1 : Pertama Kali

140 18 10
                                    

    Banyak hal baru yang terjadi hari ini. Ini hari pertamaku masuk sekolah, setelah aku lulus dari sekolah menengah pertama (SMP) dengan nilai yang pas-pasan dan membuat ku melanjut ke sekolah menengah kejuruan (SMK). Hari pertama juga merupakan hari yang paling menyebalkan bagiku. Masa MOS atau yang sering di sebut Masa Orientasi Siswa adalah hal yang aku selalu berusaha untuk mehindarinya sejak SMP.

     Hari ini aku sengaja datang awal kesekolah agar saat-saat terburuk dalam kegiatan MOS tidak aku ikuti. Aku ingin berpura-pura sakit di UKS, agar tidak melihat senior-senior yang menurutku sangat alay dan menyebalkan.

     07.00 Wib aku tiba di sekolah. Masih sepi dan tak berpenghuni. Entah pukul berapa sekolah ini ramai oleh para siswa. Satu hal yang saat ini kutuju, UKS!!! Ya..aku memulai stagemen untuk berpura-pura tidak sehat. Aku memulai rencana ku untuk berpura-pura sakit, aku duduk di bangku UKS dan Anggota OSIS yang bertugas menjaga UKS pun menghampiriku "Anak baru ya? Kok gak ikut gabung MOS?"

     "Ehh i...iy..ya kak lagi gak enak badan" Jawab ku gugup.

     "Ooh, gaenak badan ya? Nanti Bu Siti memeriksa kamu loh" Ucap salah satu anggota osis padaku

     Seketika jantung ku mulai berdebar dan aku mulai keringat dingin karena gugup, tak tahu alasan apa yang akan aku ciptakan untuk kali ini," Kok diam mari kesini" kata bu Siti selaku sang dokter UKS.

     Batinku mulai tak tenang saat bu siti mulai memeriksaku "Kamu ga kenapa-kenapa kok. Ibu udah periksa, tapi kamu baik-baik aja menurut ibu"

    Aduh sialan aku tertangkap basah sedang menipu. Entah statement apalagi yang akan kubuat. Aku benar-benar tengah jantungan. Ke dua anggota osis yang tadi masuk bersama Bu Siti mulai menatapku sinis.

Statement kedua,

     "Saya ikut barisan kesana ya kk, bu. Saya udah sembuh kok. Ga jadi sakit" Ucapku terbata kemudian lari keluar menuju ke aula lapangan"
    
     "Dasar murid baru udah  bertingkah konyol saja, mau coba-coba ngibulin kita tuh anak" Kata senior OSIS itu pun terdengar di telingaku sebab aku belum jauh dari tempat itu.

      Dengan cuek aku meninggalkan mereka dan menuju ke aula untuk ikut MOS, aku masuk ke barisan dimana seharusnya aku berada dengan berat hati aku mengikuti semua kegiatan pada hari itu.

    Hari-hari MOS pun berlalu, tepatnya pada hari ini adalah hari terakhir MOS yang dilakukan. Di hari ini juga pembagian kelas dilakukan. Salah satu kakak kelas menuntun aku dan teman-teman yang lain ke sebuah kelas. Tertulis disitu kelas X OTKP3.

     Dan ya, aku sekarang siswi 10 otomatisasi tata kelolah perkantoran 3 atau di singkat dengan 10 Otkp3. Mataku langsung tertuju pada sebuah kursi kosong yang berada di barisan depan. Lekas saja ku taruh tas milikku tanpa ragu.

    "Hei, pelan-pelan dong naruh tasnya. Nge-gas banget sih?" Sinis seseorang yang sudah dulun berada di sebelah kursi yg tadi kutuju.

    ''Eh iya, sorry... Gue excited banget liat posisi kursi ini hehehe" Jawabku tanpa ragu

    "Yaealah, sama kursi aja udah kesenengan gitu. Yaudah deh, ngapain masih berdiri?" Lanjut perempuan itu, kemudian bertanya lagi padaku yang masih berdiri disebelah kursi. Padahal tasku sudah kuletakkan dari tadi.

    "Lah kan, niatnya gue mau duduk. Tapi gue kalo udah ngos-ngosan terus diajak bicara, gue jadi lupa mau ngelakuin apaan" Jelasku kemudian duduk di kursi yang kini telah jadi milikku.

    "Iyaw serah lu deh, nama gue Mutia Farandhita. Nama lu siapa?" Lanjutnya memperkenalkan diri padaku.

    "Nama gue Audrey. Lengkapnya Audrey Azmy Azzahra"

    "Ohhh iya iya, salam kenal"

    "Iya salam kenal juga Mut,"

🦋🦋🦋
 

 
    Benar saja dugaanku. Baru 3 jam kami menjalin pertemanan, kami sudah membuat seisi kelas seperti pasar tanah abang. Mutia dengan suara cemprengnya membuat seisi kelas heboh. Ia mulai melakukan ghibah dari bangku barisan depan sampai ke paling belakang. Sedangkan aku? Aku juga asik ikutan meng-ghibah dengan Mutia.

    Yaaa, berhubung dikelasku seluruh murid-murid nya adalah perempuan, jadi wajar saja bila keseharian yang akan kami lakukan adalah "Ghibah"

    "Ehh, lo kok bisa berakhir di sekolah ini sih?" Tanya Mutia padaku.

    "Ntah, gue juga gatau Mut. Gue tuh sebenernya pingin disekolah negri. Yaa, karena jaraknya jauh banget dari rumah gue... Terpaksa deh gue ke SMK bina bangsa ini. Lo sendiri?" Jawabku kemudian kembali bertanya padanya.

    "Gue? Kalo gue sih..... Karena disini tuh banyak cogan tau gaaa. Ganss parah astaga Drey..." Ucapnya antusias

    "Lahhh, masa iya sih? Kalo di Medan sih gue jarang nemu cogan. Malah gue mikir temen gue yang ganteng itu jelek" Jawabku

     "Lah? Lo gak asli Jakarta?" Tanya Mutia penasaran.

    "Ga Mut, gue tamatan SMP medan nih. Hhehe" Jelasku pada Mutia.

    "Terus dimedan kagak ada cogan?"

    "Ya ada, cuma gue ga anggep mereka ganteng gimana gitu. Yaa karena mungkin selama ini gue ngeliat mereka dengan cara lain hahaha" Jawabku sejujurnya pada Mutia.

    "Ihhh apaan sih Dreey? Oh iya lo tau gak, katanya disekolah ini ada Most wanted Boy njirr. Kakel super duper aneh" Lanjut Mutia padaku.

    "Sumpah gue ga peduli Mut"

    "Ah, lu mah diajakin cerita cogan gamau. Cabut dah guee" Kesal Mutia padaku kemudian pergi menuju bangku lain untuk menggibah.

" I dont care with most wanted atau apalah itu. Gue cuma mau jalani hidup gue secara normal tanpa gangguan para Most wanted Alay itu"  Ucapku pada diri sendiri.

--------------------------------------

Pertama kali

Saat pertama kali aku dengar Gelarmu,
Sungguh aku acuh
Saat pertama kali ku tahu namamu,
Aku tak begitu perduli padamu
Untuk pertama kalinya
aku tak menyukai seseorang yang terlalu diagungkan

Tak pernah aku berharap unuk bersanding denganmu
Bahkan mencoba untuk bahagia,
Rasanya tak begitu nyata
Namun, jika takdir berkata?
Jika semesta sudah berbicara?
Aku harus apa?
Menerima takdir dan jalan semesta?
Sungguh itu membuatku lelah tanpa nama

Datang Hilang Kembali (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang