8 : Dimulai

72 10 0
                                    

    Pelajaran olahraga mengahkiri semua jam pelajaran kami, dan saat nya kami pulang dan kembali kerumah masing-masing, kurapikan buku ku dan seluruh perlengkapan belajar ku, ku ingat kan pada teman-teman ku jangan sampai ada buku yang ditinggal maupun ketinggalan.

    "Temen-temen, buku jangan ada yang di tinggal dan ketinggalan ya!?"

    "Asiappp bos qu"

    "Siap siap ketua"

    "Oke santuyyy ae loh dreyy"

     Kata beberapa murid di kelas ku. Dan di tambah cerocosan Mutia

    "Gue mah ga pernah ada yang tertinggal, tapi ga tau tuh kalau hati Lo. Ketinggalan ga tuh nanti di SMK Bina bangsa ini" celetuknya sembari tertawa bersama cicha seolah-olah mengerti apa yang di katakan Mutia.

    "Auahhh mut lelah gue ah" kata ku alay kepada Mutia dan mengajak nya pulang.

    Kini seisi kelas sudah kosong dan hanya tersisa aku, Mutia dan Cicha yang akan latihan pada hari ini. Sembari menunggu jam latihan aku membaca novel dan menyusun kursi di kelas untuk ku jadikan kasur ala Audrey. Kulihat Mutia sedang asik dengan hp nya begitu pun cicha aku rasa mereka sedang mabar game online.

     Cha anterin gue ke toilet yuk cha, serem nih ga berani gue" ku ganggu cicha yang sedang main game online nya untuk mengantarku ke toilet.

    "Ganggu ae lu drey, sendiri aja lah, kayak bocah lo mah drey!" Dia merasa terganggu dan males menemani ku ketoilet. Ku coba mengajak Mutia namun sebelum aku mengeluarkan tawaranku dia sudah berkata

    "Gue ga bisa lagi seru ntar gue kalah lagi, mohon maaf ekann drey" dengan tertawa ia mengatakan itu aku pun hanya menarik nafas ku panjang meyakinkan diri untuk pergi ke toilet sendiri, dalam hati aku berkata

    "Etdahh dreyy cuma ketoilet kali, macam mau perang aja sih, lebay tau gak" kata hatiku memberanikan diri.

    Aku berjalan melewati koridor sekolah untuk menuju toilet ku beranikan diri ku agar aku tak menahan ini lagi, dan....

    "Selesaiii" ucap ku mencuci tangan ku , setelah itu aku keluar dari toilet namun aku benar-benar terkejut ada sesosok pria di depan toilet yang bersandar di antara dinding koridor. Kulihat secara perlahan sembari jalan melintas, agak buram sih sebab aku tak mengunakan kaca mataku dan setelah aku tau dia adalah kakak kelasku, Habsy. Aku berjalan cuek tak menghiraukan nya dan..

     "Bisa ga, gausah pura-pura ga liat gitu?" Katanya dan menarik lengan baju ku.

     "Santai bisa ga sih!? Gue Manusia bukan sampah! Jadi ga usah narik nya seolah-olah Lo itu jijik sama gue!" Tegas ku padanya.

     "Idihhh galak banget si adek kelas gue, yaudah maaf kali gitu aja marah"

     Aku hanya menarik nafas ku panjang dan berdehem lalu berkata dengan nada yang menurut ku ketus dan sedikit membentak "yaudah ada apa!?".

     "Mau kenal Lo, cewe konyol di mata gue dan itu buat gue tertarik"

    "Tertarik-tertarik Lo kira gue barang apa?" kataku yang sudah blushing duluan dan mencoba meninggalkan nya, namun tanggan ku di tahan oleh nya.

    "Setelah hari itu, hari dimana gue mengenal Lo tanpa sengaja. Setelah hari itu, hari dimana lo mentungin gue kayak maling. Setelah hari itu Lo ngobatin gue karena jatoh. Setelah hari itu pula gue jadi sering ngeliatin Lo dari jauh. Dan setelah hari itu Lo udah mulai masuk ke dalam pikiran gue!" Katanya membuat jantungku berdegup kencang. Tapi untung saja ucapannya tak terdengar jelas sebab aku menggunakan earphone bluetooth yang tertutup rambutku.

Datang Hilang Kembali (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang