Rayga menutup berkas terakhir di tangannya sambil menghembuskan nafas lega, Aahhh akhirnya pekerjaannya selesai juga.
Mata nya melirik Alana yang telah tertidur lelap karena terlalu lama menunggunya menyelesaikan pekerjaannya yang sangat menumpuk.Gadis itu pasti lelah sekali menunggunya karena sudah lebih dari 3 jam dia mengerjakan pekerjaannya disini. Bahkan Rayga yakin kalau saat ini hanya ada dirinya dan Alana di sekolah karena semua murid dan guru pasti sudah pulang ke rumahnya masing-masing.
Kakinya berjalan pelan menuju Alana yang sama sekali tidak terusik sedikitpun, tidurnya lelap sekali.
"Maaf bikin kamu nunggu lama sayang" Tangan Rayga mengelus pipi Alana pelan takut membangunkan sang empunya, pipi gadis itu terasa sangat lembut di tangannya membuat Rayga ingin terus mengelusnya.
Setelah merasa cukup puas mengelus pipi lembut yang sedikit chubby itu Rayga melarikan tangannya ke kening Alana, menarik nya pelan menulusuri kening Alana kemudian hidung mancung mungilnya dan terakhir di bibir merah Alana yang sedikit tebal di bagian bawahnya."Kenapa bibir kamu merah banget? Kamu mau godain aku hm?" Rayga terus menatap bibir merah itu penuh minat, mengelusnya pelan berkali-kali hingga wajahnya perlahan mendekati wajah Alana yang entah kenapa pipinya terlihat sedikit memerah.
Wajahnya terus mendekat dengan tangannya yang perlahan-lahan menyingkirkan helaian rambut Alana yang sedikit menutupi pipinya.
Setelah bibir nya hanya tinggal satu senti lagi dengan bibir Alana, Rayga dengan tiba-tiba menyapukan bibirnya di pipi lembut Alana, menciumnya dengan lembut dan lumayan lama. Setelah itu bibirnya menuju kening dan hidung Alana, mengecupnya penuh kelembutan.Setelah puas mengecup beberapa bagian wajah Alana, Rayga mendekatkan wajah nya pada telinga Alana sambil menggigit cuping telinganya pelan di akhiri dengan menjilat nya sensual.
"Masih mau pura-pura tidur sayang?" bisik Rayga sambil menyeringai senang melihat mata Alana yang langsung melotot kaget. Shit!! Rayga ternyata sudah tahu kalau Alana hanya pura-pura tidur."Suka aku cium kayak gini?" Seringai Rayga sambil menatap Alana yang sudah menatapnya gelagapan dengan wajah memerah seperti kepiting rebus.
"Awas, aku mau bangun" Alana berusaha mengendalikan ekspresi wajah nya agar terlihat biasa saja sambil mendorong tangan Rayga yang tengah mengungkung tubuhnya di atas sofa.
"Malu hm? Atau takut?" Tanya Rayga sambil mencium helaian rambut Alana dan menghirupnya khidmat, mencoba merasakan dan mengingat aroma rambut Alana yang mulai saat ini akan menjadi candu untuk nya.
Tindakannya itu tentu saja membuat Alana makin tidak nyaman, jujur saja Alana tadi pura-pura tidur bukan karena ingin menikmati apa yang Rayga lakukan. Sebenarnya ketika Rayga menyentuh pipinya Alana masih belum terbangun namun ketika Rayga menyentuh dan mengusap bibirnya Alana langsung terjaga. Dia hanya terlalu takut untuk membuka mata, dia takut jika dia membuka mata maka Rayga akan malah semakin berani dan berbuat nekat padanya. Alana tidak tau jika akhirnya malah akan jadi seperti ini.
"A-a-aku mohon, aku mau bangun" Cicit Alana.
"Kenapa pelan banget ngomongnya? Kamu takut? Bukannya kamu biasanya berani banget ya sama aku?" Seringai Rayga membuat Alana memalingkan wajahnya. Hell!! Mau berani bagaimana jika dia dihadapkan dengan kondisi begini? Kondisinya yang masih sedikit lemas karena baru bangun tidur di dalam ruangan tertutup bersama seorang pria yang merupakan mantan kekasih yang begitu terobsesi mengajaknya balikan, apalagi dengan posisinya yang sangat tidak menguntungkan berada di bawah kungkungan laki-laki itu.
"Awas" Ucap Alana sekali lagi, kali ini suaranya lebih keras dari yang pertama, terdengar lebih berani. Namun jika didengarkan sebenarnya suaranya sedikit bergetar, dan Rayga sadar akan hal itu, hingga akhirnya dengan tidak rela Rayga pun menyingkir dari atasnya.
Alana langsung bangun dan duduk dengan tegap sambil merapihkan rok nya yang sedikit tersingkap karena tidur tadi, membuat paha mulusnya sedikit terekspos dan itu tidak luput dari pandangan Rayga. Rayga terkekeh pelan melihatnya, ya ampun percuma Alana menutupinya sekarang karena Rayga sudah puas menatapi paha mulus itu ketika Alana tertidur tadi. Maafkan Rayga Al, laki-laki dan insting sialannya memang susah dipisahkan.
"Oke oke kali ini kamu aku lepasin, lagian kita masih punya waktu banyak buat berdua-duaan kayak gini" Ucap Rayga santai membuat Alana mengernyitkan dahinya bingung.
"M-maksud bapak? Banyak waktu apa?" Waktu berdua-duaan apa maksudnya? Rayga dan Alana kan hanya akan bertemu di kelas setiap harinya, tidak mungkin kan berdua-duaan di kelas yang banyak penghuninya. Apa sih maksudnya?.
"Kakak" Koreksi Rayga yang malah salah fokus karena panggilan Alana padanya. Kenapa gadis itu hobi sekali memanggilnya bapak sih? Memangnya dia sudah bapak-bapak? Orang masih cakep begini kok dipanggil bapak.
"Bapak guru saya" jawab Alana singkat
"Ini di luar jam sekolah, jadi panggil aku kakak" Tegas Rayga membuat Alana memicingkan matanya tidak suka. Ini apa-apaan sih? Kenapa malah membahas nama panggilan? Ck merepotkan saja.
"Okayy, jadi maksud bap eh kakak apa?" Tanya Alana lagi, lebih baik dirinya mengalah daripada memperpanjang masalah dan membuatnya semakin lama terjebak bersama mantan menyebalkan nya ini.
"Jadi gini, untuk menggantikan ketidakhadiran kamu selama ini, kamu harus les di rumah kakak"
Ucap Rayga membuat Alana membulatkan matanya terkejut. W-whait what?!!! Les?!! Dirumah Rayga?!!! Hell!! Laki-laki itu pasti sudah gila."Aku nggak mau" Tolak Alana langsung membuat Rayga menampilkan seringaiannya. Seperti dugaannya, Alana akan langsung menolaknya mentah-mentah. Tapi jangan harap Rayga akan membiarkan gadis itu lolos begitu saja, kesempatan emas untuk bisa semakin dekat dengan Alana tidak akan disia-siakan nya.
"Ya terserah kalo kamu mau nilai kamu bermaslah, aku bisa panggil orang tua kamu kesini dan tegur mereka karena anaknya nggak mau nurut sama guru"
"Gila kamu yak?! Ini nggak adil!! Temen-temen aku juga banyak kok yang nggak masuk lebih lama dari aku tapi nggak bermasalah sama sekali, kamu jangan macem-macem ya, aku bisa laporin bunda sama Ayah kalo kamu udah bertindak semena-mena sama aku!!" Marah Alana membuat Rayga tersenyum puas, ahh ini yang dia tunggu-tunggu.
"Kamu fikir bunda kamu bakal memihak sama kamu? Disini yang salah itu kamu, jelas-jelas aku udah nawarin les buat bantu nilai kamu yang ketinggalan karena nggak masuk tapi kamu malah tolak mentah-mentah. Udah jelas banget siapa yang salah kan?!" Skakmat, Alana Dian seketika. Benar ucapan Rayga, mau dilihat dari sudut manapun pasti Alana yang akan disalahkan disini karena menolak tawaran les untuk memperbaiki nilainya yang tertinggal. Sialan, laki-laki itu benar-benar licik!! Mau meminta bantuan bunda nya pun pasti tidak akan bisa karena bunda nya begitu menyukai laki-laki bedebah itu. Arrrggghhhhhh menyebalkan sekaliiiiii.
"Gimana? Mau kan les sama aku? Sayang?" Rayga mengedipkan matanya sebelah membuat Alana ingin sekali mencongkel mata sialannya itu.
"I HATE YOU RAYGA!!"
"I love you too sayang"
*********
Aku up lagi ya buat menebus dosaku yg lama bngt nggak update wkwk..
Masih berantakan banget karena belum sempet rapih-rapihin beginian, #StayAtHome bikin tugas kuliah udah kek gunung AstaghfirullahInsyaallah kalo ada waktu, nanti, nanti banget. Aku bakal revisi dari awal biar lebih rapih tulisannya.
Thanks yang udah mampir sini💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Enough
Romance17+ (Tapi nggak plus plus banget ko) El Rayga Valdes Alexander, seorang bilionare muda yang hidup serba berkecukupan. Semua keinginannya selalu terpenuhi entah itu dengan cara yang benar atau kotor sekalipun. Rayga adalah sosok pria idaman seluruh k...