8. Strategi Abi

3.3K 128 2
                                    

~~Jangan lupa baca Basmalah~~

" Awww" aku meringis kesakitan dengan cubitan ku sendiri.

" Ada apa cha" sangat jelas ada raut khawatir diwajah umi.

"Engga papa mi, tadi Icha digigit nyamuk"

Semua mata memandang ku, ah ini kan lestoran bintang lima mana ada nyamuk disini.

Ah icha kamu bodoh sekali.

"Hehehe" tawa hambar ku sambil menatap lekat mereka.

" Baiklah kita lanjutkan, bagaimana Icha, Azmi kalian setujukan? Apalagi kalian sudah saling mengenal" Ayah pak Azmi membuka suara.

"TIDAK" protes ku dan pak Azmi.

"Akh" mendengar jawaban ku dan pak Azmi, Abi langsung syok dan memegang dada nya.

Brak...

Abi terjatuh tergeletak di lantai.

Rasa khawatir, takut, berkumpul menjadi satu, kaki seakan tak mempunyai kekuatan untuk melangkah.

Ku hampiri abi dan memeluknya, semua orang panik.

Abi sepertinya semakin kesakitan terlihat saat dia mulai sesak nafas.

Mata ku memanas, bulir-bulir air mata sudah membasahi pipi ku.

"Abi ingin menjadi wali mu, abi ingin menjabat tangan menantu abi satu-satunya sebelum abi..." belum menyelesaikan ucapanya tapi abi sudah menutup matanya.

" Ya Icha mau menikah dengan pak Azmi asal Abi sembuh" air mata ku semakin deras, ku peluk abi dan mengelus pipinya.

"Abi bangun bi..., Icha sayang abi" ditengah isakan ku, pak Azmi mendekat ke arah ku dan abi.

" Saya akan menikah dengan Aliza asal om sembuh"

" Bangun bi..." aku teriak sambil terisak tak peduli dengan tatapan semua orang.

" Abi pegang janji kalian" abi berdiri membersihkan pakaianya.

Aku dan pak Azmi saling berpandangan lalu menatap abi .

"Oke karna kalian sudah setuju, maka kita tinggal menunggu tanggal pernikahan kalian bulan depan" putus ayah pak Azmi.

Abi melirik ke arah ku sekilas dan tersenyum tanpa rasa bersalah seakan bangga dengan drama yang ia mainkan.

Semua orang tertawa kecuali aku dan pak Azmi.

" Akh.. kenapa abi mempermainkan Icha, pokok nya aku engga mau menikah sama Dosen Muka Datar itu" putus ku.

Pak Azmi menatap tajam ke arah ku, oh dasar mulut kenapa kamu engga bisa ngerem sih.

" Eh pak Azmi maksud nya"

" Oh jadi ini dosen muka datar yang sering bikin kamu kesel dari awal masuk kuliah sampek sekarang" ucap abi, tanpa babibu aku langsung menarik pinggang abi dan menghadiahi cubitan gemas disana.

" duh" abi meringis kesakitan.

Sekali lagi aku mendapatkan tatapan tajam dari pak Azmi.

" Kamu sudah berjanji dan kamu tahu kan hukum perjanjian dalam islam"

" Akh... Icha pokok kesel sama semuanya"

" Disini bukan cuma kamu yang merasa dipermainkan tapi saya juga Aliza" ucap pak Azmi dengan muka datar nya yang semakin membuat ku kesal.

" Sudah tidak baik calon pengantin bertengkar"

Hah calon pengantin, huwaaa aku engga bisa membayangkan apa yang terjadi setelah aku menikah, gimana hari-hari ku jika harus bertemu dengan Dosen Muka Datar itu, bukan cuma di tempat kuliah tapi dirumah juga.

" Baiklah saat nya kita makan" bunda pak Azmi membuka suara.

Setelah acara makan bersama dan membahas tentang pernikahan kami semua pulang.

-----------SKIP----------------

Matahari menemani perjalanan ku, seakan dia tahu bahwa aku sedang tidak baik-baik saja.

Setiap langkah kaki mengingatkan ku seakan apa yang telah terjadi semalam.

"Akh" aku menendang kaleng minuman yang ada didepan ku untuk menumpahkan segala kekesalan ku.

Terus berjalan sambil menghirup udara segar dipagi hari, terlihat dari kejauhan singa yang siap menerkam, dia terus berjalan mendekat ke arah ku.

"Biar saja toh aku tidak ada urusan denganya, eh itu kan.... kaleng yang aku tendang tadi".

Pak Azmi benar-benar seperti singa, terlihat lebih menakutkan dari singa.

Langsung saja aku memasang kuda-kuda berniat lari seribu arah.

Tapi...

" Aliza choirun Nisa jangan berani-berani kabur kamu, satu langkah saja kamu melangkah maka dengan satu langkah juga semua nilai mu menjadi coretan merah", Ucapnya dengan nada mengancam.

Tak berani menentang, sebelum berbalik ke arah nya, ku tarik nafas dalam-dalam, setelah nya mata itu... mata setajam elang, bukan mata setajam .... ah pokok tajam banget sih lebih tajam dari apapun.

Srekkk.....

Aku menelan ludah saat dia mendekat, ku pejamkan mata karna takut.

Dan...

" Tunggu hukuman dari saya" putus nya, masih dengan wajah datar nya.

Dosen muka datar itu akhirnya pergi.

"Hueh..." tadi itu dia nyeremin banget sih.

tapi hukuman apa ya? Yang dimaksud pak azmi.

Ehmm ayuk berpikir bareng-bareng guys ~ Author

Engga mau ikutan thor~ Icha

Siapa juga yg ngajak kamu, week~ Author

Kok nyesek ya~ Icha

Bwahahaha~ Author

~
~
:
Aduh kira-kira hukuman apa ya yang pak azmi kasih ke Icha. Penasaran kan 😊 mangkanya tungguin part selanjut nya.

Peluk jauh dari Author buat para pembaca setia😘

Assalamu'alaikum sahabat online ku
Jangan lupa vote, komen dan copy link nya terus disebarin ke temen, sahabat, guru, adik, kakak, tante, paman dan tetangga-tetangga kalian.

Happy reading 🌹

Dosen ku Jodoh kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang