Apa yang muncul di pikiran kalian ketika mendengar dua kata, 'perang otak'. Apakah sebuah pertengkaran? Apakah adu mulut? Bukan itu semua.
Perang otak yang di maksud adalah melakukan sesuatu dengan menggunakan otak kita. Mengerahkan segala kemampuan dengan menggunakan otak kita.
Seperti saat ini, peserta olimpiade berkumpul di ballroom hotel pada pukul 07.00. Lebih tepatnya duduk di tempat masing-masing sesuai dengan nomor urut dalam tim nya. Begitu juga dengan SMA Garuda.
Walaupun mereka satu sekolah, tetap saja beda tim. Tim Vano sendiri dan tim Arga sendiri. Benar saja, bidang olimpiade kedua tim nya saja berbeda. Pagi jam 6 tadi mereka juga tidak lupa untuk sarapan terlebih dahulu.
Olimpiade ini terdiri dari tiga babak, yang pertama babak penyisihan setelah mengerjakan 100 soal dengan waktu 180 menit, yang kedua babak semi final yang berjumlah 40 soal dengan waktu 90 menit, dan terakhir final diambil dari tim yang lolos di semi final dengan jumlah 15 soal yang cara pengerjaanya adalah dengan cara memencet tombol biru di depan meja mereka masing-masing.
Bisa di bilang di babak final ini yang di butuhkan adalah kecepatan dalam menjawab soal. Dan di babak final inilah yang menentukan nasib dari kedua tim olimpiade SMA Garuda.
Untuk yang lolos di babak penyisihan hanya di ambil 15 tim, babak semi final di ambil 10 tim. Dan terakhir final di ambil 5 tim. Untuk penentuan juara di ambil dari 3 tim dengan skor tertinggi di semi final.
Panitia mulai membagikan map coklat yang berisi soal-soal. Dan kedua tim SMA Garuda juga sudah menerima soal itu. Hanya menunggu instruksi saja pengerjaan nya. Dan saat ini, tim Vano sedang menunduk, merapal kan kalimat-kalimat yang akan mempermudah pengerjaan nya.
Ini bukan pertama kalinya bagi Keyra mengikuti Olimpiade seperti ini, tapi tetap saja rasa gugup selalu menyelimuti nya. Tentu saja tingkah dan wajah Keyra tidak lepas dari pandangan mata coklat itu. Dengan Keyra yang duduk di tengah dan dengan jarak yang dekat.
"Key, udah dong biasa aja. Kek orang baru pertama ikut olimpiade aja," ucap Geven yang juga mengamati tingkah Keyra yang gugup.
"Coba aja kamu kalo di posisi aku, pasti gugup juga kan." Tutur Keyra.
Sedangkan Geven hanya mengangguk, tidak ingin melanjutkan pembicaraan ini. Takutnya kebablasan.
"Anggep aja ga ada semua orang di sini, cuma kita bertiga." Ucap Vano dengan menatap wajah Keyra.
Tentu saja kegugupan nya bertambah dua kali lipat.
Bayangkan saja saat ini Keyra sedang gugup karena olimpiade, tiba-tiba Vano menoleh ke arah nya dan menenangkan nya dengan jarak yang bisa di bilang cukup dekat.
Apalagi dengan sorot mata yang menatap Keyra. Sungguh ini membuat Keyra semakin tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari manik mata cowok itu.
"Ekhem ekhem," deheman Geven membuyarkan keduanya.
"Udah di mulai tuh. Soal ini kita bagi, gue sama Vano ngerjain 35 soal dan Keyra ngerjain 30 soal. Ntar kalo soal gue ataupun Vano ada yang belom, lo bisa bantu." Ucap Geven pada Keyra. Sedangkan Vano hanya mengangguk setelah mendengar perintah Geven.
08.00
Semua tim olimpiade berkutat dengan soalnya masing-masing. Di babak penyisihan ini mereka harus berperang menggunakan kemampuan otak nya. Dua jam dengan 100 soal.
Sungguh hanya anak Olimpiade yang bisa menyelesaikan soal sakral ini. Bagi teman kelas Keyra, membayangkan saja sudah pusing tujuh keliling, apalagi mengerjakan.
Waktu masih berjalan dan menunjukkan pukul 09.15, masih ada waktu 45 menit untuk membantu Vano dan Geven pikir Keyra.
"Kurang berapa soal? Siniin soalnya biar aku kerjain," ucap Keyra pada Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever You [On Going]
Teen Fiction"Ja-jangan deket-deket," protes Keyra. "Kenapa?" Vano semakin gencar berjalan mendekat ke arahnya. Keyra terus berjalan mundur sampai ia bersender di papan mading pengumuman. Ini adalah kedua kalinya Vano seperti ini. "Lo cantik." ...