17 : kekanak-kanakan

20 4 0
                                    


"Eee-eh apaan sih lo kak!" Jawabku tergagap dan refleks memundurkan tubuhku menjauh darinya. Aku bisa merasakan senyum rasa puas pada dirinya. Entah kenapa aku melihat seutas senyum yang layaknya ingin memangsaku. Ahhhh!!! Apa dia selalu senang membuatku tampak seperti orang bodoh di depannya? Aku tampak seperti wanita konyol di hadapannya, padahal jelas aku seperti itu karena dia dan kebetulan saja.

"Udah liat-liatan nya, malu kali jadi bahan perhatian satu sekolahan secara kan langka gitu seorang most wanted yang super duper cool kayak ginian tingkah nya" cerocos Yando dan di ikuti tawa temen-temen ku.

"Apa cool gini, cool dari mana coba" gerutu diri ku namun tak bersuara.

"Lo ngatain gue yak! Pakek ngomong bisik-bisik lagi, Lo pikir gue ga denger apa!"

"Ohooo gue kira lo budek, ga peka gitu" kata ku dengan Senyum licik ku.

"Ga peka Lo bilang, idih-idih selama ini perjuangan gue apa coba sampe di kata ga peka lagi! Dasar wanita mau nya di mengerti Mulu".

"Auhh ah gue cabut, lelah hayati, bye-bye guys" ucap ku meninggalkan mereka.

"Suka bener Ninggalin orang pas lagi sayang-sayang nya, awas karma audry sayang" ucap nya menyaksikan diri ku pergi.

Aku ga mengerti tentang perasaan ku saat ini, aku ga bisa menebak tentang hati ku saat ini, bahkan aku gak bisa mengerti mau hati ku, sebodoh ini kah sampai-sampai mau hati ku saja tidak kumengerti. Ahh aku melupakan sahabat ku Yudistira, sebenarnya dia tidak menghilang hanya saja selama ujian Yudistira menetap di rumah paman nya untuk menemani anak pamannya, sebab pamannya sedang di tugaskan ke Singapura.

Aku duduk di bangku taman sekolah, sepertinya aku tidak minat untuk mengikuti pelajaran pada hari ini, aku membaca novel ku seperti biasa Disini namun aku di kejutkan oleh seseorang dan membuat fokus ku menjadi kacau, ya dia adalah Mutia.

"Wihh kambengg bolos kagak ngajak-ngajak Lo drey kan males gue dengerin tuh guru ngejelasin". Cerocos Mutia sambil meminum es yang notabene nya milik ku.

"Apaan mut, ya kali bolos gue bilang-bilang yang ada ketauan masuk BP gue" kata ku padanya.

"Dreyy gue mau nanya sama Lo serius!"

"Dreyy denger kali"

"Gue serius Audrey Azmy Azzahra!"Katanya kesal kepada ku.

"Ha iya gue juga denger mut, ngomong aja" ucap ku padanya.

"Dreyy Lo sebenarnya ada rasa ga sih sama kak Habsyi, jangan gantungin akan orang drey, jangan mensia-siakan seseorang drey entar lo nyesel drey". Kata nya serius pada ku.

"Idih cinta-cintaan si maemunah, udah nyerocos soal cinta nya. Mau masuk ni ya kali ketua kelas bolos mapel terus" kata ku tertawa meninggalkan nya.

"Wihhh anjjjayy ni orang ya ngeselin banget, awas aja lo nyesel ya" Katanya mengejar ku.

Setelah masuk kekelas aku melanjutkan pelajaran yang notabene nya sudah berganti hanya tersisa 2 les mata pelajaran saja yang harus aku ikuti dan setelah itu bel sekolah akan berbunyi, dan berhubung anak organisasi ngumpul maka kami yang ter ceklis sebagai anak organisasi maka harus kumpul setelah pulang sekolah. Dan hal yang di tunggu-tunggu oleh seluruh siswa dan siswi yaitu suara yang sangat diagungkan mereka yaitu bel sekolah pun berbunyi dengan diiringi teriakan hore dari teman-teman sekelas ku.

"Sampai disini pelajaran kita pada hari, tugas yang ibu berikan Minggu depan di kumpulkan, kalian paham!?" Ucap Bu Sri.

"Baik Bu" ucap Kamis serentak namun percayalah tak akan semua yang mengerjakan tugas tersebut.

Datang Hilang Kembali (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang