Andaikan menyatakan cinta semudah bernafas, tanpa dosa dan tanpa memikirkan maka setiap hari akan ku katakan bahwa aku mencintaimu meski pada akhirnya kau hanya menganggapku sebagai teman mu
Para siswa dan siswi yang memilih untuk mengikuti eskul taekwondo saat ini di kumpulkan menjadi satu di lapangan dengan rumput hijau itu, menggunakan pakaian yang hampir sama warna nya dan yang membadakan nya adalah sabuk yang berada di pinggang mereka, pemuda itu melirik ke setiap para siswa dan siswi yang baru memulai hari pertama mereka sebagai peserta eskul taekwondo.
"Han," panggil gadis dengan rambut yang di potong pendek itu, siapa lagi kalau bukan Sinb sang kakak kelas yang menjadi wakil dari eskul taekwondo itu.
"Ya kak?" Tanya Yohan
Gadis itu menjulurkan tangan amplop warna kuning dengan corak love berwarna pink. "Dari salah satu adek kelas yang ikut eskul Taekwondo." Ujar Sinb
"Buat gue kak?" Tanya Yohan
"Bukan, buat rumput," jawab nya ketus "yaiyalah Han buat lu, masa buat gue," ujar Sinb geram
Pemuda yang menjadi sasaran ke geraman nya itu hanya dapat tersenyum tanpa dosa, lalu menerima surat dengan amplop kuning itu. Kaki nya ia langkahkan ke ujung lapangan, dimana terdapat benyak tempat untuk nya duduk membuka surat tersebut perlahan lalu menarik nya keluar, surat dengan warna yang sama dengan amplop.
Kyong-rye Sonbae! Anyeong hasimnika!
Hai kak! Perkenalakan nama saya Sakura siswa kelas X yang waktu itu meminta formulir pendaftaran dengan kakak, mungkin kakak lupa dengan saya karna saat itu yang meminta formulir pendaftaran saat demo eskul bukan hanya saya. Tapi, jika kakak ingat dengan saya maka dengan segala hormat saya ucapkan Terimakasih.
Jika berkenan, saya ingin menyampaikan perasaan saya untuk kakak, sebenarnya sejak hari di mana saya masuk ke sekolah ini kakak sudah berhasil menyita perhatian saya saat duduk di kantin bersama teman perempuan kakak.
Maaf karena terlalu pengecut untuk mengatakan dengan langsung apa yang saya rasakan saat melihat kakak, karena saya sangat takut dengan kata penolakan tetapi, setelah ini saya tidak pernah memaksa kakak untuk membalas rasa suka saya. Saya hanya ingin kakak tahu bahwa dari banyak nya siswa kelas X yang menerima formulir dari kakak mungkin saya adalah salah satu orang dari banyak nya khalayak yang juga turut jatuh hati pada kakak.
Jujur, saya tak pernah mau menjadi seseorang yang hanya diam akan perasaan saya apalagi itu menyangkut dengan kakak. Saya tak ingin merasa seolah olah es batu itu hangat. Saya harap kakak membaca surat yang saya berikan, sebelum nya saya ucapkan terimakasih karna sudah mau membaca surat pemberian saya.
Kyong-Rye Sonbae!
-Miyawaki Sakura (X IPS 2)
Senyum tipis itu tampak dari bibir ranum milik Yohan, pikiran nya kembali pada perasaan nya yang hingga saat ini masih sama saja dengan Ara, tak pernah beranjak sedikit pun dari tempat nya. Walaupun Ara sudah sering berganti kekasih dan Yohan pun sama, tetapi pemuda itu masih tetap dalam keinginan nya menyimpan rasa yang terus terpendam dalam hati.
Andaikan Yohan se berani Sakura adik kelas nya, mungkin kini Yohan tak akan pernah terikat pada sebuah perasaan yang tampak nya tak akan pernah ada akhir nya, tak akan pernah ada penyelesaian nya.
Malam ini adalah malam di mana para pasangan kekasih seharusnya pergi berkencan bersama, iya benar, malam ini adalah malam minggu. Berbeda dengan manusia pada umumnya, berhubung Ara dan Yohan tidak punya kekasih mereka pasti menghabiskan waktu di Mcdonald dengan eskrim atau memakan junk food tanpa ponsel yang menganggu.
"Woy gue denger lu dapet surat dari adek kelas? Bener?" Tanya Ara
Yohan mengangguk lalu memakan apple pie favorit nya sambil sesekali melirik ke arah Ara.
"Siapa nama nya Han?" Tanya Ara
"Sakura," singkat Yohan
"Serius anjir?! Demi apa si Sakura yang cantik orang jepang, semok, bahenol, mau mau nya sama orang kering kerontang maceman elu?!" Ujar Ara tak percaya.
"Sekate kate lu ama gue, lu kira gue jelek banget kayak tikus curut? Gila kali ya," ujar Yohan merasa tak terima.
"Tapi kan kenyataan nya emang begitu," ujar Ara santai.
Yohan hanya memelotot kan mata nya sambil meminum cocacola yang menjadi salah satu minuman favorit nya bersama Ara. Sesekali gadis itu tampak memakan oreo mcflurry favorit nya dengan khidmat entah datang dari mana pertanyaan dari pemuda di hadapan nya ini mampu memberhentikan eksitensi dan khidmat an nya dalam menyesap sebuah eskrim favorit nya.
"Ngomongin orang yang di suka, gimana hubungan lo sama Jeno?" Tanya Yohan
Hening....
Tak ada suara atau perubahan ekspresi dari Ara, gadis itu hanya diam sambil menyesap eskrim nya. Lalu terdengar helaan nafas panjang dari gadis di hadapan nya membuat Yohan kini menatap gadis itu dengan tatapan intens tanpa meng intimidasi.
"Cuma sampai batas chat tanpa berani mengungkapkan seperti biasanya," jawab Ara
Yohan memutar bola matanya dengan malas.
"Giliran ngomongin gue lo antri paling depan Ra, tapi kalau urusan perasaan dengan si Jenong lo malah antri paling belakang," ujar Yohan
"Ya gimana ya Han, orang kak Jeno lagi deket sama Wonyoung lo tau kan mantan lo yang satu itu cantik nya ga ketulungan kalau di bandingin sama gue mah apaan cuma remahan rengginang di toples plastik coy."
"Anjir, ga kayak gitu juga kali, lo tuh ya kalau suka sama orang seharusnya kejar kayak lo ngejar anak ayam nya pakde Shindong,"
Yohan tau bahwa saran nya adalah langkah awal untuk menuju sakit hati yang tak tertandingi nanti nya, tapi Yohan bisa apa? Jika Ara akan bahagia dengan cara bersama dengan Jeno yang selalu menarik perhatian nya, maka Yohan hanya dapat mengikuti alur dan mendungkung saja.
"Kalau lo sendiri sekarang suka sama siapa Han?" Tanya Ara yang sukses membuat Yohan bungkam seribu bahasa.
Hay! Adakah yang masih menunggu work yang satu ini? Jangan lupa pencet tombol bintang dan pendapat kamu tentang part ini dengan cara komen yakk!!
Kasian sendiri lihat Yohan akutuh:( tapi gimana:( sabar ya Han udah kamu sama aku aja jangan nungguin Ara yaa:)
YOU ARE READING
Friendzone Area! - Kim Yohan
FanfictionMungkin benar yang orang orang katakan tentang tak akan pernah ada kata persahabatan di antara laki-laki dan perempuan. Sama hal nya seperti Ara dan Yohan kedua remaja yang menjadi sahabat dejak kecil ini masih saling memendam rasa, tak ada yang ber...