Sudah terhitung satu minggu Sagara tidak sekolah, dan hari ini adalah hari dia akan memasuki sekolah kembali. Agnes menghela napas dan berdoa semoga dia tidak dipertemukan oleh laki-laki itu.
Renata sudah meminta maaf kepada Agnes perihal dia adalah supupu Sagara. Agnes memaklumi karena itu adalah permintaan dari Sagara sendiri.
Hubungannya dengan Sagara semakin renggang, bahkan Agnes tidak menjawab pesan dari Sagara dan menjawab telepon dari Sagara. Karena dia ingin menghindari laki-laki itu.
Agnes melihat Sagara yang berjalan di koridor. Agnes langsung masuk ke dalam kelas, dia tidak ingin bertemu Sagara. Bahkan teman-temannya ikut bingung. Perihal Sagara yang menyukai Agnes tak banyak yang tahu, temannya yang tau hanya Renata saja.
Agnes melihat Sagara yang lewat di depan kelasnya. Banyak yang menyapa laki-laki itu, mengingat dia adalah kapten sepakbola.
"Nes, lo lagi ada masalah ya sama Sagara?"
Agnes menatap Angel kemudian menggeleng.
"Tapi kenapa lo ngehindar dari Sagara?"
"Enggak tuh."
Angel mengangguk-anggukan kepala. Entahlah pasti nanti Agnes akan cerita sendiri. Mungkin belum saatnya.
Agnes berjalan keluar kelas, dia ingin menuju ke taman belakang sekolah menemui Feby. Dia ingin menceritakan semua yang terjadi ke laki-laki itu. Setelah sampai, bukannya Feby yang berada di taman belakang sekolah. Melainkan Sagara. Agnes langsung berbalik tapi Sagara yang mengetahui itu langsung mengejarnya dan menghadangnya.
"Apa lagi sih?"
Sagara langsung memeluk perempuan itu. Dia tidak bisa jauh dari perempuan ini, dia tidak bisa untuk pura-pura tidak mengenal perempuan ini.
"Sudah seminggu lo ngehindar dari gue, bahkan lo abaikan pesan-pesan gue. Gue minta maaf Nes, gue tahu gue salah."
Sagara melepaskan pelukannya kemudian menatap Agnes.
"Lo mau gue menjauh kan, dan seperti tidak kenal sama lo? Gue ikuti mau lo."
Agnes menatap kepergian Sagara, dia tidak menyangka Sagara akan seperti ini. Tapi bukannya ini keamauannya, Sagara menjauh dari dirinya.
-
Agnes menatap laki-laki yang ada di depannya. Masih ingat dengan laki-laki yang provokasi kericuhan saat pertandingan sepak bola kemarin. Dia kembali menghadang Agnes.
"Mau lo apa? Masih dendam sama gue?"
Laki-laki di depannya tersenyum miring, membuat Agnes ngeri.
"Gue anterin lo pulang."
"Nggak perlu, gue bisa sendiri. Dan jangan sok baik sama gue!"
Agnes segera pergi tapi tangannya di cekal oleh laki-laki itu. Agnes menggeram kesal, "apalagi sih!"
Laki-laki itu mendekat membuat Agnes mundur, sialnya belakang Agnes ada tembok yang menjulang tinggi membuat dirinya sulit untuk menghindari laki-laki itu.
"Ikut gue, gue kasih tahu lo sesuatu," bisiknya.
Agnes menghela napas lega ketika wajah laki-laki itu sudah menjauh. Dan detik berikutnya laki-laki itu kangsung menarik tangan Agnes, "lo mau bawa gue kemana sih?"
Agnes menatap rumah yang ada di depannya. Sebenarnya tidak bisa disebut rumah, karena terlihat hanya satu ruangan saja. Ada rumah pohon di sebelah rumah itu, bahkan banyak tanaman bunga yang tertata rapi dan terlihat menarik. Agnes mengikuti laki-laki itu yang sudah masuk ke dalam.
Pertama yang dia lihat sebuah kursi tamu yang masih tampak bagus, ada beberapa pajangan juga. Tapi, hanya lukisan saja.
"Ini untuk apa?"
Agnes menatap album foto yang diberikan oleh laki-laki itu.
"Buka aja."
Perlahan Agnes membuka album itu. Pertama yang dia lihat adalah foto seorang balita. Apakah foto ini foto laki-laki yang ada di depannya?
"Foto lo?"
"Baca di baliknya."
Agnes membalik foto itu.
Hanis Sagara Putra
"Sagara???" Agnes terkejut setelah membaca tulisan itu. Kenapa ada foto Sagara di album itu. Apa hubungan Sagara dengan laki-laki di depannya?
"Lihat juga foto yang lain. Setelah selesai baru lo boleh nanya."
Ada lagi satu foto balita, dan untuk foto yang ini dia meyakini bahwa ini adalah foto laki-laki itu.
Muhammad Rendy
Dirinya baru mengetahui nama laki-laki yang ada di depannya. Perlahan dia membuka foto yang lain. Dua laki-laki yang tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya dengan pakaian sekolah dasar. Kemudian beralih lagi ke foto selanjutnya, dia remaja yang memakai pakaian SMP sedang tersenyum ke arah kamera. Dan foto laki-laki yang ada di depannya dengan Sagara.
Itu adalah foto terakhir di album itu. Dengan penutup yang bertuliskan 'BEST FRIEND'
"Gue dengan Sagara temenan dari lama. Semenjak kita taman kanak-kanak."
Agnes menatap Rendy untuk melanjutkan ceritanya.
"Gue temenan sama dia itu udah lama, kita sering main disini. Tempat ini yang buat gue dengan Sagara. Kita setiap pulang sekolah selalu mampir kesini untuk melepaskan penat dan saling curhat."
Rendy menghela napas, kemudian dia lanjutkan ceritanya, "tapi semua iti berubah ketika gue mengetahui sesuatu yang selama ini Sagara sembunyikan."
"Apa??"
"Bokap Sagara selingkuh dengan nyokap gue. Awalnya gue nggak percaya, setelah gue selidikin ternyata benar. Dan Sagara mengetahui itu. Gue marah banget sama dia, makanya gue sama Sagara jauh-jauhan hingga saat ini."
Agnes menatap Rendy tak percaya. Dia tidak menyangka jika mereka pernah bersahabat sebelumnya. Dan pecah karena hanya perselingkuhan orang tuanya.
"Gue salut sama dia, yang nolongin lo saat gue godain lo. Bahkan dia ngehajar gue tanpa ampun demi lo. Dari situ gue sadar kalau Sagara ada rasa sama lo. Dulu Sagara bilang ke gue kalau tipe cewek yang dia inginkan itu, ada di diri lo semua. Sagara itu baik, tapi dia sulit untuk mengungkapkan perasaannya."
Agnes mengingat kejadian lalu, Sagara yang menghajar Rendy demi dirinya. Bahkan sampai saat ini dirinya tidak menyangka kalau mereka sahabatan.
"Nes, lo bisa bantuin gue buat baikan sama Sagara?"
Agnes menatap Rendy kemudian dia menggeleng.
"Tolongin gue Nes, gue sadar gue egois bahkan fakta sebenarnya adalah nyokap gue dan bokapnya Sagara ternyata mereka sedang bekerja sama. Gue langsung nyesel setelah mengetahui itu."
"Gue lagi ada masalah sama dia," Agnes menunduk. Mengingat kejadian tadi.
"Masalah apa?"
Haruskah Agnes cerita kepada Rendy, cowok yang baru dikenalnya itu?
"Lo nggak perlu tau."
------
Terungkap kan akhirnya........ satu part lagi adalah ending cerita ini. Jadi tunggu aja........
Jangan lupa vote dan komennya...
KAMU SEDANG MEMBACA
HANIS SAGARA PUTRA (Completed)
Teen Fiction"Tuh Gar, orang yang nyuri helm lo!" Gimana selanjutnya? Penasaran? Langsung baca aja😊