Zwölf

5.2K 556 57
                                    

Happy Reading

*




















*

Monday, 7 AM.

Pria berparas tampan sudah siap dengan segelas coffeenya, ada satu kantong apel, satu kantong jeruk, satu kantong pir, dan jika dilihat lagi terlalu banyak kantong buah-buah an yang dia bawa sepagi ini.

Masuk ke dalam salah satu toko makanan, memesan beberapanya dan tidak ketinggalan minuman-minuman sehat harus juga ia beli. Setelah semua dibayar, ia kembali melajukan mobilnya ke arah apartement yang akan dia kunjungi sepagi ini.

Melihat bos besar yang datang, karyawan membungkuk kan badan sebagai bentuk penghormatan. Tentu laki-laki berparas rupawan ini juga membalasnya dengan cara yang sama. "Kembalilah bekerja, semangat dan jangan lupa sarapan" memberikan senyum ramah ke arah karyawan setelah mengatakan itu.

Segera menekan nomor 7 pada lift, dengan banyak tentengan ditangan kanan dan kirinya, dia tidak merasa keberatan walaupun tadi karyawan nya ingin membantu membawakan semua itu. Tidak usah fikirnya, masih bisa dibawa sendiri, begitulah dia tidak ingin merepotkan orang lain meskipun karyawan nya digaji untuk membantunya.

Waktu sudah menunjukan 8 pagi. Pria ini sudah berada didepan apartement yang ia tuju. Meletakan barang belanjaan dibawah, lalu memeriksa ponselnya mencari passcode apartement yang sudah dia tulis di memo.

Gotcha!

Memasukan digit demi digit pada mesin itu, akhirnya pintu itu bisa juga dibuka. Melihat sekeliling masih gelap, dia bergegas masuk dan membawa barang belanjaan tadi. Meletakan diatas meja makan, memasukan buah-buahan tadi kedalam lemari pendingin.

Setelah semua nya selesai, ia membuka beberapa bungkus makanan dan menyajikan nya di piring. Meletakan semua makanan yang sudah dia pindahkan tadi dimeja makan. Sekarang hanya menunggu si pemilik apartement bangun dari tidurnya.

Pria ini memilih duduk dibalkon apartement, menghirup udara dingin Zurich dipagi hari. Sudah lama sekali rasanya tidak pernah merasakan udara sesegar ini. Dia merindukan ini.

Menyesap sedikit coffee yang tadi sudah dia beli dan mengidarkan pandangan sejauh mata memandang. Ini sudah hampir 9 pagi, tetapi si wanita kucing yang dia tunggu tidak kunjung keluar dari kamarnya. Ingin mengetuk pintu kamar itu tetapi tidak tega, dia memutuskan menunggu 10 menit lagi. Jika yang ditunggu tidak kunjung keluar, maka dia akan beranjak pergi dari tempat ini.

Melihat jam tangan sudah menunjukan 9.10 pagi dan tidak ada tanda-tanda wanita yang dia tunggu itu bangun. Roseanno mulai menulis sesuatu pada kertas kecil dan ia tempelkan dipintu kulkas. Semoga wanita itu membaca nya.

*

"Hallo" ucap seorang laki-laki diseberang telfon.

"Ya?" balas Jisoo.

Hening!

"Dengan siapa disana?" tanya Jisoo memecahkan keheningan, karena sudah hampir 2 menit orang diseberang sana tidak kunjung mengatakan sesuatu.

"Apa kau sedang sibuk?" tanya orang itu tidak mengindahkan pertanyaan yang Jisoo berikan.

"Ah sedikit, maaf dengan siapa?"

"Limario"

Jantung Jisoo berpacu setelah orang itu menyebutkan namanya, memutar kembali kenangan ketika beranjak remaja bersama orang ini. Orang yang masih dia cintai, perasaan itu masih sama dan belum berubah.

ONE NIGHT STAND | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang