dua puluh empat

678 85 5
                                    

"Mommy! Wony dapet es krim!" Aku langsung menoleh kearah pintu masuk dan wajah semringah Wony terpampang jelas. Tubuhku otomatis langsung menunduk dan memeluknya. "Enak? Mommy boleh coba?" Wony mengangguk dan menyodorkan es krim sukaannya itu.

Hal ini baru bagiku, biasanya dia tidak akan memberikan barang kesukaannya kepadaku bahkan dia pernah bertengkar dengan temannya di sekolah hanya karena plastisin.

"Tumben banget Wony mau kasih ke mommy, Daddy boleh minta nggak?"

"Nggak! Daddy bau!" tolak Wony membuat Wooseok menahan tawanya. "Sama anak sendiri aja di tolak, miris kamu kak."

Seungwoo mendecap cepat dan langsung pergi begitu saja. "Oh iya, omong-omong tadi kelihatannya aku melihat Dongpyo sama satu orang."

Tubuhku langsung membeku seketika, lalu menatap wajah Wooseok yang sangat santai saat berbicara. "Jangan melihatku seperti itu, kau menyeramkan."

"Jangan membual ya, Kim Wooseok." Aku mengertakkan gigiku. Wooseok nampaknya agak kesal mendengar pernyataanku seakan omongannya semua adalah bullshit. "Terserah kamu mau percaya atau tidak, tapi aku tahu kemungkinan bahwa dia Dongpyo."

"Lalu? Apakah kamu yakin dia Dongpyo? Kau tahu aku masih berharap anak itu ditemukan."

"Entahlah Ellen, tapi orang itu bilang anaknya bukan Dongpyo," yakin Wooseok. Tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan menepuk punggung tanganku. "Mommy, Wony mau ke Jinwoo."

Kebetulan sekali, Seungwoo datang tepat waktu.

"Seungwoo, boleh ajak Wony keatas? Aku perlu berbicara dengan Wooseok." Seungwoo melirik sejenak kearah Wooseok lalu mengangguk. Aku tahu dia tidak menyukai ide ini namun aku mau menyelidiki ini sendiri.

"Baiklah, aku tunggu di ruangan Jinwoo."

•••

Angin sore menyibak rambutku lembut, pemandangan jalanan yang gemerlap karena langit sudah gelap membuatku menikmati suasana ramai tapi damai ini. Beberapa orang berlalu-lalang dengan cepat. Sebuah tangan menepuk pundakku membuatku cepat berbalik. "Ini."

Wooseok menyodorkanku sebuah kaleng soda dan melepaskannya dari tangan kanannya. "Makasih."

"Kamu mau tanya apa?" tanya Wooseok seraya menempelkan bibirnya di kaleng yang masih penuh itu. "Entahlah, sudah lama kita tidak meluangkan waktu bersama."

"Iya, kau terlalu sibuk bersama Seungwoo," tukas Wooseok dengan sedikit gelakan. "Menurutmu, apakah benar anak itu Dongpyo?"

Wooseok sedikit bergumam. "Aku tahu wajahnya, tapi bisa jadi aku salah. Ellen, aku yakin Dongpyo masih ada."

Aku menatap wajahnya. "Tentu saja Seok. Aku rasa aku perlu kopi."

•••

Sebenarnya itu hanyalah sebuah alasan. Aku ingin seorang diri. Berjalan di jalanan yang sepi tanpa diganggu siapapun adalah hal terbaik. Kecuali ponselku yang mulai berdering gila.

seungwoo
|Dimana?
|Aku juga mau kopi
|Kamu beli kopi dimana?
|Aku mau ikutㅠㅠ
|Yakin nggak papa sendirian?
|Boleh aku susul?
|Kalau ada apa-apa cepat panggil aku.

Me
Woo, aku hanya beli kopi.. |

seungwoo
|well, apapun bisa terjadi kapan saja
|cepat telepon aku jika ada sesuatu.

Me
siap! |

Aku berjalan menuju kedai kopi dekat rumah sakit. Sebelum kedai itu, ada sebuah gang kecil yang hanya cukup untuk satu mobil. Kenapa aku belum pernah melihat jalan ini?

Entahlah. Mungkin aku tidak pernah fokus dengan sekitarku..

•••

"Woo, kau tahu,-"

"Tidak," jawabnya sambil menatap lurus ke jalanan. Wony sudah terlelap di bangku belakang. Tentu saja ini sudah jam sepuluh dan kita baru saja berjalan pulang.

"Serius Woo." Seungwoo langsung tertawa dan mengacak rambutku pelan. "Apa?"

"Kau tahu gang sempit di sebelah kedai kopi di dekat rumah sakit?" Seungwoo bergumam tidak yakin. "Kurasa tidak, memangnya ada?"

Apakah itu semacam sihir?

•••

oke jadi aku cuma mau cerita disini. eh tapi aku lebih dulu mau bilang makasih banyak yang masih baca dari awal sampai sekarang. aku bener-bener sayang banget sama kalian. bahkan buku ini udah setaun yang lalu ada tapi kalian masih mau nungguin kelanjutannya, makasih banget.

kedua aku mau cerita tentang lanjutannya ini.

"thor, ini ceritanya bakalan lanjut nggak?"

jawabannya: iya, aku udah hampi nyelesain ini buku. tinggal sedikit lagi. jadi buat kalian yang mungkin baru baca, tolong baca terus ya :)

Aku juga mau cerita kenapa selama sekitar 8 bulan aku cuma update 2/3 kali. Jadi aku dalam kurun 8 bulan ini ngerasa aku gak ada passion buat nulis lagi, entah karena aku gak suka baca buku lagi atau gimana. pokoknya beneran gak ada. Belum lagi aku ngerasa down pas X1 d-word, aku gak ada sama sekali buat lanjutin. But beberapa minggu lalu, aku ngerasa "apa sih passionku?" Terus aku ingat sm akun wattpadku ini, trus aku merasa, ya bener. Aku sejak 2016 udah nulis, tapi kok gak passion lagi, maka dari itu, aku mulai baca novel lagi, mulai nulis lagi. Dan sekarang aku sedang berjuang buat menyukai passion lamaku.

Udah gitu aja makasih ya yang baca wkwk, jangan lupa vomment-nya gais! saranghaek

Udah gitu aja makasih ya yang baca wkwk, jangan lupa vomment-nya gais! saranghaek♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
the hot daddy -han seungwoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang