Suasana dingin dan hening menyelimuti ruang tamu apartemen sungjae.
"Oppa! Jadi ini yang kau lakukan dibelakangku? Kau berselingkuh hah? Kau masih menjalin hubungan dengan perempuan itu? bagaimana bisa kau berhubungan dengan pria yang sudah beristri. Ck dimana harga dirimu!". Gadis bernama Yuna itu memecahkan keheningan yang terjadi. Kalimatnya yang panjang berhasil membuat emosi Sungjae tersulut.
"Tutup mulutmu! Kau tak berhak bicara seperti itu padanya! ". Wajah Sungjae memerah menahan emosi.
"Aku istrimu! Kau tak lupa itu kan Oppa?". Yuna tak mau kalah. Sedangkan Sooyoung hanya menundukkan wajahnya, gadis itu mencoba menahan amarahnya.
"Sampai kapanpun aku tak akan pernah menganggapmu istriku!". Bentak Sungjae.
"CUKUP! KALIAN SEMUA DIAM!". Suara pria tua itu berhasil membisukan semua yang ada di sana.
"Dan kau Yook Sungjae, Kau ikutlah pulang bersama kita. Dan..". Kalimatnya terputus, diliriknya Sooyoung yang masih menundukkan wajahnya. "Dan kau, pergilah. Jauhi cucuku, dia sudah menikah". Lanjutnya."Tidak, Sooyoung tak akan pergi. Dan aku tak akan pulang kerumah selama masih ada wanita ini disana". Sungjae tetap mempertahankan pendiriannya. Diraihnya jemari Sooyoung dan digenggamnya.
"YOOK SUNGJAE!! KAU! ARGH!!".
"Kakek! Kakek! Kau kenapa". Tiba-tiba pria tua itu berteriak kesakitan memegangi dadanya lalu ambruk begitu saja. Dengan segera sungjae membopong kakeknya ke kamar dan segera menghubungi dr. Lee.
****
Sungjae berjalan mondar-mandir menunggu dr. Lee yang sedang memeriksa kakeknya di dalam. Sedangkan Sooyoung duduk disalah satu sofa dengan raut wajah khawatir, ia takut sesuatu yang buruk akan terjadi.
"Oppa Kau tenang saja kakek pasti baik-baik saja". Yuna mencoba menangkan Sungjae. Ia mencoba meraih lengan Sungjae tapi segera dihempaskan kasar oleh pria itu. Membuat wanita itu semakin kesal. Ia berjalan menghampiri Sooyoung.
"Semua ini gara gara kau! Kau seharusnya pergi dari kehidupan kita!". Sungjae yang melihatnya segera menghampiri kedua wanita tersebut dan mendorong Yuna menjauh dari Sooyoung.
Tak lama kemudian Tn. Yook dan istrinya datang dengan raut wajah khawatir. Ia mendapat panggilan dari Sungjae mengenai kondisi pria tua itu tadi.
"Sungjae-ah bagaimana keadaan kakekmu?". Tn. Yook dengan segera menghampirinya. Ny. Yook segera menghambur kepelukan Sungjae. Wanita itu sangat merindukan putranya yang sudah lama tak dilihatnya.
"dr. Lee sedang memeriksanya, kalian tenang saja". Ucap Sungjae mencoba menenangkan kedua orang tuanya.
"Eommeonim, abeonim semua ini karena perempuan itu". Tunjuk Yuna kearah Sooyoung.
"Tidak bisakah kau diam?!". Emosi Sungjae kembali tersulut.
"Nak, kau masih berhubungan dengannya?". Ibu Sungjae melontarkan pertanyaan pada Sungjae. Sedangkan Sooyoung masih bungkam. Dipikiran gadis itu sekarang hanyalah bagaimana dengan nasibnya serta anak yang dikandungannya begitu keluarga sungjae mengetahuinya nanti? Ia takut mereka akan melakukan sesuatu yang buruk padanya. Pikirannya terus melayang.
"Eomma sekarang bukan waktunya membicarakan ini, kita bicarakan setelah kondisi kakek membaik". Ny. Yook mengangguk setuju. Sedangkan Yuna semakin kesal karena ibu mertuanya diam saja tak melakukan apapun pada Sooyoung.
******
"Sooyoung-ah". Sungjae mendekati Sooyoung diruang tamu. Gadis itu masih terdiam sejak peristiwa tadi.
"Sebaiknya aku pergi dari sini. Dia benar, kau adalah pria beristri tak seharusnya aku menemuimu".
"Apa yang kau katakan? Kau tak akan kemana-mana".