19 : Tergambar

23 1 0
                                    

    Waktu banyak berlalu, hari terus berganti, dan jarak semakin menjauh, tak ada lagi dia yang seperti dulu, dia yang mengisi sebagai waktu ini, dia yang kini kian hari semakin membuat diri ini semakin asing di hadapan nya.

    Hari ini aku Berangkat kesekolah seperti biasa hari ini adalah hari dimana aku mengambil hasil belajar dan hasil ujian ku, ya.. hari ini kami mengambil raport, aku tak terlalu mengharapkan nilai yang begitu bagus, tapi aku hanya berdoa tak ada warna merah di raport ku.

    "Audrey Azmy Azzahra Lo budegg ya gue udah kayak toa masjid manggil-manggil nama Lo tapi ga kunjung Lo respon, astaghfirullah Lo kira gue apa-apa" cerocos Abang gue tanpa rem sedikit pun.

    "Wehhh si Abang, manggil-manggil Audrey yak dari tadi, sorry namanya maap. Ini audrey denger musik" kata ku sambil menunjukkan headset ku sambil tertawa tanpa dosa.

    "Dihhhh emang adek ga ada ahklak nya lu, udah cepatan gue males nih telat ngampus gara-gara adek gue yang budegg!". Katanya sembari menghidupkan motor nya .

    "Yaelah mulut Lo bang kayak minyak oli lemes bangettt dah" kata ku sambil naik ke motor nya namun belum saja aku duduk sempurna ia sudah menjalankan motor dengan kecepatan di atas rata-rata.

   "Emang Abang ga ada adab nya Lo, kalau gue jatuh patah ni tulang bokong gue" Kata ku menjitak helm nya.

    "Bhahahahahah mampus abis nya Lo lama kayak nenek-nenek" ucapnya namun tak ku hiraukan.

    Tak ada pembahasan yang bermakna, hanya candaan yang terlontar dari mulut kami, dan itu cukup menghibur ku pagi ini, aku hanya berharap pagi ini baik-baik saja, dan tak lupa aku terus berdoa sepanjang jalan berharap tak ada nilai merah di raport ku, sebab kalau ada bisa mati aku di buat Abang ku ini.

    "Turun dah sampe mau stay situ aja Lo!" Kata Abang ku ketus.

    "Mana kelas Lo dek?"

    "Itu lurus aja belok kiri, Abang Luan aja" kata ku pada Abang ku, dan ia pun pergi meninggalkan ku.

    "Dreyy gila Lo bawa siapa ambil rapot Lo ganss bener deh" ucap temen-temen ku.

    "Abang gue!"

    "Wihh gila ga mungkin, beda banget kayak Lo drey, Lo buruk banget dah"

    "Wih lambe mu kayak lambe turah" kata ku kesel.

    "Wehhhh aku calon kakak ipar mu ni drey, Ayuk cium tangan ku" kata teman ku yang baru saja nimbrung sontak membuat kami merasa geli.

    "Dihhh pede banget mbak, Ayuk pergi" ajak syira yang dari tadi hanya diam dan membuat kami tertawa, kami pun masuk dan berhubung kmi tidak boleh masuk ke kelas kami memutuskan ke kantin dan menunggu di sana.

    "Drey bentar lagi nih si Habsyi waktunya di sekolah ini, ga ada niatan buat nerima dia apa" kata Tiara santai sambil menyedot minuman di tangan nya.

     "Dihhhh kenapa tiba-tiba bahas dia sih" kata ku sambil mengunyah gorengan.

     "Bener tuh ga ada niat kalau Lo ga mau gue mau kok sama tuh most wanted" kata Chica tertawa bercanda.

     "Wehssss bahas temen gue ya Lo pada" kata seseorang yang membuat ku terbatuk-batuk.

     Hukkkk uhukkkkk

    "Ini minum" kata orang itu menyodorkan air kepada ku.

    "Huuuuuuu legaa... Makasih ya, untung aja bukan si Habsyi ya kan, kalau ga mau letak mana muka gue denger namanya aja udah macam di cabut nyawa sampe tengorokan" kata ku cengengesan, namun teman ku hanya bergeleng-geleng kepala sambil menunjuk kebelakang ku.

Datang Hilang Kembali (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang