Sechzehn

5.7K 587 79
                                    

Happy Reading

*
























*

"Bali, Indonesia"

"Kau ingin makan masakan Indonesia?" tanya Roje pada Jennie yang sedang memasang safety beltnya.

Jennie mengangguk.

"Kita cari disini saja bagaimana?" tanya Roje lagi, bukan nya tidak mau terbang ke Bali untuk memenuhi hasrat makan yang lagi dikuasai Jennie. Kandungan Jennie masih lemah, sebaiknya tidak perlu terbang kemana-mana terlebih dahulu sebelum kandungan nya kuat.

Roje seakan lupa bahwa tadi dia memaksa Jennie untuk ikut dengan nya ke LA. Itu sebelum Jennie hampir pingsan, setelah dari Rumah Sakit Roje sedikit menyesal karena memaksa Jennie ikut dengan nya tadi.

"Kau tidak mau kita ke Bali?" bukan menjawab, Jennie malah bertanya lagi pada Roje. Mood Jennie tiba-tiba buruk setelah Roje bertanya tadi.

"Aku ingin, jika kau mau kita bisa terbang sekarang juga ke Indonesia, hanya ada masalah sedikit,.." Roje menggantung ucapan nya.

Alis Jennie bertautan, masalah apalagi yang dimaksud manusia menyebalkan ini.

"Apa?" tanya Jennie yang sekarang sudah menggulung tangan di dada. Ini masih masalah biasa bukan? kenapa wanita ini sudah badmood saja.

"Emmm.. kau masih rentan untuk naik pesawat bukan? Masih lemah, jadi sebaiknya kita makan disini saja. Aku janji jika kandunganmu sudah kuat kita akan ke Bali kalau perlu ke Hawaii" ucap Roseanno sedikit memelas, agar Jennie iba padanya. Ah bukan padanya, pada janin yang ada dalam perut Jennie.

Jennie nampak menimbang perkataan Roseanno, apa yang dia sebutkan benar adanya.

"Hawaii?" tanya Jennie. Roje mengangguk dan tak lupa senyum menyebalkan itu.

"Berdua?" tanya Jennie lagi.

"Jika kau ingin teman satu kampus mu ikut juga boleh" Roje mulai menyalakan mobilnya, sudah cukup lama didalam mobil nanti Jennie semakin lapar, dan berujung dia akan memakan Roje setelah itu.

"Apa aku terlihat sedang bergurau?" tanya Jennie yang berhasil mengalihkan atensi Roje.

"Tidak, tid---" belum sempat Roje melanjutkan ucapan nya Jennie sudah tertawa.

"Ada yang lucu?" tanya Roje karena Jennie sepertinya bahagia sekali dengan tawanya itu.

"Uhh dia sangat cantik saat tertawa" batin Roje.

Jennie masih tertawa, tidak jelas memang manusia dingin satu ini. Hmm bukan tidak jelas, ini lebih kepada hormon ibu hamil yang tidak karuan, terkadang dalam suasana hati baik terkadang dalam suasana hati buruk. Tetapi kali ini Jennie berada dalam kedua suasana hati itu.

"Rosie awas!" pekik Jennie karena mobil yang ia tumpangi bersama Roje hampir menabrak seorang mengendara bermotor.

"Kau jika ingin mati jangan mengajakku!" See ibu hamil memang tidak bisa diduga.

"Maaf" Roje menepikan mobilnya.

"Maaf oke?" ucap Roje yang sekarang badan nya telah berputar kearah Jennie. Jennie ingin sekali melanjutkan tawa nya yang tadi sempat terjeda, tetapi sekarang dia akan jaga sikap didepan Roseanno.

"Tidak!" ketus Jennie yang kembali bersidekap dada. Roje benar-benar dibuat bingung oleh wanita ini, tadi saja dia tertawa setelah itu kembali pada mood aslinya.

ONE NIGHT STAND | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang