17

1K 56 1
                                    

Rose melemparkan batu-batu kecil ke sungai didepannya untuk meluapkan kekesalannya.

"Kau malah membuatku semakin kesal" gerutunya.

"Untuk pertama kalinya kau membentakku. Bahkan ayah tidak pernah membentakku seperti itu" ujarnya pelan.

Dapat ia rasakan seseorang berdiri disampingnya. Tanpa perlu menoleh pun dia sudah tau siapa orang itu. Tapi dia tetap mengacuhkannya.

"Maaf, aku tidak bermaksud untuk membentakmu tadi. Aku minta maaf"

"Rose jangan diam saja. Ayo jawablah, kau memaafkanku atau tidak ?"

Tapi Rose tetap mendiaminya.

Chanyeol pun berdiri tepat dihadapan Rose, membuat Rose menghentikan gerakannya.

"Rose aku mohon jawablah aku, jangan diam saja"

"Ayolah Rose, jangan sampai membuatku kesal yang akhirnya aku malah membentak mu lagi"

Chanyeol menghela nafas karena melihat Rose diam saja. "Aku benar-benar minta maaf, aku tidak akan membentak mu lagi" ia menjeda ucapannya. "Tapi jangan diam saja Rose. Kenapa kau bersikap seperti ini padaku ? Kesalahan apa yang telah aku lakukan ?"

Chanyeol menggenggam kedua tangan Rose. "Ku mohon, Rose" ucapnya pelan.

Rose menarik tangannya sehingga lepas dari genggaman Chanyeol. "Kenapa kau memberitahu Sehun ?"

"Tentang apa ?" Tanya Chanyeol.

"Alamat apartemenku"

"Itu..aku..aku tidak-"

Rose menatap Chanyeol. "Tak ada yang tau selain kau. Lalu menurutmu siapa yang memberitahunya ?"

"I-itu.." Chanyeol menghela nafas. "Baiklah. Memang aku yang memberitahunya"

"Kenapa ?"

"Dia bertanya, maka aku harus menjawab"

"Kau tidak perlu memberitahunya"

"Dia kan saudara mu, jadi-"

"Dia bukan saudara ku" ucap Rose dengan nada yang ketus, dia memalingkan wajahnya ke arah lain.

Chanyeol menunduk. "Maafkan aku Rose. Aku berpikir tak apa memberikan alamat mu padanya, karena dia kan..keluargamu juga"

Rose memejamkan matanya sebentar untuk meredakan emosinya, kemudian dia duduk diatas rumput-rumput kecil. Dan Chanyeol pun ikut duduk disebelahnya.

Rose menghela nafas. "Tak apa, lupakan saja"

"Kau sudah memaafkan ku ?"

Rose berdehem dan mengangguk. Chanyeol tersenyum melihat jawaban Rose.

Dan hening menyelimuti mereka. Untuk beberapa saat mereka saling diam.

"Kau mau makan tidak ?" Tanya Chanyeol.

Rose menggeleng. "Aku ingin pulang"

"Baiklah. Aku akan mengantarmu, ayo"

Mereka pun berdiri kemudian berjalan menuju mobil Chanyeol.

Selama perjalanan, mereka sama-sama bungkam, tak ada yang berbicara. Chanyeol fokus menyetir, sedangkan Rose memperhatikan jalan lewat jendela mobil.

Setelah sampai didepan gerbang gedung apartemennya, Rose langsung melepaskan sabuk pengamannya. "Terima kasih" ucapnya kemudian langsung keluar dari mobil Chanyeol.

Chanyeol menatap kepergian Rose. "Apa kau benar-benar sudah memaafkan ku ?" gumamnya pelan.

÷÷÷

Girl (x) FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang