"Ucapanmu menusuk hati yang telah kau sakiti".
Mata Rahma sembab karena kemarin menangis.
"Ma... Matamu kenopo? (Matamu kenapa)" tanya mbak vivi.
"Biasalah mbak kebanyakan tidur, kebo" jawab hanny, dia selalu mengejek Rahma.
Rahma tidak menjawab dan memilih diam. Ia berangkat lebih pagi, dan sesampainya dikampus Rahma terkejut karena Hasan sudah ada didepan kelas.
"Mas.. Tumben berangkat pagi? "
"Aku tau kalau kamu sering berangkat lebih awal, aku kasihan sama kamu nanti sendirian nggak ada temennya, kan ponsel kamu aku bawa,,jadi aku juga berangkat lebih awal untuk ngasih ini " Hasan menyodorkan ponsel ke Rahma.
"Oh" jawabnya singkat sambil mengambil ponsel yg ada ditangan Hasan.
"Ma.. Tadi malam Sahila ngajak keluar" kata hasan.
"Trus mas mau??".
"Ya.. Mau lah,, siapa yng nggak mau diajak keluar sama cewek cantik, baik, sopan, berhijab biarpun nggak syar'i".
Deg.. jantung Rahma berdetak lebuh lambat "emm cocok mas cocok banget" ujar rahma tenang.
****
Fandy masih memikirkan kejadian kemarin sore, dia tidak menyangka kalau gadis cuek dan galak itu bisa menangis karena pria. "Emang apa yang dilakukan pria itu hingga membuat gadis galak menangis" batin Fandy.
"Hey" Riyan menepuk punggung Fandy, dan membuat dia kaget.
"Apaan sih yan, ngagetin aja deh".
"Ngapain sih, ngelamunin apa coba? Tanya riyan penasaran.
"Enggak" jawab Fandy singkat sambil berjalan meninggalkan Riyan.
"Yahh.. Malah pergi,, Fan.. Ikut" Riyan berlari kearah Fandy.
"Ayo" ajak Fandy.
"Kemana Fan?".
Fandy menghentikan langkahnya sejenak "Kantin".
Sesampainya dikantin Fandy dan Riyanpun memesan makanan dan menikmatinya. Ketika mereka asik makan, Riyan melihat dua gadis yang duduk berhadapan.
"Fan,," panggil Riyan.
"Hem" Fandy masih asik menikmati makanannya.
"Kayaknya aku pernah lihat cewek itu deh" ucap Riyan sambil mendongakkan dagunya kearah dua cewek tadi.
Fandy menoleh kearah yanh Riyan tuju "Oh,, itu Rahma, adik tingkat kita semester 5". Jawab Fandy dengan tenang.
"Lha kok kamu kenal Fan" tanya Riyan.
"Gimana nggak kenal, dia satu ponpes sama aku kok, dia juga ikut mengurus ponpes" jelas Fandy.
"Ohh,, kenalin dong Fan, ya ya ya, dia manis deh" Riyan tersenyum dengan senyuman konyolnya.
"Diatuh galak, cuek, judes, kepala batu,, tapi manis dan berhati lembut" ucap Fandy membuat Riyan melongo mendengarkannya.
****
Mata kuliah terakhir selesai, Rahma bergegas keparkiran bawah gedung Haji (MWC NU) dan Rahma melihat Fandy sedang berjalan sendiri.
"Fan" panggil Rahma sambil berlari kearah Fandy.
Fandy pun meneh kearah Rahma dan menghentikan langkanya."Hai" sapa Rahma dengan senyum manisnya, ya siapapun akan terpesona ketika melihat senyum gadis berkulit sawo matang ini.
"Hai" jawab Fandy datar sambil berjalan.
"Mau keparkiran? Bareng ya".
"Motormu dimana?" tanya Fandy.
"Gedung haji".
"Owh" ucapnya singkat.
"Cuek banget sih" sindir Rahma membuat Fandy mengerutkan dahinya.
"Siapa?" tanya Fandy dengan senyum mengejek.
"Ini lho sepatuku" Rahma berusaha mengalihkan.
"Kenapa?" tanya Fandy lagi membuat Rahma menyungirkan bibirnya.
"Auk ah.. ".
"Yah kesel" Fandy terkekeh geli melihat ekspresi Rahma.
Jangan lupa votenya yap.. 😍😍
Maaf chapter ini dikit, dan aku baru update,, jangan bosen nunggu lanjutannya. 😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karena Allah
RomanceRahma Auliya Putri, akrab dipanggil Rahma, gadis yang judes, galak, pemberani tapi cengeng dan manja. Ahmad Fandy Mubarok, nama yang sederhana, akrab dipanggil Fandy, pria yang tampan, sederhana, tapi kaku seperti robot, banyak wanita yang terpeson...