HSP 14

130 17 0
                                    

"Lo udah pastiin kan kalau Renata bakalan dateng?"

Pertanyaan kelima yang ditanyakan Sagara dengan kalimat yang sama membuat Agnes menggeram kesal, "U.D.A.H! Sekali lagi lo nanya, gue batalin rencana ini."

"Lo berani ngancem gue?!"

Agnes tak menanggapi Sagara, dia lebih memilih bermain ponsel daripada harus menanggapi Sagara yang selalu membuatnya emosi.

Mereka berada di Cafe, ini adalah rencana Agnes dan Sagara. Sagara yang menyuruh Agnes untuk mempertemukan Renata dengannya. Agnes sudah menolak, tapi lagi-lagi ancaman yang Sagara keluarkan membuat Agnes tak berkutik.

Agnes sempat heran kepada Sagara, cuma helm yang hilang masalahnya bisa sepanjang ini apalagi kalau motor Sagara yang hilang mungkin masalahnya tidak akan pernah selesai sampai akhir hayat.

"Maaf gue telat."

Agnes membuyarkan lamunannya dan menatap orang yang duduk di sampingnya. Dia Renata.

"Kok ada Sagara disini?"

Agnes beralih menatap Sagara yang juga menatapnya, "nggak tau, caper kali sama gue."

Sagara mendelik dan langsung menendang kaki Agnes. Agnes mengaduh kemudian menatap tajam Sagara dan berbalas menendang kaki Sagara tak kalah keras. Sagara meringis sedangkan Agnes tersenyum puas.

"Ini kenapa kalian jadi senyum-senyum gini?"

Agnes menatap Renata, dia bahkan melupakan kehadiran Renata.


Cling!

Sagarang
Cepet pergi dari sini, biar gue bisa berduaan dengan Renata.



Agnes menatap Sagara kemudian beralih menatap Renata, "gue ke toilet dulu ya," Agnes memutar bola mata malas kemudian beranjak dari duduknya dan segera pergi ke toilet.

Agnes begitu kesal dengan Sagara. Gara-gara Sagara dia harus membatalkan acara bertemu dengan Feby. Mengenai soal Feby, Agnes lupa kalau dia belum mengabari Feby kalau pertemuan dibatalkan.

To : Feby
Feb acaranya diundur besok aja, hari ini gue nggak bisa.

From : Feby
Gue udah tau, sampai ketemu besok.

Agnes menutup ponselnya dan segera masuk ke dalam toilet. Agnes bercermin di cermin toilet, mengamati penampilannya di cermin.

"Berdandan seperti apapun lo tetep terlihat biasa di mata gue. Nggak ada yang menarik."

Agnes membalikkan badannya, mendapati Iqbal yang bersendekap dada sambil menatapnya, "lo ngapain ada di toilet cewek?"

Iqbal menghendikkan bahunya, kemudian dia pergi dari toilet. Dengan segera Agnes menyusul Iqbal.

"Lo ngapain ngikutin gue?"

Agnes bingung, kenapa dirinya mengikuti Iqbal?

"Malah diem."

Iqbal melanjutkan jalannya dan mengabaikan Agnes yang masih berdiri mematung.

"Iqbal!!"

Iqbal menghentikan jalannya kemudian membalikkan badannya dan mendapati Agnes yang berlari ke arahnya, "apa?"

"Lo mau kemana?"

"Pulang."

Ini adalah kesempatan Agnes agar Iqbal mengantar dirinya pulang. Karenaa tadi Sagara mengirinya pesan kalau dia akan nonton bersama Renata jadi Agnes disuruh pulang oleh Sagara, "gue nebeng lo ya?"

HANIS SAGARA PUTRA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang