delapan belas

2.7K 384 34
                                    

"Jadi, ada wanita tiba-tiba datang lalu minta anaknya kak Seungwoo?"

Aku menggangguk, mengiyakan perkataan Wooseok. Kalau masalah seperti ini, aku selalu curhat dengan Wooseok, ya ini agak ke arah pribadi jadi..

"Wow, kamu udah kaya di dalam drama-drama tau nggak sih?" gurau Wooseok yang membuat tanganku melayang ke punggungnya. "Jadi, inti dari kamu cerita ini denganku apa?

"Dengerin dulu dong, belom selesai nih!" Wooseok melemparkan tawanya lagi. "Kira-kira siapa dia? Memang mamanya apa orang yang pura-pura jadi mamanya?"

Punggung Wooseok kembali bersandar. "Kalau menurutku dia memang mantan istri kak Seungwoo. Apalagi kalau dia tahu wanita itu."

"Kalau dia yakin itu anaknya, kenapa nggak tes DNA aja? Nggak ada yang perlu ditakutkan kan?" Lanjut Wooseok yang membuat otakku aktif kembali. Benar juga apa yang dikatakan Wooseok.

"Benar juga.." gumamku perlahan sambil menerjap beberapa kali. Sekarang otakku sangat penuh, aku sudah kebingungan dengan diri sendiri sehingga Wooseok membiarkanku sibuk dan dia dengan santai menyesap kopinya tanpa berbicara.

Namun tidak lama ponselku berbunyi. "Aku lagi di rumah sakit, kamu mau menemaniku kan?"

•••

"Seungwoo.."

Seungwoo baru mengangkat kepalanya ketika aku memanggil namanya. "Ellen."

Seungwoo kembali menundukkan kepalanya sambil menatap kosong tangannya yang ia mainkan. Aku duduk di sebelahnya tanpa berkata apapun, menunggu mulutnya yang membuka duluan. Aku nggak pernah tau kalau orang sekuat Han Seungwoo bisa tidak kuat. Jantungku berdebar keras. Begitu banyak pertanyaan yang berseliweran di benakku namun dengan Seungwoo yang seperti ini tidak mungkin aku bertanya...

Seungwoo tidak membuka mulutnya selama kurang lebih sepuluh menit. Kita berdua menikmati suasana diam dan mencengkram ini sendiri-sendiri tetapi akhirnya atmosfir diam ini berakhir saat Seungwoo mendongakkan kepalanya lalu memutar kepalanya kearahku. "Boleh aku memelukmu?"

Aku terdiam sejenak, lalu mengiyakan pertanyaannya. Seungwoo mendekatkan badannya ke badanku sampai bau parfumnya menyerbak ke hidungku. Seungwoo melingkarkan kedua tangannya ke leherku lalu kepalanya mendekam di antara bahu dan leherku.

Tidak lama bahuku terasa basah. Seungwoo menangis. Dia terlalu bimbang dan gelisah tentang Dongpyo, alasannya dia ke rumah sakit ini.

Seungwoo tidak berhenti menangis dan aku hanya bisa memeluknya balik sambil menepuk ringan punggungnya. Dia bukan Seungwoo yang selalu kuat, kadang dia bisa down, tidak seperti yang kalian pikirkan. "Aku.." gumamnya lirih. "Mau tes DNA."

•••

"Pak Han, tunggu hasilnya keluar seminggu lagi. Nanti kita akan hubungi lewat telepon." Seungwoo mengangguk pelan selagi memegang kertas ditangannya resah.

Kertas itu, bukti pembayarannya telah melakukan tes DNA. Dia semalam mengambil darah dengan Dongpyo tanpa mengajakku. Iya, dia takut aku khawatir kalau aku ikut karena kau tahu sendiri kalau Seungwoo sudah stress bagaimana.

"Ayo pulang aja."

•••

"Papaa!" Dongpyo dengan tas merah mungilnya itu berteriak dengan segenap hatinya dan berlari menuju Seungwoo yang siap menangkapnya.

the hot daddy -han seungwoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang