Matahari nampak bersinar menerangi permukaan bumi. Manusia yang sedang terlena di dalam mimpinya satu persatu bangun untuk melanjutkan aktivitas keseharian. Begitu juga dengan para-para artis yang menginap di Basecamp lokasi syuting, salah satunya adalah Ali. Ali bangun lebih awal daripada artis lain yang masih terlelap di kasur mereka masing-masing. Ali tidak berniat membangunkan teman-temannya yang sedang terlelap, bisa saja temannya yang lain baru saja tertidur karena jadwal mereka yang berbeda-beda.
Ali meregangkan ototnya barang sebentar, dan melihat arloji yang selalu ia kenakan kapan saja. Arloji miliknya menunjukkan pukul 07.00 pagi. Dengan segera ia mengambil perlengkapan mandi, lalu berjalan menuju kamar mandi mumpung artis yang lain belum bangun, jadi ia tak perlu repot mengantri terlebih dahulu.
Kurang lebih 15 menit waktu yang Ali habiskan untuk membersihkan dirinya. Setelahnya Ali kembali lagi ke Basecamp semua rekan artisnya sudah bangun terkecuali musuhnya Prilly. Tumben sekali Prilly telat bangun, biasanya Prilly lah yang paling sering bangun lebih dahulu.
"Udah mandi lo li." ucap Kevan.
"Iya, barusan aja gua selesai mandi, gih sono mandi, iler lo penuh tuh." refleks kepan menyentuh sekitar bibirnya untuk mengecek benar atau tidak jika ia mengiler.
"bangke gua pikir beneran ngiler gua tidur." Kevan mendelik kesal merasa tertipu oleh adik sepupunya.
"woy Milea bangun!" Kevan membangunkan rekan kerja yang lain.
"apaansih berisik amat, gua masih ngantuk." Milea menjawab
"idih lo lupa tadi malam minta dibangunin, ini sudah pagi neng buruan bangun." ucap Kevan membuat Milea yang ingin meneruskan mimpi indahnya akhirnya memilih bangun.
"iya nih iya gua bangun." ucap Milea masih dengan nada parau khas bangun tidur.
"Pril lo mau mandi gak, kalau mau mandi bareng buruan bangun." sudah menjadi kebiasaan Milea dan Prilly kalau ke kamar mandi selalu bersama, maklum namanya juga sahabat sudah lama.
"Gua nanti aja deh mil, agak siangan dingin banget sekarang." sahut Prilly dengan nada yang lemah, bahkan tubuhnya masih terbungkus dengan selimut tebal.
"yaudah gua duluan ya, lagian gua jam sembilan ini ada callingan jadi harus gercep." ucap Milea kemudian langsung ke kamar mandi membawa perlengkapan mandinya. Begitupun juga Kevan, ia juga pergi ke kamar mandi.
Tinggalah Ali dan Prilly berdua di dalam Basecamp. Ali sibuk memainkan game di Tablet pribadi miliknya. Sedangkan Prilly masih memejamkan mata.
"Bunda, bunda, hiksss dingin banget." di balik matanya yang terpejam Prilly memanggil bundanya. Ali yang tadi fokus bermain game langsung mengalihkan padangannya ke Prilly yang masih terbaring.
"Eh lo kenapa?" Ali terkejut karena badan Prilly bergetar menggil kedinginan. Ali langsung mendekati Prilly. Meskipun musuhnya, tapi Ali juga punya hati nurani, pasti memilik perasaan empati.
"Lo demam ini, gua telpon Bunda Yully dulu." ucap Ali langsung mencari ponselnya, begitu ketemu Ali langsung menghubungi Bunda Yullytha memberikan kabar jika Prilly sedang demam.
"Assalamu'alaikum bunda."
"Wa'alaikumsalam, kenapa nak Ali, tumben sekali pagi-pagi nelpon pasti ada hal yang penting?"
"Ini bunda, Ali cuma mau ngasih tau. Prilly sekarang lagi demam bunda bisa kesini sekarang juga?"
"Astagfirullah, yang benar nak."
"iya bunda benar,"
"bagaimana ini, sekarang bunda lagi di luar kota, dan kemungkinan malam baru kembali, nak Ali bisakan tolong jagakan Prilly dulu, tolong ya nak."
![](https://img.wattpad.com/cover/192899180-288-k382066.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Perjanjian (ON GOING)
FanficMenikah agar sama-sama naik daun di dalamnya penuh kepalsuan dan gimik semata. Sama-sama tidak saling cinta namun berani melangkah kejenjang pernikahan dengan membangun ikatan suci. Hanya karena nama mereka berdua selalu diperbincangkan menjadi pasa...