hai teman;) pada kangen nggak ini? votenya yak! Makaciw!
••
"Oh, itu istriku." Seketika hatiku langsung hancur seperti balon yang ditiup dan di lepas begitu saja. Harapanku untuk bersama dia sirna.
"Maksud saya mantan. Maaf," ralat Seungwoo. "Mantan istri?" Seungwoo mengangguk dan duduk di kasurnya.
Harapan itu muncul lagi dari dalam jiwaku. Mungkin lebih banyak dari sebelumnya. Dia kan sudah menjadi mantan istri, berarti boleh dong aku bersama dengannya.
"Kamu mau denger ceritaku?" Aku mengangguk selagi duduk di sebelahnya. Seungwoo mulai bercerita.
"Aku sempat menikah sebelumnya, menikah itupun secara terpaksa. Ya terpaksa karena Dongpyo sudah di kandungan mantan istriku." Seungwoo berhenti sejenak, meninggalkan suasana diam ini menjadi canggung.
"Memang perempuan itu pacarku tapi saat itu aku sedang stress berat dan mantan istriku itu memberikan minuman di bar. Entah apa yang terjadi, mungkin saat itu aku benar-benar mabuk hingga lupa semua tentang malam itu. Dan dia hamil," lanjutnya.
"Setelah menikah, hidup nggak selancar yang aku kira. Dia sering keluar malam, meninggalkan Dongpyo dan aku di rumah, pulang dengan keadaan mabuk. Tiba-tiba suatu hari dia meminta untuk bercerai dan tidak pernah sekalipun melihat Dongpyo dan aku lagi, bahkan hingga sekarang aku nggak tahu alasan dia minta cerai. Saat itu umur Dongpyo bahkan belum menginjak setengah tahun, hanya empat bulan. Sejak itu aku membencinya, aku benci diriku yang mencintainya."
"Dongpyo tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu, mungkin kamu sosok ibu pertama di hidupnya."
Apakah ini kode? Sial.
"Terakhir kali dia menghubungiku, mungkin hanya mengirim pesan singkat dan sebuah pesan suara berisikan, yah agak mirip pesan terakhir."
"Setelah itu aku menghubungi seluruh keluarganya namun kelihatannya dia benar-benar tidak dianggap sebagai keluarga lagi. Aku hanya bisa pasrah, dan aku menerima kabar buruk dari saudara perempuannya, dia sudah meninggal, aku mau mendatangi pemakamannya tapi disini letak kejanggalannya, aku tidak boleh kesana."
"Well, itu aneh." Seungwoo tersenyum dan memalingkan pandangannya kearahku. "Iya kan? Aku juga merasa itu aneh. Aku tahu dia mantan istriku, tapi apakah mendatangi pemakaman mantan istri itu tidak boleh?"
"PAPAAA!" Dongpyo tiba-tiba masuk dengan sebuah pekikan keras dan tawa yang disusul oleh teriakan milik Wonyoung. "Tadi Dodong dicuapin cama Nanny!"
"Oh iya? Sekarang Dodong sama Wony mau ngapain?" Seungwoo berdiri dan langsung menggandeng Dongpyo, sedangkan Wony minta digandeng pula. Rasanya dia sudah lupa dengan mamanya sendiri.
"Main cama papa! Cama mama!" Mereka keluar bertiga dan aku membuntuti dari belakang. Baru saja aku mau menginjakkan kaki keluar, ponselku berdering.
Aku merogoh sakuku dan mengambil ponsel yang berdering secara brutal itu. "Ya pa?"
"Kamu dimana? Kok di rumah gelap? Kenapa pulang duluan? Kenapa Wony ikut?" Berjuta-juta pertanyaan keluar dari mulut papa padahal aku hanga mengucapkan dua kata.
"Aku di rumah teman pa, ini sama Wony disini."
"Kamu bareng sama orang yang kamu suka itu ya? Pak Han?"
Hah? Papa kok tahu?!
•••
haloogaesss✌️ Akhirnya aku balik lagi ke dunia oren ini selama empat hari nggak on;) jadii, tadi akhirnya udah selesai ospeknyaaa🎉 /paksu dulu ayo/
aku bakalan berusaha buat update lbh sering lagi ya mskipun dunia sma di depanku pas huhuhu:(
Btw nih nanti malem finalnya, mungkin bsk aku bakal update tapi bukan part baru tapi ocehan dan curcolku buat final ntar malem hehe. SEUNGWOO HARUS DEBUT! POKOKNYA HARUS! kalo dia *amit-amit* emang nggak debut, aku bakal tetep dukung dia di victon kok:)kan ini acara juga acaranya mnyet, ya terserah mnyet deh.
katanya org" nih blg 'seungwoo gak usah debut, ntar tengah promosi ditinggal wamil' aku sih gak percaya ya, soalnya dia aja masi 2024 wamilnya.. yaudah segitu aja
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
