Bab 12

6.4K 487 33
                                    

"Kamu Prilly istrinya Ali kan ya?" Prilly tersenyum lalu mengangguk menanggapi pertanyaan itu.

"Kenalin aku Indah, peran pengganti selama kamu cuti syuting." Perempuan itu menjulurkan tanganya kepada Prilly. Prilly pun membalas jabatan tangan itu.

"Prilly." Ucap Prilly saat mereka berjabat tangan.

"ternyata kamu orangnya ramah ya, aku pikir enggak. Soalnya banyak banget yang bilang kamu itu sombong." Ucap Indah

"Heheh biasalah netizen suka paling bener." Sahut Prilly.

"Hai li." Indah menyapa Ali yang baru masuk ke dalam ruangan.

"eh lo ndah, gua pikir siapa. Gimana dah kenalan sama istri gua." Tanya Ali.

"sudah dong, aslinya lebih cantik ya." Puji Indah jujur.

"Iya dong." sahut Ali, sedangkan Prilly hanya tersenyum menanggapi.

"Kamu tadi minta dibelikan manisan mangga kan? Nih sudah ada, masih pengen gak?" tanya Ali.

"Masih." sahut Prilly.

"Yaudah bentar aku carikan wadah dulu." Ucap Ali kemudian mencarikan wadah sebagai tempat menaruh asinan yang ia beli tadi.

"beruntung kamu ya dapat suami kayak Ali, pengertian perhatian lagi." Ucap Indah.

"Hmm iya." Prilly menyahut seadanya tidak ada niat membicarakan Ali sedikit pun. Andai orang tahu keadaan sebenarnya, Prilly pastikan akan banyak orang yang semakin membenci Ali, atau bahkan dirinya.

"Nih," Ali kembali dengan membawa semangkuk manisan mangga.

"Terimakasih." ucap Prilly. Ali kemudian duduk di samping Prilly dan menyalakan kipas angin untuk diarahkan ketubuhnya. Karena Ali merasa sangat kepanasan. Di ruang basecamp tidak ada ac.

"Indah mau enggak?" tawar Prilly kepada rekan kerja yang baru ia kenal sekarang.

"enggak pril makasih, kamu aja." sahut Indah kemudian memilih memainkan gadget miliknya.

"Kamu makannya santai aja, sampai belepotan gitu." Ali yang memperhatikan Prilly makan, kemudian berinisiatif mengusap air yang menitik di sekitar bibir Prilly. Sedangkan Prilly hanya terdiam, tidak mungkin sekarang dirinya bersikap terang-terangan sedang tidak baik-baik saja dengan Ali, jika di dekat mereka ada pemain sinetron yang lainnya.

"Li tablet lo mana? Pinjam dong." Ucap Kevan

"mau dipakai untuk apa?" tanya Ali

"mau ngedit foto bentar." Sahut Kevan.

"idih alay lo pake diedit-edit segala." Ucap Ali kemudian mengambil tas miliknya dan mengeluarkan tablet IP miliknya.

"ngapasih emang gak boleh?" Ucap Kevan

"ya boleh sih, nih tabletnya." Ucap Ali kemudian menyerahkan tablet miliknya kepada Kevan yang notabenenya adalah sepupunya.

"buset mentang-mentang istri wallpapernya gambar Prilly." Ucap Kevan.

"yaelah suka-suka gua lah." Ucap Ali.

"Eh ini sandinya apaan nyet," tanya Kevan.

"eh iya, sini gua mode tanpa sandi dulu kalau udah gak kepakai baru gua pakai sandi lagi." Ucap Ali kembali mengambil tablet miliknya dan mematikan pengaturan sandi.

"Kamu ada berapa scene lagi?" tanya Ali kepada Prilly.

"17 scene lagi." sahut Prilly.

"lumayan banyak juga ya, jangan tapi dipaksakan ya nanti. Kalau emang gak kuat inshaallah om Pandu paham aja." Ucap Ali sambil mengelus rambut Prilly. Prilly hanya diam diperlakukan seperti itu.

Pernikahan Perjanjian (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang