Hari ini adalah hari pertamaku belajar dengan efektif di kelas yang kesannya sangat membosankan ini. Entah lah disebut apa diriku ini, yg masih murid baru saja sudah malasnya melebihi batas kemampuan manusia.
"Hee dreyyy lo ngerti ga sih yang di jelasi Bu El tadi" kata Mutia membangunkanku dari lamunanku.
"Haa apaan mut, ngagetin aja lo, biasa aja bisa ga sih nanyanya" Kata ku dengan jutek dan ketus.
"lah lo sih ngelamun aja dari tadi, Ya ampun salah apa sih gue bisa duduk sama manusia yang modelan kayak lo drey" Ucap Mutia dengan cerewet Sambil menepuk jidatnya.
"Hehehehe yaaa maap gituu, abisnya gue ga ngerti liat tuh guru ngejelasin. Dia kayak kumur-kumur gitu. Kan medingan gua otw, otw tidur maksudnya" kata ku sembari ketawa tak berdosa.
Bagiku hari ini hari yang sangat membosankan dan rumit, sebab aku tak menyukai pelajaran nya sama sekali, aku harus apa? Aku hanya bisa melalui nya dengan tidur, ngelamun, dan menulis... Eh maksudku menulis puisi ya bukan pelajaran. Oh iya aku itu salah seorang yang puitis walau sikap gue gajelas kaya isi hati gue.
3 les mata pelajaran sudah berlalu, dan gue akui sedikit pun tidak ada pelajaran yang melekat pada otak gue setelah guru itu menjelaskan. Namun gue juga murid yang cukup berprestasi dan sedikit pintar, gue paham sedikit sebelum tu guru menjelaskan, sebab itu lah yang membuat gue sedikit santai.
Bel pulang pun berbunyi dan seluruh murid berhamburan pulang, kecuali beberapa murid yang ada untuk mendaftar kan organisasi, Salah satunya adalah aku dan temen sebangku.
"Mut lo daftar organisasi apa? " Kata ku sembari membereskan buku-buku ku.
"Mau lanjut paskibra sama nyoba OSIS kayaknya nih drey".
"Wah bagus dong gue sih lanjut Pramuka aja deh, gue ga bisa lepas dari Organisasi ini " kata ku sembari berjalan bersama Mutia menuju stan-stan organisasi di sekolah ini.
"Kak, mau minta formulir pendaftaran Pramuka dong" Kataku meminta formulir kepada salah satu senior Pramuka penjaga stan.
"Oh iya boleh dek," Katanya sembari memberiku lembar formulir pendaftaran.
"Ehmm, ini ada seleksinya ga kak?"
"Oh ada dek, kita akan melakukan seleksi alam. Jadi seleksi alam itu ketika kita....."
"Ketika kita berada di suatu organisasi, penentuan bertahan atau tidaknya di organisasi adalah waktu dan diri kita sendiri kan kak yang nentukan ?" Ucapku memotong ucapan salah satu kakak senior itu.
"Loh kok kamu tau? Pas SMP Pernah ikut Pramuka?" Kali ini senior bertubuh jangkung bertanya padaku. Namanya Kak Alfie. Poros tubuh dan wajahnya tak bisa diungkapkan dengan kata. Mungkin dia salah satu senior tertampan di sekolah ini.
"Ah iya kak, jiwa saya ya dari dulu ga bisa lepas dari Pramuka" Jawabku antusias.
"Bagus deh, kalo gitu saya tunggu kamu bergabung di Pramuka sekolah ini ya"
"Siap kak. Kalau gitu saya permisi ya kak" Ucapku sembari mengundurkan diri.
Ketika aku tengah membaca formulir sembari mencari Mutia, tak sengaja aku menabrak salah satu senior pramuka yang tengah buru-buru. Ia berpakaian Pramuka lengkap. Ia menatapku dengan ambigu. Begitu pun dengan aku yang menatapnya dengan ambigu pula.
"Maaf kak, saya ga lihat tadi kak"
"Makanya kalau jalan pakai mata dong" Ucapnya sinis padaku.
"Yaa, kan saya udah minta maaf kak"
"Maaf-maaf, pergi gih sana! Bentaknya" katanya sembari meninggal kan ku
"Hadehhh buset dah galak bener tuh senior, untung gue udah kebal" kata ku pelan sembari meninggal kan tempat tadi.
"Dreeyy" panggil seorang murid dengan napas ngos-ngosan. Tak lain tak bukan murid itu adalah Mutia.
"Wa gilaaa gilaaa parahhh" Ucapnya tersengal.
"Lah lo kenapa Mut?" Tanyaku penasaran.
"Ituuu, gue tadi kan minta formulir pendaftaran di stan paskibra. Nah terus anyinggggg, ganss bangett itu kakak senior. Wagilaaa parahhh" Ucapnya dengan berantusias.
"Wah anjirr, gue kirain apaan. Lo sampe ngos-ngosan gini cuma gara-gara senior ganteng yang lo liat di stan paskibra?" Tanyaku agak kesal.
"Yaaa gimana ya? Abisnya sejak hari pertama gue disekolah ini, gue belum nemu cogan gituuu" Jawabnya ngeles.
"Gue juga jumpa senior ganss di stan pramuka tadi. Tinggi, putih, ramah juga" Ucapku sembari melipat kertas formulir pendaftaran yang sedari tadi kupegang.
"Lahh serius? Gans bangett? Nama, siapa namaaa?
"Kalo gue gasalah namanya kak Alfie" jawabku ketika sudah mengingat namanya. "Trus kakak senior di STAN paskibra namanya siapa Mut?" Tanyaku kembali pada Mutia.
"Lahhh, gue lupaaa....habisnya gue terlalu excited liat dia tadi. Sampe ga sempat nanyai namanya siapa" Jawabnya dengan raut wajah menyesal.
"Yaelah, yaudah dehh cuss pulang kerumah.
"Cusss"
Dan akhirnya kami berhenti membahas kedua pria tampan yang baru kami temui untuk pertama kali.
***
"Mut, lo pulang naik apa?" Tanyaku pada Mutia ketika kami sudah berada di luar gerbang sekolah.
"Kalo ga naik delman ya naik onta" Jawabnya asal. Seketika mataku langsung melotot ke arah Mutia. "Eh, engga deng... Naek Ojol gue mah. Lo sendiri?"
"Gue naik Ojol juga dongg" Jawabku santai. "Lo udah mesen ojeknya?"
"Udah dong, nih" Ucap Mutia sembari menyodorkan Hp nya ke arahku. Aku merasa tercengang melihat layar Hp Mutia. "Anjir, ini kok gans banget Mut"
"Rejeki anak soleh dong. Daftar paskib nemu senior gans, eh pas pulang dapet driver yang juga gans hahhaaha" Lanjut Mutia membanggakan diri.
"Weeeeh, Driver ojol gue juga dong"
"Ojol lo kenapa? Gans juga? Masih muda juga?" Tanya Mutia kepo.
"Kagak..."
"Lah terus?"
"Driver ojol gue......" Lanjutku menggantung.
"Apaan sih Dreey? Lanjut dong. Lo ngomong aja gantung, gimana sama perasaan?"
"Yeeu, perasaan gue aman dong. Yakali engga" Jawabku tanpa menjawab pertanyaan Mutia.
"Yaudah, terus Driver ojol lo kenapa? Ojol gue udh mau dateng nih..." Ucapnya tak sabar.
"Jadi, Driver ojek gue...temen gue maling mangga dirumah. Tetangga gue anjir hahhaha"
-----------------------------------------------
SeniorDulu aku kelabu
Terasingkan dengan bekas membiru
Kali ini aku tak biarkan
Sikap yang tidak menyenangkan
Antara aku dan mereka,
Tak mencakup jarak luar biasaKami belajar bersikap darimu
Duhai para senior pendahulu
Senioritasmu yang berlebihan
Tidak bisa buatku ketakutan
Sikap baikmu yang tak tertahankan,
Tentu kulanjutkan dengan ketulusanKita bersama melangkah disekolah ini
Menjadi salah satu penghuni
Demi teraihnya sebuah mimpi
Harapku kita menjadi suatu kolaborasi,
Bukan musuh antar hati
Yang tertanam di lubuk diri
KAMU SEDANG MEMBACA
Datang Hilang Kembali (On Going)
RomanceDatang, hilang dan kembali. Adalah 3 hal yang saling berkaitan dalam kehidupan. Dalam hati dan perasaan, dalam emosi dan cinta. Hanya ada pilihan yang bisa kau lakukan. Kau bertahan, untuk bahagia dan terluka. Kau menghilang untuk menjauh. Atau mala...