5. Jangan Ganggu Nanda

5K 784 25
                                    

Sejak tadi aku merenung di kafe, bingung mau mengetik apa. Malah bayangan Romi menciumku semalam yang terlintas. Ini semua gara-gara dia main cium sembarangan dan mengusirku begitu saja setelah Gatra pulang. Rencanaku untuk meminta klarifikasi darinya gagal.

"Nona, boleh saya duduk di sini? Semua bangku sudah penuh."

"Duduk, tinggal duduk aja kok repot." ceplosku dengan ketus. Aku langsung membekap mulutku. Bisa-bisanya berkata tidak sopan kepada sembarang orang.

"Maaf kalau saya mengganggu."

"Enggak usah minta maaf--" Ucapanku terpotong begitu saja saat kudongakkan kepalaku dan kulihat dengan jelas sosok Garjita. Bisa-bisanya aku bertemu dengan lelaki gila ini.

"Citra," ujarnya yang kubalas dengan tatapan kebingungan. Jujur aku bingung dengan dirinya yang sekarang bisa mengenaliku. Berbeda saat di pesta.

"Anda mengenal saya? Siapa, ya?" Aku pura-pura tidak mengenal dirinya, supaya kelihatan kalau sudah move on. Jujur, aku benar-benar sudah tidak punya perasaan denganya.

"Aku Garjita," terangnya.

"Garjita?" Aku mengerutkan dahi, pura-pura mengingatnya.

"Aku Garjita. Kamu inget lagu "Dua Kata" enggak?"

Tentu saja aku ingat lagu itu. Lagu yang Garjita buat khusus untukku karena aku marah padanya. Lagu itu berisi permintaan maaf dan harapan kalau aku akan selalu tersenyum kepadanya. Kuingat sebaris liriknya. Dua kata yang ingin kuucapakan, tersenyumlah, Sayang.

Well, tapi kenapa dia malah menyebutkan lagu itu. Bukannya mengatakan kalau dirinya mantan kekasihku. Eh tapi aneh juga ya kalau bilang dia adalah mantanku.

"Oh lo Garjita personil Galaksi. Yang kalau kena sinar langsung nunduk takut item. Gila lo sekarang macho. Enggak putih kayak vampir lagi." Aku terus nyerocos, sok asyik, sok dekat. Daripada aku menunjukkan ketidaksukaan, nanti dikira kesal karena putus darinya. Tentu saja aku membatasi diriku untuk tidak terlalu akrab dengan mengatakan aku-kamu seperti saat kami pacaran.

"Engggak pernah berubah. Dari dulu kamu suka ngeledekin," Garjita tersenyum.

"Fakta, ya. Lo mah takut item, waktu olahraga aja pakai base layer karena baju olahraganya lengan pendek. Gila bersih juga, habis olahraga aja mandi. Kotor dikit bersihin pakai tisu basah. Padahal lo cowok, Gat." Ingatku yang dulu selalu kesal dengan Garjita yang selalu menghabiskan tisuku.

Dulu, aku bingung kenapa banyak yang mengidolakan Garjita. Dirinya memang bukan cowok melambai, tapi dia itu super gila bersih dan higenis. Sungguh merepotkan.

Masih kuingat ada beberapa perempuan yang tidak suka denganku karena dulu diriku berpacaran dengan Garjita. Mereka mengatakan aku kegenitan, ada juga yang bilang diriku mengancam Garjita agar dia mau menjadi kekasihku. Fitnah! Padahal Garjita yang mengejar diriku sampai aku kesal karena dirinya selalu muncul di hadapanku untuk PDKT.

"Daripada kamu, cewek tapi jorok. Jarang mandi. Bau asem."

"Halah bau asem tapi lo tetep ndusel kayak kucing."

"Namanya juga sayang. Bau asem, juga jadi wangi. Iya enggak, Cit?"

Aku hanya menggeleng. Malas menanggapi.

"Eh Jit, lo ngibul, ya? Kafenya sepi gini, kok bilang enggak ada bangku kosong lagi."

Garjita bukannya menanggapi ucapanku, tapi malah meminum tiramisuku hingga tinggal seperempat. Kebiasaannya tidak berubah. Aku yang pesan minum, dia yang minum.

"Jit!" tekanku geram.

"Tadi, cuma basa-basi. Emang sengaja mau duduk di sini."

"Lo nyamperin gue cuma mau nyerobot minum gue, ya?"

"Enggaklah. Mau bilang kalau liontin Nanda masih di aku."

"Huh, Nanda? Nanda si--" Aku langsung memukul kepalaku. Ya Tuhan, kalung peninggalan mamaku yang kucari semalaman ternyata jatuh di pesta.

"Nanda sepupumu, kan? Soalnya di liontinnya Nanda ada fotomu sama dia. Sayang wajahnya dia enggak kelihatan."

Aku nyengir, "Kok bisa kenal Nanda, sih?" Aku pura-pura enggak tahu.

"Mending kamu tanya Nanda aja," sahutnya santai, "emh ... Cit bantuin PDKT sama Nanda, dong."

"Nanda udah punya cowok. Enggak usah deketin dia. Dia enggak suka sama cowok kayak lo."

Bersambung...

From Tomboy To Cinderella Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang