05

1.1K 67 1
                                    

"Ayah"

"Ada apa ?"

"Aku ingin bicara dengan ayah" kata Rose.

"Baiklah, mau bicara disini ?"

Rose menggeleng. "Dikamar ku saja"

Ayah mengangguk. "Ayo"

Rose dan ayahnya pun masuk ke dalam kamar Rose. Tak lupa Rose menutup pintu kamarnya.

"Ada apa ?" Tanya ayah.

"Ayah, apa kau lupa ?" Tanya Rose balik.

Dahi ayahnya mengernyit. "Tentang apa ?"

"Besok lusa"

"Besok lusa ?" Tanya ayah. Dan ia pun mengingat-ingat terlebih dahulu.

Rose menghela nafas. "Hari peringatan kematian ibu"

Ayah terdiam. Bagaimana bisa ia melupakan hal itu ?

"Ayah, aku sangat merindukan ibu" ujar Rose lirih. Lalu ia pun mengambil sebuah poto.

Rose pun duduk diujung ranjangnya sambil mengusap-usap poto tersebut. "Sudah sangat lama ibu meninggalkan ku"

Mata Rose mulai berkaca-kaca. Dia benar-benar merindukan ibunya. "Ibu" lirihnya.

Ayah pun segera duduk disamping Rose, dan mengusap kepalanya pelan. "Rose, jangan menangis"

"Aku sangat merindukan ibu, ayah"

"Rose-"

"Ayah, apa kita bisa pergi ke Melbourne ? Aku ingin pergi, dan memperingati hari kematian ibu disana"

Ayah menghela nafas. Hampir setiap tahun putrinya mengatakan hal itu. Tapi dia tidak bisa mengabulkan keinginan putrinya yang ini. "Maaf nak, tapi kau sudah tau kan jawaban ayah ? Lebih baik jangan"

"Ayah-"

"Kau tau betul kenapa ayah melarang mu kan ? Rose, ayah tidak ingin kau terus menangis disana. Jadi kau cukup peringati saja disini, cukup doakan ibu mu"

Rose hanya menurut. Dia tau, ayah melarang demi kebaikannya juga. Ayah tidak mau Rose sampai sakit karena terlalu lama menangis.

÷÷÷

Hari sudah berganti. Dan ini sudah malam. Chanyeol baru saja pulang dari toko. Dan saat akan membuka gerbang rumahnya, ada ayah Rose yang memanggilnya.

Ayah Rose baru pulang bekerja. Jadi dia menghampiri Chanyeol didepan gerbang rumah.

"Ada apa paman ?" Tanya Chanyeol.

"Begini..apa besok kau sibuk ?"

"Besok ? Besok kan hari minggu" Chanyeol mengingat-ingat terlebih dahulu. "Tidak paman, aku tidak sibuk"

"Baguslah. Kalau begitu, bisa kau lakukan sesuatu untuk paman besok ?"

Dahi Chanyeol mengernyit. "Apa ?"

"Tolong ajak Rose bersenang-senang besok. Apa kau bisa ?"

"Bersenang-senang ?"

Ayah Rose mengangguk. "Sebenarnya paman ingin mengajaknya pergi besok, tapi ternyata besok paman harus pergi karena urusan bisnis. Jadi apa kau bisa membuat Rose senang besok ?"

Chanyeol langsung tersenyum. "Tentu saja paman. Aku akan membuatnya senang selama seharian besok. Paman tidak perlu khawatir"

Ayah Rose tersenyum sambil menepuk-nepuk pundak Chanyeol. "Kau memang bisa diandalkan"
"Kalau begitu paman pulang dulu ya, kau juga masuklah ke rumah mu"

Girl (x) FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang