Chapter 17 ; Menyerah.

217 22 8
                                    

Kamu itu hebat, selain hebat dalam hal menjatuhkan kau juga hebat dalam hal mematahkan.

Bola mata sendu itu kini menatap pemuda itu dengan rasa kesal nan bersalah, wajah cantik nya nampak sembab karna terlalu sering menangis untuk akhir-akhir ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bola mata sendu itu kini menatap pemuda itu dengan rasa kesal nan bersalah, wajah cantik nya nampak sembab karna terlalu sering menangis untuk akhir-akhir ini. Namun, harus bagaimana? Pemuda itu juga tak dapat membohongi perasaan nya. Terus menerus terbelenggu dalam sebuah keadaan yang tak pernah mau ia lakukan.

Gadis itu mengusap pipi nya perlahan, menghapus setiap jatuh nya air mata dari pipi nya.

"Jadi, kamu beneran mau putus dari aku?"

Pemuda itu mengangguk. "Maaf, aku beneran ga bisa bohongin perasaan aku sendiri,"

Gadis itu mengangguk paham, sakit hati nya terus menjalar. Membuat syaraf syaraf nya bagai mati rasa, air mata nya tak dapat ia tahan. Isak tangis bersamaan dengan kristal bening itu jatuh tanpa aba-aba.

Di tatap nya kedua iris coklat itu. "Aku salah apa sampe kamu kayak gini sih?"

Tak mau makin membuat gadis nya makin sakit, pemuda itu menggenggam erat pundak nya.

"Kamu ga pernah salah, kamu baik ke aku dan aku pun begitu. Tapi cinta dan hati ku bukan buat kamu, Ju."

Iya, kedua sejoli itu Minju dan Yohan yang tengah di landa patah hati dan di jatuhkan ke dasar tanah ketika sudah terbang tinggi menembus langit. Tawa hambar tiba-tiba terdengar dari bibir pink ranum milik Minju.

Saat mereka bersama di koridor depan kelas nya adalah saksi, dan kini koridor kelas itu menjadi saksi kembali namun dalam putusnya sebuah hubungan.

Yohan menghela nafas nya perlahan.

"Kamu di hasut kan sama Ara?" Tuduhan yang Minju layangkan sukses membuat jantung Yohan bergemuruh.

Mata Yohan berubah tajam, tak ada rasa iba apalagi rasa sayang sorot mata nya hanya menyimpan tatapan kesal.

"Gausah bawa-bawa Ara dalam hubungan kita Minju."

"Tapi semua itu fakta Han! Kamu suka sama Ara pasti karna di guna-guna kan?!"

Minju berteriak di iringi isak tangis nya.

"Ara ga ada hubungan nya dengan aku yang mutusin kamu!"

Nada suara Yohan mendadak meninggi, ia tak suka jika ada seseorang yang menjelek jelekan Ara di hadapan nya. Siapa pun mereka Yohan terap tidak suka, sekalipun itu kekasih nya.

Mata Minju beralih menatap tempat lain, tak mau melihat Yohan yang kini menatap nya dengan kesal penuh kebencian, tanpa sadar cairan bening itu kembali turun dari mata nya.

"Aku gatau, salah aku ke kamu apa sampai kamu berani bentak aku,"

Minju memberi jeda sejenak, sebelum menarik nafas nya dalam-dalam.

Friendzone Area! - Kim YohanWhere stories live. Discover now