Peringatan!!!
Siapkan hati dan mental ya 😀Saat pagi hari Ali dan Prilly kompak terbangun di jam yang sama. Ali memperhatikan Prilly yang baru saja membuka kelopak matanya. Sedangkan Prilly langsung menatap retina hitam pekat milik Ali. Semburat merah merona seketika menyarang di wajah Prilly karena ia baru sadar jika tadi malam ia dan Ali baru saja melakukan hal yang memang seharusnya dilakukan oleh setiap pasangan suami istri. Prilly memilih membelakangi Ali pura-pura untuk tidur kembali, sedangkan Ali yang paham pasti sekarang Prilly sedang merasa malu hanya menahan tawa. Ali tidak berniat menggoda Prilly karena hal itu bisa jadi boomerang bagi dirinya.
Ali memilih langsung bangkit dari ranjang untuk mandi karena beberapa jam lagi ia harus sudah standby di lokasi syuting.
Tak butuh lama Ali sudah selesai membersihkan tubuhnya, dan begitu keluar mandi Ali hanya memakai handuk dari pinggang sampai lutut. Bahkan dengan gamblangnya melepas handuknya lalu memakai baju. Ali merasa buat apa lagi menutup-nutupi lagipula tadi malam juga Prilly sudah melihat, namun Prilly yang masih malu-malu langsung memejamkan matanya.
"Kamu jam berapa berangkat syuting?" tanya Ali sambil membaiki kerah bajunya di depan kaca.
"jam 10 nanti, nungu Titi juga dia masih di perjalanan dari Bandung." Sahut Prilly di angguki oleh Ali.
"berarti aku berangkat duluan ya, soalnya Marel aja sudah stay di loksyut masa aku yang bossnya telat." Ucap Ali.
"Ya." sahut Prilly kemudian mendudukkan dirinya yang semula posisinya berbaring. Kemudian menjepit rambutnya dengan jepitan jedai secara asal.
"kalau sempat bikinkan makan siang, tapi kalau enggak sempat juga enggak apa-apa." Ucap Ali kemudian mengambil travel bag nya yang berisi pakaian bersih untuk keperluan syuting beberapa hari. Sudah di pastikan jika syuting Ali bisa tidak pulang selama seminggu lebih.
Setelah Ali berlalu barulah Prilly bersiap-siap membersihkan dirinya, tak lupa juga kamar yang juga berantakkan turut Prilly rapikan.
Sesuai permintaan Ali tadi jika sempat masakkan untuk makan siang. Prilly melihat waktu masih menunjukkan pukul delapan, masih ada waktu dua jam, jadi Prilly menyempatkan untuk memasakkan untuk Ali. Menu yang ia masak kali ini hanya ayam asam manis dan juga sayur jagung yang ia tumis dengan kacang panjang dicampur beberapa potong hati.
Setelah selesai memasak Prilly mengganti dengan baju yang casual. Kemudian Prilly merias sedikit wajahnya dengan make up tipis agar wajahnya tidak terlalu pucat. Setelah semua selesai Prilly menyemprotkan parfume ke tubuhnya. Tidak lama Prilly duduk sejenak, tiba bel rumahnya berbunyi pertanda ada orang. Ternyata Titi asistennya lah yang datang.
"Ti, tolong ini masukkan ke dalam mobil aja langsung, aku masih mau ngambil barang lain di kamar." Ucap Prilly kemudian memasuki kamarnya lagi untuk mengambil ponselnya yang masih di charger, laptopnya dan beberapa buku komik untuk mengisi kejenuhannya nanti saat di lokasi syuting.
"Gimana Ti di Bandung enak?" tanya Prilly begitu ia dan asistennya sudah berada di dalam mobil.
"Enak lah neng, apalagi saya di desanya sejuk banget." sahut Titi.
"Abang Ali enggak barengan aja sama neng mpril?" tanya Titi.
"Enggak, Ali jam 6 sudah berangkat. Dia banyak scene makanya harus lebih pagi." sahut Prilly.
"gimana neng mpril setelah nikah sama bang Ali? Ada perubahan." tanya Titi kemudian terkekeh karena ia tahu majikannya dan suaminya dulu jarang sekali akur.
"ya sama aja gak berubah sifatnya tetap menyebalkan." sahut Prilly
"Biarpun menyebalkan tapi kan tetap cinta ya enggak?" goda Titi membuat Prilly hanya tersenyum menyahut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Perjanjian (ON GOING)
Hayran KurguMenikah agar sama-sama naik daun di dalamnya penuh kepalsuan dan gimik semata. Sama-sama tidak saling cinta namun berani melangkah kejenjang pernikahan dengan membangun ikatan suci. Hanya karena nama mereka berdua selalu diperbincangkan menjadi pasa...