10 : Hilang Namun Tak Usai

50 10 0
                                    

    Hari ini adalah awal hari dari 7 hari-hari dalam kalender yaitu hari Senin, aku tak ingin membenci hari Senin sebab Senin adalah hari yang rela di benci agar Selasa tak di benci, aduhh ngebucin dikit deh. Sebenarnya sebabnya bukan itu melainkan aku tak ingin membenci Senin karena bagaimana pun Senin adalah awal yang baik dalam seminggu, begitulah menurut ku.

    Setelah aku benar-benar telah selesai dengan seragam sekolah ku dan tatanan rambut dan sedikit polesan bedak tabur bayi di wajah ku aku turun untuk menyantap sarapan yang pastinya sudah di siapkan mama untuk ku. Kulihat meja makan cukup sepi, sepertinya abang dan papa ku sudah berangkat.

    "Mana Abang sama papa ma?" Kata ku sembari menyuap kan sereal ke dalam mulut ku.

    "Abang ada kelas pagi, kalau papa mau jumpa agen kayu untuk pembangunan gedung baru perusahaan tempat papa kerja" ungkap mama sambil menyiapkan sarapan untuk adik ku.

    Kusantap sarapan ku dengan lahap dan kuteguk susu coklat hangat yang telah di sediakan, setelah itu aku langsung memakai sepatu ku, agar aku tidak telat dan dihukum nantinya, dan kali ini aku harus naik kendaraan umum untuk kesekolah.

    Tiba nya aku di sekolah, bel berbunyi mendalam bahwasanya upacara akan segera di mulai. Semua murid berhamburan ke lapangan untuk upacara, bisa di lihat dari gerak-gerik mereka bahwasanya mereka tak menginginkan itu.

    Upacara di mulai dan berlangsung dengan baik selama 45 menit sepertinya, lumayan melelahkan ketika wajah di sinari oleh mentari yang cukup menyilaukan mata ini.

    Seluruh siswa berbondong-bondong menuju ruang kelas untuk memulai pelajaran di kelas masing-masing, begitu pun aku dengan Mutia dan teman-temanku yang lain namun kami harus naik ke laboratorium komputer untuk memulai pelajaran.

    3 les mata pelajaran kami berada di lab. Komputer dan kami juga harus turun kembali kekelas untuk melanjutkan pembelajaran lagi.


***

    5 bulan sudah berlalu aku di sekolah ini dan setelah kejadian itu kak Habsy hanya lewat sekedar melintas di depan ku tak menegur bahkan menyapa, aku tak peduli akan hal itu tapi bagus lah setidaknya gosip murahan tidak bersejarah kembali.

    Dan kini kami harus fokus mengulang pelajaran untuk memulai ujian tengah semester yang akan di adakan 4 hari lagi, yang katanya Mutia...

    "Dreyy katanya ujian nanti kita duduk bareng kakak kelas loh, Otkp sama AKL dan BDP di gabung, wah kira-kira gue duduk bareng siapa yah? Dan pastinya kita beda ruangan tuh drey" Katanya dengan begitu antusias.

    "Santuyy ae yang pasti gue bareng Chica di satu ruangan, dan Lo bareng dengan orang Tiara seru juga tuh".

    "Wah Lo kok tau sih?" Katanya sedikit merengut.

    "Waktu gue bayar uang komite sekolah gue ga sengaja liat kartu ujian". Jelas ku padanya.

    "Wahhh geregett aing mau ujian kumaha etah..."

    "Dihh macem kagak pernah ujian anda"

     "Ini beda kali.. ini bareng Kakel lohh ya"

    "Auh ah gelap, udah yuk ahh pulang" kata ku mengajak Mutia untuk pulang.

***

    Aku membuka laptopku dan menyelesaikan beberapa tugas yang harus di kumpul kan besok. Perintah beberapa guru seperti itu menyuruh murid-muridnya mengumpulkan semua tugas nya sebelum ujian. Aku kerjakan beberapa tugas ku yang belum selesai, dan ku rasa leherku sudah sangat sakit akibat tugas-tugas yang membuat jam tidurku berkurang. Aku terus saja menghujat semua tugas-tugas ini.

Datang Hilang Kembali (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang