Fünfundzwanzig

5.6K 515 191
                                    

Happy Reading

*




















*

Jennie tengah duduk di ruang tamu mansion keluarga Park-Gates, hari ini dia dan Roseanno mengunjungi rumah megah itu karena sudah berjanji pada mommy Dara dan mommy Christi, mengingat Ibu dari Jennie sudah berada di Zurich hampir 4 hari dan belum bertemu dengan calon besan nya.

"Mom, apa melahirkan itu sakit?" tanya Jennie sedang membuka beberapa situs persalinan.

"Sakit itu pasti, karena senang itu hanya ketika membuatnya" seloroh mommy Christi, benar memang membuatnya saja yang kesenangan, ketika melahirkan bukan senang tapi bertaruh nyawa.

Jennie mendelik, bukan tidak suka dia hanya malu dengan jawaban Ibu nya itu.

"Mom, kapan terakhir kali bertemu daddy?" sebenarnya Jennie enggan bertanya, tapi dia hanya ingin karena tidak baik menurutnya jika menerka-nerka hubungan kedua orang tua nya. Jennie menyayangi kedua orang tua nya, pasti dan akan selalu seperti itu.

Christi mencoba mengingat kapan terakhir kali ia bertemu dengan mantan suami nya, karena jika diruntut kembali itu sudah sangat lama.

"Mommy lupa, mungkin setelah perceraian waktu itu" jawab Christi sekena nya, karena dia juga tidak terlalu ingat kapan terakhir berjumpa dengan pria yang pernah mengisi relung hatinya.

Jennie mengangguk paham.

"A-apa mommy sudah tidak mencintai daddy?" tanya Jennie, dia takut Christi akan memarahinya. Tentu itu salah, kedua orang tua nya tidak pernah mencampur tangankan urusan anak-anak mereka dengan urusan pribadi mereka, itu jelas ada kotaknya.

Christi tersenyum mendengar pertanyaan Jennie, dia mengangguk tapi itu jelas tidak akan merubah keadaan. Karena Christi melihat beberapa artikel mengungkapkan bahwa mantan suami nya itu tengah dekat dengan wanita lain, mungkin calon ibu tiri dari Jisoo dan Jennie. Tak apa, karena sudah jalan nya seperti ini, biarkan saja.

Roseanno datang menghampiri ibu dan anak ini, dia telah selesai dengan aktifitas memancing bersama orang tua dan rekan kerja nya. Mendudukan dirinya tepat disebelah Jennie, dan seketika wanita itu menutup hidungnya, pria blonde ini sangat bau.

"Get out, Rosie" titah Jennie.

"Huh?"

"Kau bau sekali" kata Jennie masih menutup hidungnya. Roje lalu mengendus kedua lengan nya, dia tidak bau karena sudah mandi dan wangi.

"Aku tidak bau, aku telah selesai mandi, Jennie" jawab Roje masih mengendus kedua lengan nya.

"Get out hubby ish!" kata Jennie sedikit merengek, aneh nya itu menggemaskan jika dilihat kembali.

Roje langsung memeluknya tanpa aba-aba tentu dari samping, Jennie terkikik karena Roje meniup-niup leher nya, geli.

"Aku tidak bau, jangan menyuruhku pergi" sahut Roje masih pada posisinya, Christi tersenyum melihat kedua manusia didepan nya ini, seperti ia dan Alfaro dulu.

"Kapan our baby ini akan keluar ya? Lama sekali" Roje meletakan tangan nya di perut Jennie.

"Se--"

Jennie meringis merasakan sakit diperutnya, sesuatu dalam perut itu akan keluar sekarang juga sepertinya.

"Aawww, Rosieeeeee!" teriak Jennie, mengapa harus berteriak sedangkan Roje ada disampingnya.

"Huh?" Roje tidak tahu, ia loading mengapa Jennie berteriak.

"S-sa-saakit bodoh!" pekik Jennie lagi.

ONE NIGHT STAND | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang