"MURID BARU"

3.8K 108 7
                                    

Suasana kelas pagi itu penuh keributan karena perkelahian duo sableng yang mengundang tawa seluruh penghuni kelas.

Tidak ada yang menghentikan perkelahian dua orang itu karena mereka tahu itu hanya candaan gila duo sableng agar suasana kelas menjadi lebih ceria dan meriah, lagipula meskipun duo sableng itu sering berkelahi tapi kenyataannya mereka berdua adalah teman dekat sejak dari dalam kandungan, sekolah dasar, sekolah menengah, bahkan sampai saat ini. Jadi tidak perlu ada yang dikhawatirkan meskipun mereka sedang baku hantam seperti sekarang.

"Udah udah, Aldo Bagas udahan berantemnya bentar lagi bel masuk. Cepet rapihin seragam kalian" Nasehat Alana yang langsung membuat aksi jambak menjambak mereka langsung berhenti.

''Huh untung ada si Neng masa depan aing, kalo gak ada dia udah abis tuh rambut kribo sia!!" Aldo menyeka keringat yang menetes di dahinya yang lebar seperti lapangan tennis.

"Halah omong doang lo anjirr!! Ngakunya maung tapi aslinya kek cumi lo!! Lembeekk!!" Balas Bagas tidak mau kalah.

"Udah cepet rapihin seragam kalian deh, bentar lagi tu guru ganteng tapi garang kek kak ros datang. Di jemur tau rasa lo!" Teriak Keyra menyadarkan mereka bahwa seragamnya belum dirapihkan sedari tadi, gawatt!! Si guru ganteng tapi suka nge gas itu sebentar lagi datang! mengingat betapa on time nya guru satu itu.

"Anjirr!! Baju aing masih berantakan. Bagas bantuin aing kancingin baju aing sini, biar aing yang rapihin rambut sia" Teriak Aldo heboh.

Bagas dengan langkah santainya menghampiri Aldo dan mengancingi seragam laki-laki sunda itu dengan tenang, sedangkan Aldo mengeluarkan sisir dari dalam kantung celananya untuk menyisiri rambut Bagas yang sangat berantakan karena jambakan tangannya membuat sesisi kelas melongo akibat adegan romantis mereka yang tidak terduga itu.

Jika tadi mereka menyaksikan perkelahian spektakuler duo sableng sekarang mereka ternganga karena disajikan pemandangan mengerikan berupa adegan romantis duo sableng yang membuat mereka bergidik ngeri sekaligus mual menyaksikannya.

''Anjirrrrr nyebut kalian woyyy!! Mata gue udah gak suci lagi Ya Tuhan!" Teriak Zico histeris sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya secara dramatis.

''Mata lo emang udah gak ssuci dari dulu bego!! Tiap hari baca majalah ++ aja so suci lo!!" Sewot Agatha sambil melemparkan penghapusnya yang tepat mengenai kepala Zico membuat laki-laki itu meringis sakit namun tetap disertai dengan cengiran bodoh nya.

"Itu kan udah rutinitas gue tiap hari Tha, gak afdol kalo melewatkan rutinitas yang menyehatkan mata itu'' Cengir Zico yang dibalas dengusan kencang Agatha.

"Wuuuuuuuuuu omes tingkat dewa emang lo Zicooo'' Teriak para siswi serempak membuat cengirannya semakin lebar.

"Eh eh Pak Ray udah deket, cepet duduk yang rapih" Ucap Jason yang berlari tergesa gesa ke tempat duduknya.

Semuanya langsung ribut mencari tempat duduk masing-masing, merapihkan seragam mereka sambil mengecek apakah atributnya lengkap atau tidak karena Rayga ini meskipun sangat tampan tapi ditakuti hampir seluruh siswanya karena kelakuannya yang benar-benar mengerikan.

Sekecil apapun kesalahan yang terangkap oleh matanya maka siap-siap saja menerima hukuman yang tidak main-main kejamnya.

Seperti yang terjadi dengan Jason beberapa hari yang lalu. Dia lupa memakai dasinya, dan Rayga dengan kejamnya menyuruh remaja hiperaktif itu berlari mengelilingi lapangan 10 keliling ditambah dengan membersihkan kamar mandi laki-laki yang aromanya benar-benar luar biasa segarnya.
Sejak saat itu semua siswa tiba-tiba menjadi murid teladan yang selalu rapih jika berhadapan dengan bapak guru tampan itu.

"Selamat pagi semuanya" Ucap Rayga dingin dengan aura yang lebih pekat dari biasanya. Sebenarnya aura guru satu itu memang selalu pekat namun kali ini auranya berkali kali lipat lebih pekat dari biasanya membuat semua siswa tiba-tiba merasakan tengkuk mereka mendingin, merinding."

"Selamat pagi Pak" Balas mereka pelan seperti tercekat, termasuk juga Alana yang merasakan aura gelap ini. Ingatannya tiba-tiba melayang pada kejadian dimana Rayga mengancamnya saat itu. Alana berusaha mengendalikan ketakutannya tapi laki-laki itu seolah-olah mampu mengintimidasi semua orang dan dapat mengambil control diri mereka secara penuh, membuat mereka merasa tidak berdaya jika berhadapan dengannya.

Alana merasakan seolah-olah ada yang sedang memperhatikannya dengan begitu intens dan kelam membuat jantungnya berdetak kencang. Alana tahu siapa, tentu saja laki-laki dingin itu, tidak ada yang pernah memperhatikannya dengan seintens dan sekelam ini . Kadang dia bingung kenapa Rayga bisa berubah sedrastis ini, padahal dulu seingat Alana meskipun Rayga pendiam namun laki-laki itu tak mengerikan seperti sekarang. Auranya tak segelap dan semengerikan ini.

"Masuk'' Ucap Rayga tegas pada seorang laki-laki berseragam asing dengan wajah Adonis yang tentu saja menarik atensi kaum hawa di kelas itu.

"Perkenalkan nama kamu" Singkat Rayga tanpa mau menatap siswa barunya itu.

"Halo semuanya, kenalin nama gue Lucas Andreas Smith. Panggil aja Lucas" Ucap Lucas tersenyum menampilkan lesung pipitnya mengundang teriakan heboh para siswi di kelas kitu, membuat Alana yang tengah melamun tersentak kaget karena teriakan-teriakan heboh itu. Matanya membulat sempurna melihat Lucas tengah tersenyum menatapnya yang tengah membulatkan matanya lucu dengan mulutnya yang membentuk huruf O, sangat menggemaskan.

Membuat laki-laki itu ingin berlari mengahampiri gadis manis itu dan memeluknya erat-erat saking gemasnya.

''Panggil sayang aja boleh gak?" Teriak salah seorang siswi.

"Halo Lucaaas, aku Aurelia panggil aja sayanggg" Teriak siswi lainnya.

"Lucas kamu ko mirip sama ayahnya anak-anak aku siiih?".

"Lucasss aku udah 3 bulan, tanggung jawab kamuuu".

"Lucas jadiannn yuuuuuuukkkkk"

"Lucas udah punya pacar beloooooommm??? Sama aku aja yuuk" Semua siswi berteriak tak mau kalah, berusaha menarik perhatian laki-laki tampan itu.

"Udah" Ucap Lucas tiba-tiba.

''Hah?" Semuanya melongo tidak mengerti dengan ucapan tiba-tiba Lucas.

"Gue udah punya pacar" Jawab Lucas tegas sambil menatap Alana lekat yang juga tengah menatapnya sambil tersenyum lembut membuat semua atensi menatap kedua orang itu bergantian. Oohhhh mereka akhirnya mengerti. Hufffhhtt hancur sudah semua harapan kaum jomblo di kelas itu. Stok cowok tampan yang baru bertambah langsung raib begitu saja.

''Sialan" Rayga mengepalkan tangannya erat membuat urat-uratnya terlihat menonjol. Lihat saja, dia tidak akan membiarkan bocah ingusan itu tenang di sekolah ini. Lihat saja.

*******
Thanks yang udah mampirrr...😘😘

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang