Elf

4.8K 565 60
                                    

Happy Reading

*























*

"Mulai saat ini kau tanggung jawabku, apapun itu kau harus berbagi denganku"






Jennie langsung menepis tangan Roje yang berada dipundaknya.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri" ucap Jennie.

"Maksudnya nona?" tanya Roje. Dia bingung maksud dari aku bisa sendiri itu seperti apa.

Jennie melangkah pelan menuju pintu keluar apartementnya.

"Keluarlah, kita sudah selesai" membuka pintu apartment agar Roje keluar dan menyingkir dari hadapannya.

Roseanno terlihat kaget, Jennie terlalu berbelit-belit fikirnya. Padahal Jennie tegas mengatakan kita sudah selesai, tapi selesai seperti apa? Tolong bantu Roseanno mengartikan kalimat sederhana kita sudah selesai yang dikeluarkan Jennie.

"Tidak" Roje kembali duduk. Jennie mendengus kesal sekarang mau apa lagi laki-laki ini fikirnya.

"Aku sudah bilang padamu, jadi apalagi?" tanya Jennie.

"Kita belum selesai nona, dan tidak akan pernah selesai" tegas Roje yang sekarang sudah menyilangkan kakinya.

"Kau tidak bisa seperti itu padaku nona Jennie" Ucap Roje.

"Kau hamil anakku, jadi kita belum selesai" lanjut Roje.

Jennie lapar, kalau masih berdebat dengan manusia ini akan lama, yang ada dia tidak jadi makan. Jennie berjalan ke arah Roje. "Aku ingin makan, jika kau ingin pergi langsung keluar, kalau perlu dari jendela" sarkas Jennie dan meninggalkan Roje.

"Jahat sekali dia, menyuruhku keluar lewat jendela" batin Roseanno.

Jennie makan di dekat kitchen nya, dia bahkan tidak menyuruh Roje untuk bergabung makan dengannya. Jennie tidak bisa berfikir sekarang, dia sudah sangat lapar. Dan bagi Jennie sekarang dia tidak mau berbagi makanannya dengan yang lain.

Tapi si keras kepala tetaplah keras kepala, Roje melangkahkan kakinya mendekati Jennie yang dengan damai memakan makanannya. Sedikit kaget melihat porsi makanan yang ada di atas meja Jennie, begitu banyak fikirnya.

"Sebanyak itu, dia makan sendiri?" batin Roje.

Seketika Roje tersenyum setelah membantin, senyum bahagia karena dia akan menjadi seorang ayah. Bayi itu juga miliknya, jadi Jennie tidak bisa melakukan hal yang semena-mena padanya.

Roje masih berdiam disisi ruangan tempat Jennie berada. Jennie tahu kalau pria itu sedang memperhatikannya, tapi dia tidak perduli karena saat ini makan adalah hal yang diperlukan daripada berdebat dengan si baby's father.

*

"Hmm nona, bolehkah aku berbicara denganmu?" Roje. Masih. Di apartement. Jennie. Sudah. 2 Jam. Berterimakasih lah pada hari minggu, jika tidak mana mungkin seorang Roseanno bisa menunggu seperti ini.

Karena jika menunggu dihari biasa apalagi di jam kerja, sudah dipastikan dia tidak bisa menunggu selama itu. Toleransi ada, tapi tidak selama itu juga. Hmm itu halnya ketika dia bertemu client, syukurlah Jennie bukan client dikantornya.

Jennie? Dia bersantai didepan TV dan masih menonton mukbang berbagai macam makanan. Roje mengetahui itu, tapi dia lebih baik diam karena situasi belum kondusif.

ONE NIGHT STAND | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang