Bab 13

6.9K 499 60
                                    

Hanya mengingatkan 🎃 jangan berkomentar minta next kalau mau cerita ini update lancar jaya. Dengan koment "kak next" "next dong" itu membuat mood nulis saya hilang:v seketika. Jadi jangan buat badmood ya PEMBACA KU YANG MANIS 🎭

 Jadi jangan buat badmood ya PEMBACA KU YANG MANIS 🎭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah acara empat bulanan untuk Prilly. Di rumahnya sudah dipenuhi tamu undangan mulai dari teman-teman yang bukan dari kalangan artis, rekan-rekan artis bahkan sampai para awak media turut berdatangan dan juga para tetangga Prilly.

"Kamu kenapa bengong sih nak, ini acara syukuran empat bulanan kehamilan kamu loh. Kok kayaknya kamu enggak bahagia?" Bunda Yullytha menegur Prilly yang masih berdiam diri di kamar, karena acara memang belum di mulai.

"bukan Prilly enggak bahagia bun, tapi Prilly masih enggak nyangka aja sekarang Prilly hamil dan akan jadi seorang ibu." sahut Prilly. Padahal di dalam hatinya lain itu yang ia pikirkan. Usia kandungannya sudah memasuki usia empat bulan, tapi hubungannya dengan Ali, Prilly rasa belum kunjung membaik. Entah dirinya yang terlalu menutup diri dengan Ali karena rasa ego yang melekat, atau memang Ali kurang memperjuangkan.

"Prilly, kamu berbohong pada orang yang salah. Bunda yang ngerawat kamu dari kecil sampai dewasa. Bunda pasti paham perasaan kamu bahagia atau sedih. Bunda tahu, tapi bunda diam karena bunda cuma pengen kamu yang cerita langsung tanpa perlu bunda paksa." Ucap Bunda Yullytha sambil mengelus kepala Prilly yang tertutupi oleh selendang.

"bukan Prilly enggak mau cerita, tapi menurut Prilly aib rumah tangga kami enggak perlu yang lain tahu." sahut Prilly. Bunda Yulltha tersenyum. Anaknya sudah dewasa.

"bunda setuju sama kata kamu, karena bagaimana pun bakti kamu pada suami kamu. Kejelakan kalian dalam berumah tangga ya cukup kalian berdua saja yang tahu." Ucap bunda Yullytha.

"tapi kalau memang tidak bisa lagi menanggung beban sendirian, ingat Prilly masih punya orangtua yang siap akan mendengarkan keluh kesah Prilly." Prilly mengangguk.

"iya bunda, terimakasih juga sudah mau melahirkan Prilly kedunia, sekarang Prilly ngerasain susahnya jadi ibu hamil." Ucap Prilly kemudian memeluk bundanya.

"bunda juga terimakasih sama Prilly, karena sebentar lagi Prilly bakal ngasih bunda cucu heheh." Ucap Bunda Yullytha.

"udah ah jangan melow gini, kan ini mau acara syukuran harus suasana haru karena bahagia dong." Ucap bunda Yullytha.

"Prilly, maaf aku telat datang." Prilly menoleh ke depan pintu kamar di mana ada Ali yang baru datang dari selesai syuting, mau diapa Ali sudah teringkat kontrak yang tidak bisa seenaknya izin sebelum diperbolehkan.

"kamu enggak telat kok li, masih ada waktu sepuluh menit sebelum acara di mulai, tuh baju koko kamu sudah aku siapkan. Buruan pakai, sebelum mulai." Ucap Prilly, Ali tidak menyangka Prilly mau menyiapkan pakaian untuknya padahal sebelumnya Prilly tidak pernah mau.

"kita ke depan duluan yuk Pril, pasti yang lain nunggu kamu loh." Ucap Bunda Yullytha mengajak Prilly.

"iya bun, yaudah yuk kita ke depan aja." Ucap Prilly kemudian berdiri dari kursi di depan meja riasnya. Dan berjalan bergandengan bersama Bunda Yullytha dan bergabungan dengan para tamu undangan khusus perempuan yang duduk melingkar sesuai tempat yang di sediakan oleh sang pemilik acara.

Pernikahan Perjanjian (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang