Kesedihan Keyra

420 127 242
                                    

Ternyata selama ini Keyra salah jika menganggap Vano menyukainya. Nyatanya Vano malah menyuruh gadis itu untuk berhenti mengejarnya. Sungguh ucapan Vano di rooftop saat itu membuat hati Keyra berkecamuk tak karuan.

Hari yang biasanya Keyra ada Vano, sekarang justru berubah. Vano bersikap acuh tak acuh dan sifat dingin nya yang malah menjadi-jadi. Keyra sungguh tidak tahu harus berbuat apa. Harinya terasa berbeda dari sebelum-sebelumnya. 

Apakah Keyra akan berhenti dan menyerah sampai di sini? Tidak, tidak ada kata menyerah dari kamusnya. Bahkan ucapan Vano kemarin Keyra mengira hanya candaan belaka.

Keyra sangat yakin Vano akan berbalik menyukainya. Tapi entah itu kapan. Yang harus Keyra lakukan saat ini adalah bersabar dan mendapatkan cara agar ia bisa berbicara dengan Vano seperti dulu.

Keyra juga masih belum menceritakannya ke Oliv. Ia takut jika bercerita ke Oliv, sahabatnya itu malah bertambah marah dan mengeluarkan kata-kata pedas dari mulutnya. Ia tak mau Vano mendengar semua itu. 

Setelah berlarut-larut ia memikirkan hal ini, Keyra memutuskan untuk pergi jalan-jalan saja. Keyra ingin me-refresh pikirannya yang tidak baik akhir-akhir ini. Toh sekarang hari minggu, kakaknya pasti juga libur. Keyra berencana ingin mengajak David untuk menemaninya. 

Keyra segera membersihkan kamar tidurnya yang di penuhi tisu bertebaran. Untung saja orang tua dan kakaknya tidak tahu, jika tahu habislah Keyra. Setelah selesai, Keyra segera mandi dan menata penampilannya.

Keyra berjalan menuju kamar David dan membuka kenop pintu dengan cepat.

"Kak Dav," panggil Keyra .

Benar saja saat ini David duduk di depan pc nya dengan earphone di telinga dan jari yang terus menari atas keyboard nya. Jelas David tidak menggubris panggilan adiknya itu. Keyra segera berjalan menghampiri kakaknya dan melepaskan earphone nya. David terkejut dengan kehadiran dan juga penampilan adiknya. 

"Apa?" sahut David.

"Temenin Keyra jalan-jalan ya," pinta Keyra.

"Sama pak Bejo aja." Jawab David dengan asal.

Ia merebut kembali earphone dari tangan Keyra tapi tidak bisa. Keyra segera keluar dari kamar David dengan earphone yang masih di bawanya.

"Keyraa," panggilnya sambil berlari mengejar adiknya yang turun ke bawah.

"Balikin ga?," ucap David yang saat ini di meja makan.

"Ngga. Jawab Keyra dulu," pinta Keyra yang kini di seberang meja makan.

"Ya udah iya." Jawab David pasrah.

Sellin dan Adi yang melihat dua anaknya itu hanya mengedikkan bahunya.

"Ada apa sih pagi-pagi kok udah ribut gini?" tanya sang papa

"Tanya Keyra tuh pa," kesal David.

"Sini-sini duduk dulu. Kita sarapan bareng ya." Ucap mamanya.

Keyra duduk berhadapan dengan David dengan tatapan yang sulit di artikan. 

"Kak Dav ngga mau temenin Keyra jalan-jalan," adu Keyra.

"Kan tadi udah gue jawab iya," balas David.

"Iya, tapi nunggu earphone nya Keyra ambil baru jawab iya kan?" protes Keyra.

"Udah-udah. Lagian kamu hari minggu gini pasti nge-game. Daripada nganggur mending temenin Keyra jalan-jalan ya," ucap sang mama.

"Iya." Jawab David sedangkan Keyra yang merasa puas menjulurkan lidanya ke David sambil tersenyum penuh kemenangan.

Forever You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang