rumah, lea ingin sekali meluapkan semuanya.

" lea, kamu kenapa ?" Tanya kak binar. Binar adalah kakak alea.

" Gak. Kak aku mau tanya satu hal sama kakak."

" Kalo ada cowok yang tanpa sebab marah - marah gak jelas, kira - kira dia ken... ?"

lea membalikkan badan, ternyata kak binar menghilang begitu saja.

" Ha'h ? Terus tadi gue ngomong sendiri ? Pantes aja merinding. "

************

Kelas IPA 2 masih kosong. Hari ini lea ingin memecahkan rasa penasarannya. Ia mencari tahu semoga lea mendapatkan petunjuk.

Tiba tiba tanpa sepengetahuan lea, seseorang datang menghampiri lea. Saat lea membalikan tubuhnya , seseorang itu adalah pemilik bangku tersebut.

" Ngapain disitu ?" Siapa lagi kalo bukan alvin.

" Gu.. Gue lagi nyari itu , ehm.. Bolpoin .. Iya bolpoin. Lo liat gak ? " berusaha mengalihkan pembicaraan,  tetapi gagal. OMG.

Alvin mengangkat alis matanya , ia heran.bolpoin ? Pelajaran kan belum mulai ?

" Luna !!!!" Lea langsung menghampiri luna dan mengajaknya pergi dari kelas.

" Isshh lo kenapa sih ? "

" Gue ketauan alvin lagi ngacak - ngacak bangkunya lun. Lo tau apa yang gue rasain ?"

" Nggak. "

" Sama. Gue juga gak tau."

Ha'h ? Bagaimana bisa ? Luna menganga seketika. Jawaban macam apa itu.

Bel telah berbunyi semua siswa dan siswi SMA Taruna, bergegas menuju kelas masing masing.

Lea harus mendapat jawaban nya hari ini. Jika tidak, mungkin lea akan mengalami insomnia.

Saat jam istirahat...

" Vin, guee mau ta..." Alvin dengan cepat memotong pembicaraan lea.

" Mau tanya kan ? Tanya aja." Sambil mengembangkan senyumnya, alvin siap mendengarkan pertanyaan alea.

" Gue tau lo ga suka kalo gue deket sama kak arka, sekarang gue mau tanya al..." Ucapan lea terpotong kembali, Naya memanggil alvin begitu saja. Lea mendengus sebal, baru saja ia akan mengetahui alasan sebenarnya.

" bentar yah."

" Ok."

Setelah 20 menit berlalu, alvin kembali ke kelas. Raut wajahnya seperti orang yang mendapat undian mobil mewah. Senyum senyum gak jelas.

Lea enggan melanjutkan pembicaraannya dengan alvin.

" ok alea, kali ini lo gagal lagi."

Waktu menunjukan pukul 2 siang. Lea langsung pulang tanpa menunggu luna. Kali ini ia menemukan kak arka tengah berdiri di dekat tiang tembok kelasnya.  Lea bersikap acuh. Tetapi tiba tiba tangan lea tertahan.

" alea, kamu marah soal kemarin?"

" Nggak . Alea gak marah. Jadi kak arka gak usah deketin alea lagi. Alea gak mau ada masalah lagi."

Singkat dan jelas. Begitu lah penuturan alea pada kak Arka. Lea meninggalkan kak Arka, lalu alvin datang menemuinya.

" kan gue udah bilang sama lo. Jangan deketin lea lagi. Semenjak lo deket sama dia, hidup alea terusik!!"

Arka hanya memberikan senyum sinis nya. Setelah itu ia berlalu begitu saja.

Nih aku update subuh hha .. Padahal malem sih tapi belum ke publis aja hhe .. Insya allah nanti siang atau sore atau malem, aku bakal tambah part lagi 😊😁

AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang