Dibelai dada sungjae dengan lembut. Tubuh sungjae menindih Sooyoung yang berbaring pasrah dibawahnya. Sooyoung bisa merasakan adanya tekanan di pahanya. Benda itu keras sekali dan sudah pasti membuat Sungjae sangat tidak nyaman .
Sooyoung memberanikan diri untuk mengarahkan tangannya untuk melepaskan kancing celana sungjae. Tetntu saja itu membuat Sungjae terkejut dan segera melepas ciumannya. Tapi tidak lama ia tersenyum lembut kearah Sooyoung dan kembali mendaratkan ciumannya.
Sungjae membelai seluruh tubuh bagian atas sooyoung. Akhirnya Kancing celananya sudah terbuka. Dengan gerakan cepat sungjae membantu sooyoung menurunkan celana jeansnya. Kini sungjae hanya memakai celana dalam berbentuk boxer ketat yang menampakkan yook junior yang sedang tegang dengan sangat jelas tercetak disana.
Kemeja yang seluruh kancingnya sudah terbuka masih menempel di tubuhnya.
"oppa kau..kau sexy sekali".
"oppa sexy hanya untukmu sooyoungah".
"Sayang apakah boleh aku melakukannya?". Sungjae melanjutkan kata-katanya. Sooyoung mengerti apa yang sungjae maksudkan. Ia menatap mata sungjae, menatap manik mata lelaki tampan itu. Meskipun wajah Sungjae sudah diselimuti oleh hawa nafsu tapi ia masih bisa melihat ketulusan disana.
"Apakah oppa benar mencintaiku? Apakah dimasa yang akan datang nanti kita akan menikah ?". Tanyaku padanya.
"Sooyoung-ah oppa sangat mencintaimu melebihi apapun dan tentu saja kita akan menikah nanti".
"Aku milikmu oppa, milikilah aku seutuhnya yook sungjae". Sungjae memeluk sooyoung erat kemudian keduanya saling menatap intens dan kembali saling berciuman panas.
Sungjae membelai tubuh Sooyoung dari atas hingga ke pahanya, dengan lembut ia melepaskan semua kain yang menempel ditubuh gadis itu. Lalu dia melepaskan pakaiannya dan boxer yang menutupi miliknya. Jujur selama ini ia sama sekali belum pernah menyentuh apalagi melihatnya. Sooyoung terkejut melihat Yook junior yang ukurannya bisa dibilang cukup besar. Dibalik wajah imutnya ternyata kekasihnya itu seorang pria yang jantan.
"Kenapa sayang?".
"Tidak. Hm Kenapa punya oppa sangat besar?".
"Wae? Kau tenang saja". Sungjae membelai lembut pipi Sooyoung Sambil tersenyum lembut.
"Peganglah sayang". Dengan perlahan Sooyoung mengarahkan jemarinya untuk menyentuh milik Sungjae. Sentuhan lembut jemari Sooyoung ia rasakan di juniornya dan itu membuatnya mengerang nikmat. Ia tak menyangkah hanya dengan sentuhan rasanya akan senikmat ini. Sooyoung menggenggam dan sesekali membelainya lembut. Membuat Sungjae memejamkan mata.
Dengan kasar ia kembali mencium bibir sooyoung dan kini tangannya membelai tubuh bagian bawah gadis itu. Dari betis paha lalu di pusat tubuhnya.
"Sayang kau milikku". Kini dirasakan tangan sungjae membelai pusat tubuhnya menggeseknya jemarinya pelan disana. Pusat tubuhnya sudah sangat basah dan panas.
"Argh oppa apa yang kau lakukan? ". Sungjae terus memainkan benda kecil yang menonjol dipusat tubuh bawah sooyoung dan kembali ia mencium bibir gadisnya sambil tangannya terus menggesek. Sooyoung merasakan dalam tubuhnya ada sesuatu yang ingin meledak. Lalu tubuhnya menggelinjang dan tersentak. Nafasnya tak beraturan dan keringat mengucur dari dahinya.
"Argh!! oppaah apa barusan yang dinamakan orgasme??"
"Kau sudah keluar?". Sungjae tersenyum bangga ia mencium puncak kepala Sooyoung.
"Sekarang oppa akan melakukannya kau bersiaplah ini sedikit sakit tapi oppa janji akan pelan-pelan".
Sungjae memposisikan tubuhnya di atas tubuh Sooyoung dan mengarahkan Yook junior ke lubang vagina gadis itu. Ia menggeseknya pelan disana. Membuatnya kembali mengerang merasakan sensasi hangat dan basah. Tak tahan ia segera mendorong juniornya secara pelan.
"Oppa sakit, lepaskan lepaskan". Sooyoung merasakan perih di vaginanya.
"Tahan sebentar sayang, Kau kenapa sempit sekali sooyoung-ah". Sungjae berusaha memasukkannya. Dengan gerakan sedikit cepat ia menghentakkan juniornya. Dan bles.
" Arrgghh!!!~". Teriak keduanya secara bersamaan. Keduajya saling mengatur nafas.
"Kenapa ini sakit sekali oppa?". Ringis Sooyoung masih sambil mengatur nafanya.
"park sooyoung aku mencintaimu. Kau milikku seutuhnya". Cup, dikecupnya dahi Sooyoung lembut lalu bibir sooyoung dan tangannya kembali memainkan payudara gadis itu untuk mengurangi rasa sakit yang Sooyoung rasakan.
Sooyoung hanya memejamkan matanya menikmati sensasi pertama kali yang ia rasakan. Miliknya terasa penuh oleh milik Sungjae yang terasa berdenyut didalamnya.
Begitupun dengan Sungjae ia merasakan kehangatan menyelimuti juniornya dan sesekali terasa remasan-remasan yang membuatnya semakin tak sabar untuk menggerakkannya miliknya.
"Aku akan memulainya. Apakah kau sudah siap?". Sooyoung mengangguk dan Perlahan sungjae menggerakkan tubuhnya. Pinggulnya ia gerakkan naik turun dengan perlahan. Sooyoung mendesah merasakan setiap gesekan di dinding dinding vaginanya. Sungjae menggeram sambil menyebut nama gadisnya berulang-ulang. Keringatnya mengucur di dahi dan tubuhnya.
"Sooyoungah.. Ahh hmm shhh arghh". Erangan erangan erotis keluar dari bibir seksinya. Selama 30 menit mereka larut dalam pergumulan panas. Hingga akhirnya Sungjae merasakan sesuatu akan meledak dalam tubuhnya.
"Sooyoungah ini sangat enak hangat dan sempit, apakah oppa harus mengeluarkannya di dalam atau bagaimana? oppa sudah tidak tahan lagi".
"
Jangan oppa itu bahaya, keluarkan saja di luar"."Baiklah sebentar lagi oppa akan keluar". Sungjae semakin cepat menggerakkan yook junior di dalam sana. Ia bergerak sangat cepat membuat Sooyoung merasakan orgasm untuk yang kedua kedua kalinya. Rasanya benar2 membuat keduanya melayang.
"Arghh oppaah aku..aku keluar". Sungjae tidak menggubris dia semakin mempercepat gerakannya dan tidak lama kemudian dia langsung mencabut miliknya dan menyemprotkan cairan putih kental panas di atas perut sooyoung.
"Arghhhh sooyoungaahhh op..oppa keluar". Dia langsung ambruk disamping sooyoung. Segera Sooyoung mengambil tisu dan mengelap sperma di atas perutnya. Terasa panas saat sperma itu menyemprot di perutnya. Dan tak lupa ia juga mengelap yook junior yang masih memerah dan berurat akibat gesekan dengan dinding vaginanya.
"Lihatlah oppa yook junior jadi memerah begini gara2 kau menggerakkannya terlalu cepat". Sungjae kembali melenguh saat sooyoung mengelapnya.
"Itu karena milikmu mencengkeramnya dengan kuat sayang". Sahut sungjae masih mengatur nafasnya.
"Aigoo benihmu jadi terbuang sia sia oppa, padahal kau sering bilang kalau kau punya bibit yang unggul tapi sekarang bibit unggul itu terbuang sia sia". Sungjae hanya tersenyum sambil memejamkan matanya menikmati sesuatu hal yang barusan melanda tubuhnya. Kini tangannya meraih tubuh Sooyoung untuk mendekat dan memelukknya erat.
"Saranghae park sooyoung, terimakasih~". Ucapnya sambil mengecup keningnya lembut .
"Nado saranghae yook sungjae".
"Terimakasih karena kau memberikanku kepercayaan untuk menjadi orang pertama yang melakukannya padamu, teruslah disampingku sooyoung apapun yang terjadi,aku tidak bisa hidup tanpamu, teruslah berdiri disampingku meskipun itu sulit bagi kita".
"Ne oppa aku akan tetap disampingmu selamanya". Tak terasa keduanya terlelap.
Sooyoung mengerjapkan matanya dan dilihatnya sudah jam 1 malam. Lama juga ia tertidur. Tapi sekarang ia sendirian dikamar. Dimana sungjae oppa? Batinnya. Ia melihat note kecil di meja samping tempat tidur.
"Sooyoungah oppa pergi dulu, manager hyung menelfon katanya ada sesuatu yang mendesak, tidurmu sangat pulas tidak tega oppa membangunkanmu. Saranghae yeobo~. Isi pesannya singkat.
"Ahh jinja oppa meninggalkanku begitu saja disini". Sooyoung bangun dari tempat tidur terasa sangat nyeri dipusat tubuhnya dan pandangannya beralih ke noda merah di sprei. Ia tersenyum melihatnya.
"Ah aku harus segera mencucinya dan segera kembali ke dorm".
See you