2. Dosen muka datar

4.8K 169 11
                                    

~~Jangan lupa baca  basmalah~~

Hari ini adalah hari pertama ku di kampus, aku mengambil jurusan Farmasi dari kecil aku memang sangat suka dengan semua hal yang berbau kedokteran, Abi dan Umi juga sangat mendukung keputusan ku untuk kuliah dan mengambil jurusan Farmasi.

Hari pertama aku masuk di fakultas ini tidak terlalu sibuk, karena di setiap pertemuan dengan dosen hannya di gunakan untuk perkenalan saja.

Aku menyukai semua dosen-dosen ku kecuali dosen yang sekarang ada di depan ku.

Namanya Azmi Akbar secara singkat aku menilai dia adalah orang yang cuek, dan jika sudah mengambil keputusan tidak bisa dibantah, tapi dilain sisi dia sangat tampan, cara dia bicara yang tegas membuat Iman ku seakan goyah.

"Yang sedang memegang bolpoin Pink maju ke depan" aku melamun sampai tak sadar jika aku dipanggil ke depan.

Jika saja teman yang duduk di sampingku tidak menyenggol lengan ku , maka aku tidak akan pernah sadar.

" Kamu dipanggil pak Azmi" dia berbisik kepada ku sambil menyenggol lengan ku.

" Hah " aku kaget kenapa aku bisa di panggil ke depan , apa aku melakukan kesalahan??

Entahlah aku bingung, tapi di kebingungan ku ini aku tetap berjalan ke meja dosen, dan bertanya ke Dosen muka datar itu "Ada apa ya pak? " dia tidak menjawab pertanyaan ku tadi malah berbalik memberikan aku pertanyaan.

" Apa kamu tahu apa kesalahan kamu?" dasar dosen muka datar kalok aku tahu buat apa tadi aku nanya.

" astagfirullah" Aku beristigfar dengan suara yang sangat rendah, aku yakin hannya aku yang mendengar ini.

Setelah itu aku menjawab pertanyaan bapak dosen ku yang muka datar itu "Maaf pak kesalahan saya memang nya apa ya pak? "

Sepertinya Dosen muka datar ini menahan emosinya terlihat cara dia menghembuskan nafasnya tadi.

"berarti kamu tidak tahu kesalahan kamu apa?" aku menjawab dengan gelengan kepala sambil menunduk.

"Baik karena kamu tidak tahu kesalahan kamu , maka akan saya jelaskan" dia memberi jeda ucapannya tadi dan melanjutkannya "kamu tidak memperhatikan saat saya menjelaskan materi tadi, dan sebagai hukumannya kamu nyanyi balon ku ada lima dengan semua liriknya diubah huruf O"

Aku beristigfar dalam hati.

"Bapak mau buat saya malu ya pak"
"kayaknya tadi enggak ada materi, cuma perkenalan aja"

ingin sekali aku mengatakan itu namun kata kata itu hannya mampu bertahan di kerongkongan ku, aku takut jika mengucapkan itu aku di cap sebagai mahasiswa yang tidak sopan pada dosennya.

"Harus ya pak??" nada ku seperti seorang pembeli dengan penjual yang sedang tawar-menawar.

"Tidak ada penawaran!, Nyanyi sekarang atau kamu tidak usah ikut jam mata pelajaran saya sampai akhir semester!" Ancamnya.

"enggak seru ah mainnya ancam-ancaman, mana ancamannya bikin ngeri lagi" batin ku mulai tak terima tapi sepertinya aku harus menerima hukuman itu, kalok aku gak ada kelas dia, bisa-bisa aku nanti jadi Mahasiswa abadi dong.

Dengan menahan malu
ku, aku menyanyikan lagu itu sampai selesai, walaupun dalam ruangan ini yang dominan adalah suara riuh teman-teman mahasiswa ku yang menertawaiku.

" ko pogong orot -orot" mereka masih tertawa, tapi herannya Dosen itu masih tetap dengan muka datarnya padahal yang lain tidak bisa menahan tawa mereka.

" Dasar Dosen muka datar" batin ku.

Akhirnya tawa mereka terhenti sampai bapak dosen itu mengakhiri kelas hari ini.

" Ya sudah sampai bertemu di pertemuan yang akan datang, dan terima kasih untuk Aliza Choirun Nisa yang sudah menghibur saya" dia mengatakan itu masih dengan muka datar.

Sungguh dalam hati aku sangat benci dengan dosen itu tapi aku harus cepat-cepat istigfar ini akan menimbulkan penyakit hati.

"Ya Allah kenapa aku harus di pertemukan dengan dosen ngeselin itu?"

aku kembali beristigfar ini mungkin sudah takdir Allah , aku tidak boleh menyalahkan takdir.

" Maafkan hamba Ya Allah , hamba seharusnya bersyukur jangan sampai Cuma karena masalah kecil ini hamba melupakan nikmat-nikmat yang kau telah berikan kepada hamba"

aku kembali tersenyum karena tak mau larut dalam kejadian tadi, tapi semakin aku ingin melupakan semakin ku ingat wajah Dosen muka datar itu.

Menyebalkan sekali.

Siapa yang pengen tahu sama Dosen muka datar??

Biar enggak penasaran di bawah ini fotonya dosen muka datar, yang ini dari samping, pas mendaki gunung ya.

Manis juga ternyata:>

Lah yang ini pas umroh, ini dari depan fotonya,enggak datar-datar banget sih mukanya, kalok Icha liat foto yang ini apa Icha bakal berubah pikiran ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lah yang ini pas umroh, ini dari depan fotonya,enggak datar-datar banget sih mukanya, kalok Icha liat foto yang ini apa Icha bakal berubah pikiran ya?

Awas kesem-sem :*

Assalamu'alaikum sahabat online kuJangan lupa vote, komen dan copy link nya terus disebarin ke temen, sahabat, guru, adik, kakak, tante, paman dan tetangga-tetangga kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assalamu'alaikum sahabat online ku
Jangan lupa vote, komen dan copy link nya terus disebarin ke temen, sahabat, guru, adik, kakak, tante, paman dan tetangga-tetangga kalian.

Happy reading 🌹






😍😍😍😍😍

Dosen ku Jodoh kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang