Seperti yang Orion ucapkan sebelumnya, ia akan pergi ke perpustakaan. Jangan lupa ada Riku di belakangnya.
"Waah memang mewah semuaa," ujar Riku.
Astaga anak ini, dia sudah bilang kalimat itu berapa kali sih? Penat telingaku mendengarnya daritadi.
"Err Orion-san?"
"San?" Orion berbalik.
"Eh? Itu... kan panggilan hormat? Orion-san ga tau?"
Orion menoleh kiri kanan. "Aku juga tahu soal itu! Tapi... san yang kau maksud itu...aku?" Dia nunjuk diri sendiri.
Riku mengangguk.
"...Orion saja lah."
"Kenapa?"
"Aku merasa aneh dipanggil 'san'."
Dan juga aneh jika sejenis kata hormat terdengar dari suara yang sama dengan suara Erin."Oke de Orion-sa- eh Orion- ORION-SAN!"
Orion speechless ngedengernya.
"Ahh aku ga bisaa! Aku ga berani manggil nama aja sama yang lebih tua!"
"Dari mana kau tau aku lebih tua?"
"Karena mirip sama Yaotome-san, kurasa usia juga mirip. Usia Orion-san 22 tahun kan?"
Orion mendelik. "Gila kecil banget aku?"
Riku agak terpengarah. "40 tahunan?" tebaknya.
Orion menggeleng.
Riku bengong. Lho? 40 tahun masih salah? "Trus... usia Orion-san berapa..?"
"220 tahun," jawabnya tanpa beban.
"HAA??" Riku nutup mulutnya. "Tua banget-"
"HEH! AKU MASIH MUDA, BUJANG, DAN PERKASA!"
"Err.. kalau gitu awet muda?"
"BUKAN AWET, TAPI EMANG MUDA!!"
Sejujurnya, Orion adalah tipe orang yang tidak suka disinggung masalah usianya, karena ditakutkan ujung-ujungnya akan ditanya-"Ohh, apakah Orion-san sudah menikah?"
ORION BERSUMPAH INI ADALAH PERTANYAAN YANG PALING ORION TAKUTKAN!
Dan Riku menanyakan hal tersebut tiada beban apalagi niatan jahat. Orion gak bisa marah jadinya.
"Orion-san?"
Orion tidak menjawab dan berjalan cepat. Perpustakaan tidak jauh lagi dari posisi mereka. "Sebentar lagi sampai."
"Orion-san?"
"Apa? Aku tidak ingin menjawab pertanyaanmu!"
Tersinggung? Jelas."Bukaan, bukan ituu," Riku menyamakan langkahnya dengan Orion sehingga mereka berjalan sejajar. "Kau tau, aku saaangat suka buku dan Orion-san membawaku ke perpustakaan sekarang membuatku senang!"
Sangat berbeda dengan Erin, batin Orion.
"Aku ingin ke perpustakaan."
"EHHH?? Kenapa harus ke sana terus siih? Aku ga mau ikut!"
"Kenapa?"
"Aku benci buku, SANGAAAT BENCI."
.
"Aku saaaaangat suka buku"
Sekarang Orion malah mendengar kebalikannya."Ya, baguslah," tanggap Orion.
Mereka berhenti di ujung lorong yang ditandai dengan pintu yang sangat besar dengan aksen kerajaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Star of the Steel
Hayran KurguApa kamu percaya, bahwa bumi bukanlah satu-satunya dunia yang berada di jagad raya ini? Kamu percaya dunia paralel? Dunia yang hidup bersinggungan dan bercerminan dengan bumi? Satu lagi, Percayakah kamu dua manusia dari dunia yang bersinggungan ini...