Hai Reader 😍
Thanks buat yang masih setia menunggu.
Semoga kalian sehat selalu🤗
Jangan lupa komen dan vote yahh😚HAPPY READING
~~~
✨
✨
✨Pagi ini Fandy sudah bersiap dan Sarapan tanpa ditemani Rahma, Karena mendekati Persalinan Fandy menyuruh Rahma untuk selalu berjalan jalan dihalaman rumah.
Awalnya Rahma menolak, karena dia lebih suka membantu bi Nangsih bersih-bersih walaupun hanya mencuci piring atau lainnya yang ringan ringan. Tapi Fandy selalu melarang, Rahma tidak diperbolehkan ini dan itu.
Setelah Fandy menyelesaikan sarapannya, Ia menghampiri Rahma dihalaman. melihat istrinya dengan balutan daster panjang dan hijab warna maroon, begitu kasihan.
Fandy sibuk bekerja, jadi hanya saat malam dia bisa menemani Rahma, kalaupun libur, terkadang Fandy harus ke toko untuk mengurus beberapa urusannya.
"Lho mas,, udah selesai sarapannya?" tanya Rahma sambil menatap suaminya.
Fandy mengangguk, dan berjalan, "Mas mau berangkat dulu, kalau mau apa-apa langsung kabari mas aja ya," Rahma mengangguk.
"Jangan capek capek, kalau bosen aku udah beliin novel palingan nanti siang dateng, biar kamu nggak baca novel yg udah pernah kamu baca." Lanjutnya
Rahma mendengar itupun sangat senang, "Benarkah?? Judulnya apa? genrenya apa? nggak yg menye menye kan mas? aku nggak suka kalau yg ke gitu.." Rahma bertanya dengan antusias.
Fandy tersenyum, "Heh, Novel romance kisah nya anak SMA." jawabnya dengan santai
"Ya Mas.. kan aku nggak suka yg kek gitu,,, ihh mas mah gimana sih,, kalau nggak kebaca kan sayang tauk.." protesnya sambil menyungirkan bibirnya.
Fandy sangat gemas dengan tingkah lucu istrinya saat sedang marah, Fandy mengecup bibir Rahma sekilas membuat Rahma melebarkan matanya.
"Biasa aja matanya sayang, kayak nggak pernah dicium aja." Ledek Fandy
"Ini didepan rumah mas, kalau ada orang jomblo lewat trus cemburu gimana? kan kasihan."
"Ya terserah dong mau didepan rumah kek mau dimall juga nggak papa, biar yg jomblo makin kebakar." ujar Fandy
"Serah Mas ajalah aku mau masuk, kakiku udah sakit, novelnya nggak bakal aku baca aki nggak suka." Rahma meninggalkan Fandy sendiri, dia lupa kalau suaminya mau berangkat kerja.
"Sayang," panggilnya
"Apa mas, aku lagi ngambek kalau nggak mau ikut masuk ya udah jaga pagar aja."
Fandy terkekeh mendengar ucapan Rahma, iapun langsung berangkat ke hotel karena ia mungkin akan telat gara gara perdebatan yg mengasikkan dengan istrinya.
Rahma mendudukkan dirinya disova, ia sangat lelah padahal cuma berjalan jalan didepan rumah. "Bi Nangsih bisa tolong ambilkan air bi,," ujarnya pada bi Nangsih.
"Iya mbak."
Rahma mengambil ponselnya melihat waktu yg terpampamg dilookscreennya, hari kamis jam 07.20 ia membelalakkan matanya, "Astagfirullah ya allah." Ujarnya dengan keras
Bi Nangsih yg mendengarpun ikut terkaget, "Ada apa mbak? kok sampek istigfar." sambil menaruh segelas air diatas meja.
Rahma menatap Bi Nangsih dengan mata yg masih melebar, "Mas Fandy berangkat kerja ya bi?" Tanyanya dengan hati hati. Bi Nangsih mengangguk.
"Aku lupa bi, jadi nggak pamitan dong, tadi mas Fandy manggil tapi aku marahin aku suruh diluar aja, kan bi gimana bi?" Rahma sudah heboh sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karena Allah
RomanceRahma Auliya Putri, akrab dipanggil Rahma, gadis yang judes, galak, pemberani tapi cengeng dan manja. Ahmad Fandy Mubarok, nama yang sederhana, akrab dipanggil Fandy, pria yang tampan, sederhana, tapi kaku seperti robot, banyak wanita yang terpeson...