Panggilan dari Keyra

989 228 41
                                    

Setelah menutup kembali gerbang rumahnya, Vano segera berjalan menuju teras menghampiri papanya yang sedang membaca koran kesayangannya

"Gimana?" tanya Galang kepada putranya.

"Apanya pa?" sahut Vano dengan wajah bingung.

"Hari pertama sekolahnya. Satu kelas sama Aldi?" tanya Galang lagi.

"Iya," jawab Vano singkat. Sang papa hanya mengangguk-anggukan kepala.

"Vano masuk dulu pa," pamit Vano.

"Iya." Balas papa nya.

Saat berjalan di ruang tengah Vano melihat mamanya yang duduk di sofa sedang menonton tv dengan remote di tangan nya

"Udah pulang sayang?" tanya Rike.

"Udah ma," Vano berjalan menghampiri dan duduk di sebalah nya.

"Lancar kan?" tanya mama nya.

"Ya gitu," jawab Vano dengan asal.

"Makan dulu gih," suruh mama nya.

"Belom laper." Jawab Vano. Rike hanya tersenyum ketika putranya menaiki tangga menuju kamarnya.

****

Vano melempar tas nya ke sembarang arah, membaringkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Dan lebih memilih untuk memandangi langit-langit kamarnya sejenak. Karena sebentar lagi kedua teman nya itu akan datang ke rumah untuk bermain play station.

Drtt...Drtt...

Ponsel Vano berdering nyaring, Vano mengeluarkan ponselnya dari saku, menatap layarnya. Dan tertera rentetan nomor yang tidak di ketahui nya.

Vano berpikir, siapa pemilik nomor ini? Perasaan, yang tau nomornya hanya keluarga dan sahabatnya Aldi juga teman barunya, Revan yang meminta nomor nya tadi sebelum pulang sekolah.

Drtt...Drtt...

Ponselnya berdering lagi. Tanpa berpikir panjang, Vano memilih menerima panggilan tersebut. Yahhh siapa tau penting.

"Halo Vano. Ini nomor aku," Vano terdiam karena merasa tidak asing dengan suara nya.

"Ehh lupa. Belom nyebutin nama. Aku Keyra yang ngajak kamu kenalan tadi," ucap gadis di seberang sana.

"Dapet nomor gue dari mana?" tanya Vano dingin.

"Aku minta nomor kamu ke Aldi. Soalnya kan dia sahabat kamu. Oops keceplosan deh," jawabnya dengan jujur.

Vano hanya menghela napas berat, tangannya mengepal. Ingin segera saat ini ia menemui sahabatnya itu.

"Di save ya. Makasih bye Vanoo."

Sambungan di putus oleh Keyra. Vano hanya menatap layar ponselnya dengan tatapan yang sulit diartikan lalu melempar asal ponselnya ke sebelahnya.

Perlahan pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok Aldi dan Revan yang berdiri sejak tadi memperhatikan Vano. Tentu saja Vano terkejut dengan kehadiran mereka.

"Sejak kapan?" tanya Vano.

"Barusan," jawab Revan singkat.

"Gimana Van?" tanya Aldi yang dari tadi kelihatan penasaran.

"Apa?" tanya Vano.

"Telfon dari Keyra," jawab Aldi.

"Males gue. Resek lo," tanggap Vano tak terima dengan ulah sahabatnya itu.

"Ehh Van, lagian ya gue itu paling ngga suka liat cewek sedih. Iya ngga Re?" ucap Aldi.

"Yoi. Kasian kan cewek cantik kayak Keyra di sia-siain hahaha," balas Revan dengan tawa nya.

Forever You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang