dua puluh sembilan

582 62 1
                                    

jangan lupa vote dan comment!❤️

Dua bulan berlalu semenjak si kecil Dongpyo kembali ke rumah. Semua sudah terasa normal seperti dulu, bedanya Dongpyo dan Wony akan segera memasuki sekolah dasar. Hubunganku dengan Seungwoo baru saja menginjak dua tahun, yah mungkin saat perayaan hari jadi kami, kami malah sibuk dirumah menonton televisi kartun menemani Dongpyo dan Wony.

Tentang papa dan mama, seperti biasa, mama sudah agak lelah untuk bekerja, ia memutuskan untuk ikut papa berkeliling dunia.

Aku hari ini datang mengunjungi Jinhyuk beserta restoram yang sudah aku tidak urus berbulan-bulan. Aku beruntung memiliki kak Jinhyuk, meskipun tampilannya berantakan setidaknya ketika kutinggal ia bisa mengatasi dengan baik. Ya memang aku tidak berperan penting sih di restoran.

"Ellen, menurutmu bagaimana dengan menu baru ini?" Jinhyuk menunjukkanku hasil karya terbarunya lewat iPad, lait de crème yang rapi tersusun membuat lidah kita bisa merasakan manisnya hanya lewat mata. Entah apa bahan dasarnya namun kurasa makanan penutup buatannya selalu enak.

Aku mengacungkan jempolku tanpa mengucapkan apapun. "Ayolah, kasih aku kritik atau saran."

Aku mendesah pelan lalu menatap Jinhyuk ketus. "Kerja bagus tuan muda Jinhyuk, sekarang kembali memasak." Jinhyuk tersenyum, puas dengan tanggapan singkatku.

Aku kembali sibuk dengan ponselku, melihat-lihat Instagram yang membosankan, namun tidak lama ponselku berdering keras hingga Jinhyuk tersentak kaget. Ternyata itu Eunbi, ya Eunbi teman lamaku.

"Halo?"

"Ah untunglah kamu menjawab Ellen, kupikir nomormu sudah ganti." Aku mendengar sedikit tawa kecil di akhir kalimatnya membuatku tahu bahwa berita bahagia akan disampaikan.

"Ada apa? Tumben kamu menghubungiku?"

"Aku akan segera menikah bulan depan, aku mengundangmu untuk minum hari ini jam tujuh malam, oh ya Wooseok juga sudah bilang kalau ia juga datang." Aku berdeham. Tidak mungkin aku menolaknya, mengetahui kalau aku juga sudah sekitar dua tahun sibuk dengan Seungwoo dan anak-anak. "Oh ya, untuk Wony, kau jangan mengajaknya... Titipkan dia ke kak Jinhyuk."

Kurasa kak Jinhyuk mendengar namanya remang-remang dari suara Eunbi karena ia melihatku dengan wajah bingung. Aku mengisyaratkan untuk ia menunggu selagi aku menyelesaikan panggilan. "Tentu saja, Bi. Aku akan datang. Kemana? Aku boleh mengajak temanku?"

"Pacar? Boleh banget. Nanti aku kirim lokasinya. Untuk dresscode, white ya! I'll wait for you Ellen!" Eunbi mematikan panggilan itu dan aku menjauhkan ponselku dari telinga. Kak Jinhyuk sudah berdiri di depanku, dengan perasaan kepo yang sudah mendalam.

"Kamu jaga Wony sama Pyo ya." Dahi Jinhyuk langsung mengerut dan umpatan keluar dari mulutnya. "Kupikir aku juga diajak minum. Hanya kali ini aku turuti kemauanmu."

•••

Aku mendesah melihat satu-satunya gaun putih yang ada di lemari bajuku. Aku langsung masuk ke kamar mandi dan memakainya. Dua puluh tujuh tahun aku hidup dan hanya gaun ini yang ada?!

Gaun itu memang elegan dan minimalis tapi aku tidak menyangka punggungku akan terekspos jelas dan hanya akan ditutupi oleh beberapa benang yang terlentang untuk mengaitkan belakang gaunku. Gaun yang terbuat dari Chiffon itu memiliki model depan yang aku sukai, agak transparan dari bahu ke bahu, dan tidak terlalu menampakkan kaki jenjangku, dan motifnya polos. "Ellen, udah? Nanti telat loh."

Gaun sialan, harusnya aku menjahitnya dari dulu. Aku membuka pintu kamar mandi dan Seungwoo tampak sangat tampan dengan balutan kemeja dan blazer serta celana panjang kain. Seungwoo juga menatapku dari ujung kaki hingga kepala dengan tatapan melongo.

the hot daddy -han seungwoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang