Einundzwanzig

5.6K 585 127
                                    

Happy Reading
bucin-bucin nya author
*





















*

Roseanno menarik nafas perlahan dan membuangnya secara bertahap, situasi ini cukup membuat kepalanya berdenyut. Roje tidak takut ini perlu digaris bawahi, dia hanya nervous karena ini cukup diluar dugaan nya dan Jennie.

"Together?" tanya Jennie, Roje tersenyum dan manautkan tangan nya pada sela dijari Jennie.

Percayalah semua orang di ruang tamu mansion saat ini menunggu apa yang akan dilakukan oleh kedua orang ini.

Frances dan Luxiano salah satunya yang berbisik-bisik sedari tadi, bukan karena Roje-Jennie tapi karena Jisoo yang menyita perhatian keduanya. Limario menyadari kedua adiknya ini sedang berbicara tentang Jisoo, karena setelah Frances ataupun Luxiano bicara mereka akan melihat ke arah Jisoo yang duduk sebelah Mr. Alfaro.

"Lux, Aces!" ucap Limario menyikut lengan adiknya pelan. Luxiano-Frances langsung diam seribu bahasa setelah ditegur oleh abangnya.

"Ada hal yang ingin kita berdua sampaikan disini, kebetulan paman Alfaro juga disini" Roje melirik ke arah Alfaro yang memperhatikannya sedari tadi.

"Sebelumnya aku meminta maaf pada keluargaku, pada mommy sebagai perempuan yang melahirkanku, memberiku kasih sayang hingga menjadi manusia yang tumbuh dengan segala kesempurnaan yang tidak bisa aku ukur bagaimanapun itu"

Roje menarik nafasnya perlahan.

Semua orang masih menunggu Roje melanjutkan ucapan nya, bedanya sekarang Alfaro lebih rileks dia bahkan menyandarkan punggung pada penyanggah sofa dan menyilangkan kakinya.

"Aku dan Jennie melakukan suatu hal yang tidak dapat dikatakan baik dalam kategori apapun, tetapi kami tidak menyesalinya, kami bahkan bersyukur untuk itu karena bisa menyatukan perasaan ini" lanjut Roje.

"To the point saja" ucap Alfaro, cukup membuat Roje bergidik karena itu hal pertama yang dikatakan oleh seorang ayah dari wanita yang dia hamili ini berbicara padanya.






"Jennie hamil anakku Paman, Dad Mom" ucap Roje, langsung pada intinya. Dia juga tidak ingin berlama-lama pada situasi ini.

"Lalu?" tanya Alfaro, pertanyaan pria tua ini benar-benar membuat Roje sedikit lega, itu berati laki-laki ini tidak marah padanya.

"Aku bertanggung jawab tentu" jawab Roje cepat.

"Memang haruskan?" tanya Mason ayahnya sendiri.

"Kalau kau tidak bertanggung jawab maka aku perlu mempertanyakan sifat kelelakianmu selama ini, apa aku pernah mendidikmu dan mengajarkan hal yang tidak baik padamu?" sambung Mason.

Roje menggelengkan kepalanya, tidak pernah dalam keluarganya untuk lepas dari tanggung jawab.

"Itu saja?" tanya Alfaro karena suasana kembali hening, semua orang sibuk dengan fikiran nya masing-masing. 

Roje mengangguk, Jennie juga dibuat bingung oleh daddynya sendiri kenapa bisa setenang dan sedatar itu ketika Roje mengatakan kalau ia sedang hamil anak laki-laki blonde ini, bukan nya marah malah daddynya terkesan seperti biasa saja.

"Jangan kau fikir aku tidak tau apa yang kau lakukan dengan anakku, Roseanno" lanjut Alfaro.






Deg

"Aku memiliki banyak mata untuk menjaga Jisoo dan Jennie dari jauh, Korea-Swiss terpisah ribuan mill dan bukan nya aku tak percaya dengan apa yang anak-anakku lakukan, kau tahu betapa hancur perasaanku ketika mendengar dari salah satu orang kepercayaanku mengatakan bahwa Jennie ke bar dan ke hotel bersama seorang pria? Kau tau tidak?!" bentak Alfaro yang sudah dipastikan berdiri dari duduk santainya tadi.

ONE NIGHT STAND | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang