Mulai Akrab

400 22 0
                                    

Fandy mulai menyalakan motornya,  malam ini dia akan pergi ketempat tongkrongannya bersama santri putra.

Beberapa santri putra sudah stand by disana dengan mengenakan sarung dan kaos panjang beserta peci hitam khas anak santri, dengan ditemani secangkir kopi hitam dan beraneka makanan yang ada diatas meja gerobak dorong,  mereka begitu menikmatinya.

Ya.. Nasi kucing yang berisikan nasi dan tempe ongseng,  mihun dan sedikit sambal.  Makanan yang menjadi andalan anak muda yang suka menongkrong.

"Hay bro" sapa fiyan yang tengah duduk sambil makan gorengan tempe yang ia beli.

Fandy tak menjawab, hanya senyum manis yang terukir dibibirnya, begitu manis, hingga siapa saja akan terpesona melihatnya.

"Mas,, kopi hitamnya satu" pesan Fandy ke mas Udin si penjual.

"Fan,, napa muka kusem gitu?" tanya Fiyan.

“Enggak kenpa-kenapa,cuma lagi nggak enak badan aja” jawab Fandy dengan nada rendah.

“Sakit apa Fan?” tanya mas Udin sambil menyodorkan secangkir kopi hitam pesanannya.

"Paling mikir cewek mas" celetus Fiyan.

"Apaan sih yan".

"Nggak papa kaleee,,  kan udah gedhe ya kan mas Udin" ujar Fiyan.

Namun tak ada jawabaan, Fandy malah memainkan ponselnya.

****

"Uhhh... Panas banget ya siang ini,, sumpah kalau gini terus kapan mau putih ya kulit ini" omelnya sambil melangkah menuju kelas.

"Tayo" Fandy berteriak memanggil Rahma sambil tersenyum manis. Rahma reflek menoleh ke belakang padahal dia tidak tau siapa yang dipanggil, tapi rahma tau itu suara Fandy.

Rahma haya membalas dengan senyuman cuek ala dia. Yahh cuaca panas membuat mood nya hancur, dia tidak suka merasah gerah, dan ketika ia merasa gerah ia akan mudah sekali emosi.

"Kenapa Ma,, kok mukanya ditekuk gitu?" tanya Fandy heran.

"Cuacanya panas banget Fan, aku tuh kalau kepanasan rasanya pengen emosi, udah panas cuaca, panas ati, panas pikiran, huh" celoteh Rahma yang membuat Fandy terkekeh gely.

"Hhhh emang segitunya ya Ma".

"Hem" jawab Rahma singkat.

"Ma.. Nanti sore pulang bareng ya biar rame" ajak Fandy.

Rahma mengerutkan dahi " biasanya udah rame deh, mau diramein gimana coba".

"Ya maksudnya biar ada temennya gitu Ma" ucap Fandy kikuk.

"Bilang aja mau ditemenin pulang, gampang kan".

"Hhh gitu juga boleh,  aku tunggu diparkiran bawah" Fandy langsung meninggalkan Rahma dan masuk kedalam kelas.

Kelas mereka satu lantai, dan serunya lagi kelasnya dekatan hanya dipisah dengan tembok.

*****

Setelah jam kuliah selesai Rahma mampir ke masjid sebelah gedung pascasarjana untuk sholat asar terlebih dahulu.

Setelah sholat Rahma langsung menuju ke parkiran bawah, ia tidak nyaman jika ditunggu seseorang.
Rahmapun melihat sosok laki-laki menaiki motor matic tepat disebelah motornya.

"Dia udah nunggu lama nggak ya?  Duhh jadi nggak enak" ucap Rahma sambil berjalan kearah laki-laki itu.

"Udah nunggu lama ya Fan?  Maaf ya, tadi tuh pak dekan, kamu tau sih gimana kalau beliau ngajar, pasti molor" jelasnya.

"Enggak kok, santai aja".

Rahmapun mengenakan helm dan kaos tangan serta maskernya. Ia pun menstater motornya "ayo" ajaknya.

Fandy langsung menstater motornya dan mengikuti Rahma dari belakang.

Selama diperjalanan mereka mengobrol tidak banyak karena mereka juga harus fokus menyetir.

“Fan.. Tiap libur kuliah, dipondok kamu ngapain?” tanya Rahma.

"Emmm main ponsel, ngerjain tugas, tidur, paling gitu sih, kecuali kalau hari sabtu dan minggu aku kerja, ya.. Buat tambahan biaya kuliah sama uang jajan".

"Owhh".

Tak terasa sudah sampai pondok, merekapun memarkirkan motornya tepat dihalaman ponpes.

"Kalau dipondok sok kalem lu Fan" ujar Rahma sambil mencopot helmnya.
Fandy hanya membalas dengan senyuman.


Maaf baru update😣
Banyak tugas soalnya..
Jangan bosan nungguin episode selanjutnya yaa😍😍

Cinta Karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang